Wednesday, September 30, 2020

Sama Nasibnya

Sama Nasibnya
Pengkhotbah 9:11
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. 

Ada beberapa orang sukses dan kaya raya yang bukan karena mereka lulusan universitas terbaik atau bahkan bukan sarjana. Sebaliknya ada yang pintar mungkin lulusan luar negeri tetapi tidak sukses dan hanya jadi pegawai di suatu perusahaan yang ironisnya terkadang pemilik atau pemimpinnya bukan sarjana.  Semua kenyataan di atas membuktikan bahwa apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang baik kesuksesan,  kekayaan dan ketenaran, tidak bisa atau harus ditentukan oleh apa yang kita raih sekarang dan bukan hanya milik mereka yang pintar,  kaya atau kuat,  tetapi semua orang dari golongan apapun bisa memiliki dan meraih kemenangan atau kesuksesan. 

Karena Tuhan adil, semua sama dihadapanNya,  apa yang diciptakan Tuhan boleh dinikmati oleh semua makhluk.  Sebagai makhluk Tuhan kita tidak boleh egois dan sombong jika mendapatkan kelebihan dari yang lain,  tidak ada yang kekal di bumi ini demikian juga segala yang kita miliki selama hidup di bumi ini sifatnya hanya sementara.  Bersyukur atas semua kelebihan yang kita terima.

Kekayaan,  kehormatan,  kekuatan,  kepintaran dan lain sebagainya tidak selamanya kita miliki,  semua ada waktu atau masanya. Karena itu selagi bisa,  selagi mampu, maka pergunakan semua kelebihan kita tidak untuk diri sendiri saja, akan tetapi juga untuk menjadi berkat bagi orang lain. Pada akhirnya nasib semua orang sama yaitu berhenti disatu titik yang namanya kematian. Apa yang kita lakukan selama hidup adalah sebagai bekal kita di kehidupan kekal. 

Renungkan ayat firman di atas dan lakukan yang terbaik,  maka hidup kita akan sangat berarti dan berbagai rasa syukur,  damai dan sukacita akan ada dan mendiami hati dan pikiran kita selalu. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Saturday, September 26, 2020

ketulusan

Ketulusan

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kejadian 4:7)

Berbuat baik bisa dilakukan oleh semua orang, akan tetapi tidak semua perbuatan baik itu dilakukan dengan ketulusan. Beberapa orang berbuat baik karena ada tujuan tertentu atau demi mendapatkan sesuatu. Berbuat baik juga belum tentu benar tetapi berbuat benar sudah pasti baik. 

Sebuah ketulusan sangat berarti dimasa sekarang dan sudah jarang sekali kita temukan di kota-kota besar. Banyak kebaikan yang dilakukan karena ingin mendapatkan sesuatu balasan. Tidak ada yang gratis adalah kalimat yang sering dilontarkan untuk mengartikannya. 

Orang hanya mau melakukan sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya. Banyak yang tidak mau berkorban demi kebaikan orang lain. Terlebih di kota besar, jika tidak memberikan keuntungan orang tidak mau melakukannya. Kerasnya kehidupan membuat orang tidak perduli akan kesusahan orang lain,  bahkan kalau perlu yang lemah diperas sampai habis. 

Orang yang tidak pernah puas dengan apa yang ada,  tidak pernah bersyukur dan selalu mengeluh, akan kelihatan dari wajahnya yang selalu muram, tidak berseri, sikapnya yang tidak ramah, dan tidak ada sukacita. Orang seperti ini cenderung hanya mementingkan diri sendiri dan hanya berbuat sesuatu yang menguntungkan baginya. 

Berbuat baik dengan ketulusan akan membuat kebahagian dan terpancar dari wajah. Jika tidak berbuat baik,  maka iblis siap menerkam dan dosa akan menguasai hidup dan mengikat. 

Kuasai diri dan lakukan kebaikan dengan kerelaan,  maka damai sukacita akan ada dalam hatimu. Jangan takut akan kesusahan yang akan dihadapi,  percayalah Tuhan beserta kita dan pasti menolong dan melindungi kita. 

