Thursday, July 30, 2020

ucapan

Ucapan
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:37)

Ada istilah lidah tak bertulang, yang artinya sangat luwes tidak kaku sehingga mudah terpeleset jika tidak berhati-hati. Gampang sekali manusia berdosa karena sesuatu yang negatif  keluar dari mulut lewat lidah kita. Lidah manusia sangat tajam bahkan bisa terasa lebih tajam dari pisau jika sudah melukai hati manusia. Berhati-hatilah mempergunakan lidah kita,  agar apa yang keluar tidak menjadi fitnah dan tidak menyakiti bagi yang mendengarnya. Sakit hati karena perkataan bisa menimbulkan dendam dan kepahitan. 

Jika kita mau hidup damai dan tenang,  sebaiknya kita berhati-hati, selain menjaga tingkah laku dan perbuatan kita, adalah terlebih lagi menjaga lidah kita dari perkataan yang menimbulkan dosa dan kebencian atau sakit hati kepada yang mendengarnya. 

Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.  (1 Petrus 3:10)

Mulut manis seseorang bisa menipu bagi yang mendengarnya,  karena apa yang keluar dari mulut bisa berbeda dengan apa yang didalam hatinya, karena itu jangan mudah tergoda dan percaya kepada orang yang bermulut manis. Mintalah hikmat Tuhan, jika ada yang berbicara atau berkata-kata manis kepada kita agar tidak tertipu.

Memperkatakan apa yang kita kehendaki dengan jujur dan dengan ucapan syukur adalah yang terbaik yang Tuhan mau agar kita terbebas dari kuatir akan dosa dan kebohongan

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)

Didalam perkataan ada kuasa,  bisa mendatangkan berkat atau kutuk,  karena itu berhati-hatilah dengan perkataan. Perkatakan selalu hal yang positif,  maka kita akan mendapatkan apa yang positif. 

Tuhan Yesus memberkati. 



"

Wednesday, July 22, 2020

Tidak egois

Tidak egois

Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.  (Kisah Para Rasul 4:32)

Pernah ada orang yang sangat marah ketika barang miliknya misalnya mobil kesayangannya tergores, perlakuannya kepada orang bisa lebih buruk dibandingkan dengan barang yang mereka miliki.  Orang tersebut sangat egois dengan menilai manusia lebih rendah dari harta yang mereka miliki. 
Keegoisan manusia membuat mereka sombong sehingga jauh dari kasih yang sesungguhnya dan tidak bisa merasakan ketenangan dan kedamaian selama hidupnya. Karena harta mereka telah menguasai pikiran dan hati mereka. 

Jika kita tidak mendewakan harta yang kita miliki, tidak egois dan menganggap semua adalah titipan dari Tuhan yang dipercayakan kepada kita untuk bisa membahagiakan umatNya yaitu  dengan menciptakan keseimbangan, maka akan selalu ada rasa bahagia, ada ketenangan dan tidak ada ketakutan atau kegelisahan oleh karena harta. 

Cara hidup jemaat dijaman para rasul sangat luar biasa. Mereka bisa saling berbagi dan tidak egois. Terjadi keseimbangan karena yang lebih berbagi dengan yang kurang. Itulah kasih yang sesungguhnya tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi perduli kepada yang lain. Tidak merasa memiliki sendiri,  tidak untuk kesenangan diri sendiri saja, tetapi merasa ada hak orang lain juga yang harus mereka bagikan. Berbahagialah kita karena selama hidup di bumi ini sudah dipercaya Tuhan untuk menjadi berkat bagi sesama, bisa menyenangkan orang lain dengan apa yang kita miliki. 

Saat kita lahir tidak membawa apapun,  begitu juga saat kita meninggal, kita tidak membawa apapun, hanya perbuatan selama hidup di bumi.  Jangan sombong dan egois terhadap apa yang kita punya selama hidup di dunia ini, di akhirat Tuhan tidak bertanya tentang hartamu, jabatanmu atau gelarmu,  tetapi tentang apa yang sudah kamu perbuat.  Oleh karena itu berbagi adalah kewajiban kita yang memiliki lebih untuk menutupi yang kurang. 

Contohlah cara hidup jemaat yang terdapat di kisah para rasul 4,  mereka tidak hanya mendengar firman,  tetapi menjadi pelaku firman seperti yang Tuhan Yesus mau. Mereka menjadikan berkat untuk kemuliaan Tuhan. Fokuslah kepada Tuhan bukan kepada berkatNya. Jadikan berkatNya sebagai kesempatan untuk berbuat baik dan untuk memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati. 


