Sama Nasibnya
Pengkhotbah 9:11
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Ada beberapa orang sukses dan kaya raya yang bukan karena mereka lulusan universitas terbaik atau bahkan bukan sarjana. Sebaliknya ada yang pintar mungkin lulusan luar negeri tetapi tidak sukses dan hanya jadi pegawai di suatu perusahaan yang ironisnya terkadang pemilik atau pemimpinnya bukan sarjana. Semua kenyataan di atas membuktikan bahwa apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang baik kesuksesan, kekayaan dan ketenaran, tidak bisa atau harus ditentukan oleh apa yang kita raih sekarang dan bukan hanya milik mereka yang pintar, kaya atau kuat, tetapi semua orang dari golongan apapun bisa memiliki dan meraih kemenangan atau kesuksesan.
Karena Tuhan adil, semua sama dihadapanNya, apa yang diciptakan Tuhan boleh dinikmati oleh semua makhluk. Sebagai makhluk Tuhan kita tidak boleh egois dan sombong jika mendapatkan kelebihan dari yang lain, tidak ada yang kekal di bumi ini demikian juga segala yang kita miliki selama hidup di bumi ini sifatnya hanya sementara. Bersyukur atas semua kelebihan yang kita terima.
Kekayaan, kehormatan, kekuatan, kepintaran dan lain sebagainya tidak selamanya kita miliki, semua ada waktu atau masanya. Karena itu selagi bisa, selagi mampu, maka pergunakan semua kelebihan kita tidak untuk diri sendiri saja, akan tetapi juga untuk menjadi berkat bagi orang lain. Pada akhirnya nasib semua orang sama yaitu berhenti disatu titik yang namanya kematian. Apa yang kita lakukan selama hidup adalah sebagai bekal kita di kehidupan kekal.
Renungkan ayat firman di atas dan lakukan yang terbaik, maka hidup kita akan sangat berarti dan berbagai rasa syukur, damai dan sukacita akan ada dan mendiami hati dan pikiran kita selalu.
Tuhan Yesus memberkati.