Berbuatlah baik karena harus dan kewajiban kita sebagai orang percaya yang ingin menjadi pelaku firman Tuhan dan bukan karena ada atau berharap sesuatu balasan. Mari kita belajar berbuat segala sesuatu dengan ketulusan. Ingatlah jika perbuatan tanpa ketulusan akan ada dosa yang menungganginya. 

Tuhan Yesus memberkati

Tuesday, September 22, 2020

Tuhan yang terutama

Tuhan yang terutama
Ayub 2:9-10
Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. 

Tuhan menciptakan wanita sebagai penolong bagi pasangannya.  Setiap pasangan suami istri harus menyadari dan memahami akan hal ini, sehingga tidak ada lagi istilah suami takut istri atau istri lebih berkuasa atau dominan daripada suami. Suami tetap sebagai kepala dalam rumah tangga yang memutuskan dan istri harus tunduk kepada suami,  sebaliknya suami juga harus bijak,  karena harus menyayangi istri seperti kepada diri sendiri. 

Efesus 5:22-23,25
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

1 Petrus 3:7
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Efesus 5:28
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

Ayub adalah seorang suami yang patut diteladani.  Ayub mengasihi keluarganya termasuk istrinya,  akan tetapi Ayub tidak takut kepada istrinya. Bagi Ayub Tuhan yang terutama, terbukti ketika istrinya menyuruhnya mengutuki Allah atas segala bencana yang terjadi dalam kehidupannya, Ayub marah dan mengatakan istrinya seperti orang gila. Ayub mengasihi istrinya,  tetapi Ayub tidak mau mengikuti perkataan istrinya yang salah terhadap Tuhan. 

Beberapa diantara pasangan suami istri didalam rumah tangga ada yang lebih takut istri daripada kepada Tuhan,  hal ini terbukti dari banyaknya orang yang mau melakukan dosa demi menyenangkan istrinya, artinya mereka lebih takut kepada istri daripada kepada Tuhan. 

Apa yang Ayub lakukan adalah mengutamakan Tuhan daripada segala harta dan keluarga. Mari kita teladani Ayub,  hidup benar, setia kepada Tuhan dan mengutamakan Tuhan.

Jangan biarkan harta,  kedudukan,  kesenangan dan lain sebagainya mengambil tempat yang terutama dalam kehidupan kita.  Hanya Tuhan yang terutama bagi kita. 

Tuhan Yesus memberkati

Monday, September 21, 2020

Tuhan marah

Tuhan marah
Bilangan 16:20-21
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." 

Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih. Seringkali kita berbuat salah dan menyakiti hati Tuhan, sering mengeluh, selalu kuatir, selalu egois dan hanya memikirkan diri sendiri, hanya melakukan apa yang kita mau dan yang menyenangkan hati, walaupun begitu Tuhan sangat sabar kepada kita dan ingin kita berbalik dari jalan-jalan yang salah dan menjalani hidup yang benar. 

Meskipun demikian manusia seringkali mengeraskan hati dan bebal, sehingga membuat Tuhan yang sangat sabar menjadi marah dan harus bertindak untuk menyadarkan atau bahkan harus dimusnahkan agar tidak menjadi virus bagi yang lain. 

Tuhan bisa marah,  karena itu jangan mengeraskan hati dan tidak menurut perintahNya. Siapakah kita?  Sudah hebatkah kita?  Seringkali kesombongan timbul karena kita mampu dalam segala hal sehingga lupa kepada Tuhan yang berkuasa memberi dan mengambil semua yang kita miliki. 

Marilah kita menyadari bahwa Tuhan juga bisa marah dan mulai memeriksa diri kita apakah selama ini kita sudah melakukan yang Tuhan mau,  apakah kita terus memaksa Tuhan memenuhi keinginan kita dan tidak berserah kepada keinginan Tuhan bagi hidup kita. Sudahkah kita melayani Tuhan dengan segenap hati? Sudahkah kita menyenangkan hatiNya? Maukah kita berkorban tidak hanya materi tetapi juga tenaga, waktu atau perasaan untuk Tuhan?

Jangan buat Tuhan marah dengan mengeraskan hati, tetapi buat Tuhan tersenyum seperti Bapa yang tersenyum bahagia melihat perbuatan anaknya yang menyenangkan hatinya. 