Sunday, July 12, 2020

menikmati lebih baik dari memiliki

Menikmati lebih baik dari memiliki

orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.  (Pengkhotbah 6:2)

Apa gunanya kita memiliki semua tetapi tidak bisa menikmatinya. Dengan internet kita bisa bebas memilih dan mendapatkan banyak berita yang ada di seluruh dunia. 

Ada salah satu berita yang saya lihat yaitu tentang harta kekayaan beberapa konglomerat Indonesia. Dikatakan mereka memiliki  harta berupa tanah, rumah, dan tabungan dibeberapa negara. Punya rumah di luar negeri tetapi tinggalnya di Indonesia,  jadi bukan untuk dinikmati, karena sebenarnya bukan kebutuhan akan rumah,  tetapi mungkin karena demi gengsi,  atau untuk pamer. Kenikmatan yang mereka dapatkan adalah untuk kepuasan sesaat yang lebih ke arah sombong dan keangkuhan hidup, akhirnya banyak dari mereka harus mencari kepuasan lain yang diluar normal, seperti lari ke narkoba dan ujungnya ada yang bunuh diri, karena tidak menemukan kebahagiaan. 

Ada juga orang yang saya kenal punya banyak harta berupa tanah,  rumah dan lain sebagainya,  tetapi asetnya seperti rumah tidak terpakai dan kosong,  sangat disayangkan,  seharusnya bisa berguna bagi orang lain dan jika itu bisa membahagiakan orang lain akan mendatangkan kenikmatan yang tidak bisa dibeli dengan uang yaitu kebahagiaan karena melihat orang lain bahagia dan bisa menjadi berkat. 

Inilah arti dari menikmati apa yang sudah Tuhan berikan bagi kita.  Selain bisa kita nikmati sendiri, kita juga bisa menjadi berkat bagi orang lain dan itu juga menikmati secara batiniah berupa perasaan bahagia. Tidak hanya mendapatkan kebahagiaan di bumi tetapi juga mahkota di sorga.

Manusia hidup ingin bahagia  ukuran kebahagiaan bukan dari banyaknya harta yang dimiliki tetapi dari bagaimana kita bisa merasakan dan menikmati semua yang kita punya,  sekalipun tidak memiliki tetapi Tuhan ijinkan untuk menikmati adalah lebih baik daripada memiliki tetapi tidak bisa menikmati.

Bisa menikmati yang ada akan membuat kita selalu bersyukur. 

Tuhan Yesus memberkati


Tuesday, July 7, 2020

Pengangkatan

Pengangkatan

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; (1 Tesalonika 4:16)

Pengangkatan bukan hal baru, karena sudah pernah terjadi sebelum Yesus datang yaitu diperjanjian lama pada Henokh. Henokh diangkat karena hidup bergaul akrab dengan Allah. 

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.  (Kejadian 5:24)

Kedatangan Yesus akan disertai dengan bangkitnya orang mati dan pengangkatan bagi yang hidup.

Pernah terpikir betapa senangnya jika kita bisa seperti Henokh mengalami pengangkatan, tidak mengalami kematian dan dikubur. 
Suatu hari disaat gerimis dikebun yang sangat luas saya mencari suami yang saat itu sedang berkebun,  saya berkeliling mencari dan tidak ketemu,  tiba-tiba saya merasakan kehilangan dan teringat bahwa seperti inilah pengangkatan dimana orang tiba-tiba hilang. Kedua kali saya merasakan hal yang sama tentang pengangkatan,  ketika pada suatu malam saya bermimpi berjalan kaki tetapi makin lama saya seperti terangkat dan tidak bisa menapak lantai dan saya terkejut  berteriak Yesus lalu terbangun, saya berfikir seperti inilah pengangkatan.

sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. (1 Tesalonika 4:17)

Ini akhir zaman chip sebagai tanda atau meterai sudah akan ditanamkan,  antikris akan berkuasa, pengangkatan akan terjadi,  jadi sebaiknya kita bersiap setiap saat dengan hidup benar dan kudus setiap hari,  bergaul akrab dengan Tuhan secara pribadi,  jika ada kesalahan harus segera dibereskan, minta ampun dan tidak mengulanginya. Pengangkatan adalah kerinduan bagi semua orang percaya,  sebab mereka yang diangkat tidak akan mengalami siksaan dari antikris.

Walaupun kita merasa sudah melakukan yang baik dan benar,  kita harus tetap rendah hati karena semua oleh kasih karunia Tuhan yang membenarkan kita. 

Marilah kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keselamatan jiwa-jiwa tersesat,  yaitu dengan menjalankan misi Tuhan menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus. Tuhan Yesus akan segera datang untuk menjemput kita. Pergunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya, jangan sia-siakan.