Berkat akan menyertai, karena itu bonus dari perbuatan baik kita. Utamakan hidup benar dan kudus sesuai dengan firman Tuhan,  maka tidak perlu kuatir akan hari-hari yang akan kita lalui dan masa depan. Berikan yang terbaik jangan yang kita tidak suka, maka kita juga akan menerima yang terbaik. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Friday, September 18, 2020

Merendahkan diri


Merendahkan diri

Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (Lukas 5:12)

Bagaimana mujizat bisa terjadi? Bagaimana doa kita dijawab Tuhan? 
Sebagai orang yang membutuhkan sesuatu,  maka kita harus merendah/memohon, tidak memaksakan kehendak, dan harus percaya akan kuasa Tuhan,  Semua terserah Tuhan yang empunya kuasa,  seperti ayat di atas jika Tuan "mau".

Kita tidak perlu memaksa,  adakalanya tanpa permohonan hanya percaya dan beriman,  maka kita bisa mendapatkan apa yang kita kehendaki. Hal ini yang terjadi saat semua orang ingin menjamah Yesus,  tanpa permohonan mereka semua disembuhkan karena percaya kuasa Yesus sanggup menyembuhkan. 

Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya. (Lukas 6:19)

Tuhan hanya ingin kita percaya dan bertindak dengan iman dalam setiap masalah yang kita hadapi. Fokus pada kuasa Tuhan yang sanggup menyembuhkan dan memulihkan, maka mujizat kesembuhan dan pemulihan akan terjadi. Tidak usah kita memikirkan atau berusaha harus seperti yang kita kehendaki,  biarkan semua berjalan apa adanya seperti yang Tuhan kehendaki, berserah saja intinya kita memperoleh penyelesaian dan pemulihan dari semua persoalan. 

Fokus pada kuasa Tuhan, memohon dengan kerendahan hati,  tidak memaksakan kehendak kita yang terjadi,  sekalipun belum atau tidak dijawab percayalah pasti selesai dan ada jalan keluar bagi setiap persoalan. 

Cari perkenanan Tuhan terlebih dahulu, sembah dan puji Dia setiap waktu dalam segala situasi baik diwaktu susah atau senang. 

Ingat bukan hanya kita yang perlu Tuhan dan yang mempunyai masalah, ada banyak orang di dunia ini juga memerlukan Tuhan dan mempunyai berbagai masalah yang mungkin lebih berat dari kita. Karena itu tetap bersabar dan bertekun dalam doa, setia mengikut Tuhan,  buat Tuhan menoleh atau berpaling dan berbelas kasih kepada kita. Memohon dan bukan memerintah, artinya harus meminta dengan hormat dan  kerendahan hati seperti anak kepada Bapa dan seperti hamba kepada tuannya.

Tuhan Yesus memberkati. 



Wednesday, September 16, 2020

Tuhan yang berperang

Tuhan yang berperang

Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."  (2 Raja-raja 7:6)

Kisah dalam kitab 2 raja-raja 7, mengingatkan kita untuk melihat pertolongan Tuhan bagi umatNya. Cara Tuhan menolong bangsa Israel mengusir musuh dengan cara  yang ajaib dan luar biasa tanpa peperangan dan dengan tambahan bonus harta musuh yang ditinggalkan. 

Sama seperti bangsa Israel yang dilindungi dan disertai oleh Tuhan,  kita juga harus percaya bahwa Tuhan pasti menyertai dan melindungi bahkan memelihara kita orang yang percaya kepadaNya dalam menghadapi pergumulan dan permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini.  Masalah boleh ada,  Tuhan akan memampukan kita melewatinya,  buktinya sudah lebih dari empat bulan wabah corona terjadi dan kita tetap dalam perlindungan Tuhan,  ekonomi sedang terpuruk tetapi kita masih hidup karena Tuhan pelihara,  lalu bagaimana kedepannya kita serahkan saja kepada Tuhan, pasti kita bisa melewatinya,  tidak perlu takut yang berlebihan dengan proteksi yang ketat,  jalani saja hari-hari kita  sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. 

Cara Tuhan yang ajaib juga bisa kita alami,  jika kita berserah kepadaNya dan melakukan apa yang menjadi bagian kita dengan tetap patuh pada  perintahNya. Allah yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup,  Dia sangat tau apa yang dibutuhkan oleh umatNya,  karena itu jangan takut,  jangan kuatir, Tuhan sanggup mencukupi segala keperluan kita,  bagaimana caraNya serahkan kepada Tuhan. 

Belakangan banyak beredar kabar tentang adanya penanaman chip pada vaksin dari virus corona. Ada ketakutan akan hal ini terjadi pada kita anak-anak Tuhan. 

Pujilah dan sembahlah Tuhan selalu dalam segala hal dan dalam segala suasana. Berjaga-jaga dan berdoa senantiasa,  jangan lengah, maka Tuhan yang akan menghalau segala kekuatiran atau ketakutan kita akan masa depan. Percayalah kita pasti bisa melewatinya. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Monday, September 14, 2020

Semakin susah

Proses pembentukan 

Keluaran 5:11
Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang."

Terkadang kita merasakan semakin dekat Tuhan dan melakukan firman Tuhan,  maka semakin bertambah banyak kesusahan datang. Hal ini bisa terjadi karena kita sedang dibentuk dan diproses untuk menjadi lebih baik, seperti bejana yang dibentuk dan diproses untuk menjadi indah, harus berulang kali dihancurkan dan akhirnya dipanaskan. Demikian juga bagi orang yang mau dibentuk Tuhan menjadi indah harus melalui proses yang panjang dan sakit. Untuk itu diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam menjalaninya. 

Ingat mahkota dan segala kemuliaan  yang Tuhan sediakan di sorga. Jalani semua proses pembentukan dari Tuhan dengan tidak mengeluh dan banyak protes seperti bangsa Israel yang harus berputar dipadang gurun selama empat puluh tahun untuk sampai ke kanaan. 

Keluaran 5:22-23
Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali."

Musa sebagai orang yang Tuhan pakai untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir juga merasakan semakin beratnya penderitaan bangsa Israel selama di Mesir dan Musa juga melakukan protes kepada Tuhan, karena tidak melepaskan mereka dari perlakuan jahat orang Mesir. 

Demikian halnya dengan kita yang berpikir dan berpendapat bahwa jika kita melakukan kehendak Tuhan,  maka tidak akan ada kesulitan tetapi apa yang terjadi semakin berat beban dan penderitaan yang kita terima dan seolah-olah Tuhan membiarkan. 

Ada yang mengatakan ikut Tuhan makin susah. Pernyataan tersebut hanya bagi orang yang tidak mau dibentuk Tuhan, karena pembentukan sesuatu menjadi yang terbaik dan indah harus melalui proses yang panjang bahkan menyakitkan,  jika mudah dan enak itu adalah yang iblis tawarkan dan janjikan untuk pengikutnya yang sifatnya hanya sementara enaknya dan penderitaan selamanya. Iblis memberikan kemudahan dan kenikmatan diawal untuk kemudian menuntut dan tidak melepaskan kita sebagai miliknya. 

Kembali kepada kita, apa mau sakit sementara untuk senang selamanya atau senang sementara dan menderita selamanya. Mau dibentuk Tuhan atau iblis ? pilihan ditangan kita. Jika mau dibentuk oleh Tuhan jangan mengeluh dan protes,  jalani saja dan percaya Tuhan tau kemampuan kita dan Tuhan pasti memberikan kekuatan kepada kita dalam menjalani proses pembentukan menjadi pribadi yang berkenan dihadapanNya. 

Penderitaan yang kita jalani selama pembentukan tidak akan melebihi kekuatan kita dalam menanggungnya. Pandang salibNya dan pengorbanan Tuhan Yesus bagi keselamatan kita,  akan memberikan kekuatan dan semangat dalam menjalani hari-hari kehidupan kita. Tetap bersandar dan berharap hanya kepada Tuhan,  maka setiap kesulitan akan bisa kita lewati. Makin sulit, harus makin bertekun dan makin dekat Tuhan. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Saturday, September 12, 2020

mujizat


Mujizat penting bagi umat percaya untuk menambah iman percaya kita, akan tetapi mujizat bukanlah segalanya. Firman Tuhan di Yohanes 20:29 :
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Percaya karena melihat sudah sewajarnya,  tetapi bagi yang percaya tanpa harus melihat adalah luar biasa. Yesus mengatakan berbahagia bagi yang tidak melihat tapi percaya.

Jika kita hanya percaya akan apa yang kita lihat,  maka kita bisa tertipu,  karena iblispun bisa membuat mujizat. Seperti pada jaman Musa dan Firaun,  para ahli bisa melakukan mujizat juga,  karena itu sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus kita harus bisa membedakan mana mujizat dari Tuhan dan mana yang dibuat diluar Tuhan. 

Simak dan pelajari ayat firman di atas,  tongkat yang menjadi media untuk mujizat yang dari Tuhan menelan tongkat dari ahli sihir Firaun. Artinya walaupun manusia bisa melakukan mujizat atau keajaiban lewat kuasa roh jahat atau iblis, sama  seperti yang Tuhan lakukan, akan  tetapi tetap terbatas dan tidak semua mujizat bisa dilakukan. 

Bagi kita yang percaya tidak usah takut,  karena semua mujizat yang iblis lakukan akan hancur binasa dan  musnah oleh mujizat dari Tuhan. 

Dan tidak semua mujizat bisa dilakukan oleh kuasa jahat selain oleh tangan Tuhan.  Contohnya kita bisa baca pada Keluaran 8:18 :
Para ahli itu pun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.

Mujizat yang Tuhan lakukan adalah untuk memperlihatkan kekuatanNya dan agar nama Tuhan dimuliakan.
Keluaran 9:16
akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi.

Jika kita dipakai Tuhan untuk menyatakan mujizatNya,  ingatlah selalu bahwa hanya nama Tuhan yang dipermuliakan, jangan menjadi sombong dan mencari ketenaran karenanya. 

Percaya karena melihat mujizat baik,  akan tetapi lebih berbahagia jika percaya walau tidak melihat dengan beriman sepenuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus. 

Tuhan Yesus memberkati





Monday, September 7, 2020

Sepadan

Sepadan


Setiap dari kita menginginkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Banyak hal yang mempengaruhi hilangnya kebahagiaan rumah tangga. Salah satunya yang sangat sering dijadikan alasan perceraian adalah perbedaan prinsip. Manusia hanya beralasan untuk pembenaran,  padahal dari awal kita sudah tau bahwa tidak ada manusia yang sama,  jika dua orang dipersatukan dalam sebuah pernikahan, bukan karena mereka sama, tetapi karena kasih, artinya mereka mau menerima perbedaan dengan saling mengisi dan mengerti satu sama lain. Perbedaan yang ada merupakan tantangan yang harus dilalui untuk mempertahankan kebahagiaan dan mempererat hubungan.  

Dasar dari sebuah pernikahan adalah kasih. Mengalah adalah salah satu bentuk dari kasih. Mengalah bukan karena lemah atau salah sebaliknya yang menang bukan berarti benar dan menjadi yang dominan. Jika salah harus mengakui dan meminta maaf, sebaliknya yang benar menegur dengan kasih bukan untuk kebanggaan tetapi untuk hidup dalam kebenaran. 

Jangan menuntut kesempurnaan karena akan kecewa, tetapi terima segala kekurangan dengan ucapan syukur karena itulah yang terbaik bagi kita. Dengan adanya kekurangan manusia ingat keterbatasannya dan ketergantungannya kepada Tuhan. 

Dari awal Tuhan memberikan pasangan hidup yang sepadan kepada manusia. Arti kata sepadan yaitu setara atau seimbang, walaupun ada perbedaan tidak berlebihan, dalam segala hal baik dari segi usia, sosial dan ekonomi dan lain sebagainya. Sepadan bermaksud agar bisa terjalin chemistry atau nyambung sehingga bisa bersama selamanya. 

Karena perbedaan yang berlebihan akan menimbulkan masalah besar yang pada akhirnya jika terungkap dan tidak bisa mengimbanginya, bisa menimbulkan pertengkaran dan perpisahan. Misalnya perbedaan usia yang banyak,  pada masa yang akan datang akan bermasalah. Perbedaan pendidikan atau status sosial yang jauh bisa menimbulkan masalah dikemudian hari jika dipaksakan. 

Karena itu dalam memilih pasangan, berdoalah meminta kepada Tuhan yang sepadan dan sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak memaksakan kehendak kita. Kita bisa memilih yang kita mau,  Tuhan akan ijinkan jika kita memaksa,  akan tetapi kita harus siap terhadap akibatnya. 

Belajar taat dan menjadi pelaku akan firman Tuhan, maka hidupmu akan bahagia di bumi dan di sorga. 
Tuhan Yesus memberkati.

Friday, September 4, 2020

Andalkan Tuhan


Orang yang sudah mapan atau pintar dengan mempunyai banyak harta dan banyak gelar,  biasanya akan menjadi sombong dan tidak menghargai orang,  karena merasa bahwa kekuatannya ada pada harta yang dia miliki atau pada kepintarannya,  bahkan yang lebih buruknya ada yang tidak percaya kepada Tuhan. Mereka merasa bahwa semua yang diraihnya karena kemampuannya. 

Ada juga orang yang sangat tergantung kepada orang lain,  mengandalkan orang lain dalam hidupnya,  seolah-olah tanpa orang itu hidupnya terasa susah. Ini juga termasuk orang yang terkutuk karena mengandalkan manusia. Manusia memang saling tergantung satu dengan yang lainnya,  akan tetapi jangan terikat dan seolah-olah dunia kiamat jika tidak ada orang itu disisinya atau membantunya. 

Yang harus disadari oleh manusia adalah Tuhan adalah pencipta,  Tuhan maha kuasa,  manusia itu lemah tanpa Tuhan, sekuat dan sehebat apapun manusia, jika Tuhan berkehendak mengijinkan penyakit menimpanya, mengambil semua hartanya, bahkan jika Tuhan mengambil nyawanya,  manusia tidak bisa mencegahnya dengan harta atau kepandaiannya. Manusia bisa berusaha dengan hartanya atau kepintarannya akan tetapi semua ada batasnya. Hanya Tuhan yang tak terbatas, sekalipun tidak mungkin bagi manusia, Tuhan mampu menciptakan yang baru. 

Seperti yang terjadi sekarang wabah virus corona atau covid19 meliputi seluruh dunia,  berapa banyak orang meninggal, orang pintar (dokter),  pejabat,  orang kaya dan berapa banyak harta yang mampu menyelamatkan, sekaya, sepintar,  setinggi apapun orang itu tidak bisa melepaskannya dari serangan virus ini dan akhirnya meninggal juga.

Terkutuk adalah kata sumpah atau doa yang buruk dan akan terjadi terhadap orang yang menerimanya. 
Ayat firman di atas mengingatkan kepada kita untuk tidak mengandalakan manusia dan kekuatan kita, karena kita akan terkutuk. Andalkan Tuhan saja dalam segala hal. Jadikan Tuhan tuan bukan kita yang menjadi tuan dengan menyuruh Tuhan menjaga dan memenuhi semua kehendak kita. Dia Tuhan,  Allah,  juga Bapa kita. 

Sebagai orang percaya, selain kutuk karena mengandalkan ke mampuan, kita juga harus mematahkan setiap kutuk yang pernah diucapkan oleh nenek moyang atau orang yang tidak menyukai kita didalam nama Tuhan Yesus,  agar kita terbebas dari segala kutuk. 

Andalkan Tuhan,  percaya akan kuasaNya,  hidup kudus dan hidup dalam kebenaran, ikuti perintahNya,  setia mengiring Tuhan. Karena jalan tidak selalu lurus, kita harus berhati-hati,  karena jalan tidak selalu rata dan bagus,  ada kerikil dan batu yang harus kita lalui,  ada tanjakan dan turunan yang kita harus lewati,  maka dari itu minta Tuhan menyertai setiap langkah hidup kita,  sekalipun kita bisa menggunakan kemampuan kita untuk melewatinya ada keterbatasan yang tidak bisa kita hindari yaitu hidup  atau nyawa kita sendiri, kapanpun Tuhan mau mengambilnya bisa terjadi, apakah kita sudah siap,  jika saat itu terjadi dan kemana kita pergi setelahnya? 

Mari renungkan dan mulai menata diri apa yang harus kita lakukan. 
Tuhan Yesus memberkati.