Monday, October 29, 2018

Kemurahan

Kemurahan hati yang sejati

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)

Ada kesaksian dari seorang ibu yang mempunyai tiga orang anak, satu balita cantik umur tiga tahun dan dua anak kembar lelaki umur tujuh tahun.  Suatu hari terjadi bencana angin topan di salah satu kota. Ibu ini tergerak untuk menyumbang,  kemudian dia mengatakan kepada ketiga anaknya untuk memberikan barang-barang mereka yang sudah tidak terpakai tetapi masih layak. Ketiga anaknya sangat antusias dan mulai mengumpulkan barang mereka.Anak yang paling kecil yang bernama meghan datang berjalan sambil mendekap erat-erat di dadanya, Lucy, boneka kainnya yang selain sudah luntur, kucel bocel dan lusuh kumal namun begitu ia sayangi. Ia berhenti sejenak di depan kotak yang memuat mainan-mainan itu, menempelkan wajahnya yang bulat kecil mungil pada muka lukisan Lucy yang datar ceper, memberinya sebuah ciuman selamat tinggal, lalu menaruhnya dengan lembut di atas lain-lainnya. "Lho, Sayang," si ibu berkata, "Lucy tidak perlu kau berikan. Itu kankesayanganmu?" Meghan mengangguk dengan hikmat, matanya agak berkilau membasah dengan air mata yang tertahan. "Lucy membuatku begitu bahagia, Bu. Mungkin nanti dia juga akan membuat gadis kecil korban bencana itu bahagia sekali."
Ibu itu, yang semula maunya mengajar, malah mendapat pelajaran. Semua orang bisa memberi apa yang mereka sudah tidak butuhkan,  tetapi tidak semua orang bisa memberi apa yang mereka sayangi, dibutuhkan kemurahan hati yang tulus untuk menolong agar yang ditolong merasakan ketulusan dari pemberi pertolongan.
Ada pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan adalah beri yang terbaik,  bukan yang paling bagus atau paling mahal tetapi yang paling dibutuhkan.  Jangan kita menutup hati, jika ada yang meminta atau meminjam.
"Berilah kepada orang yang meminta
kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu." (Matius 5:42)

Bagi mereka yang berkecukupan sangat mudah memberi dari kelebihan,  tetapi bagi mereka yang tidak punya adalah tidak mudah karena mereka memberi dari kekurangan. Seperti cerita janda sarfat memberikan satu-satunya yang mereka punya bahkan seperti memberikan nyawanya, karena mereka bisa mati setelah memberikannya. Baca 1 raja-raja 17:10-13. Pengorbanan janda sarfat sangat luar biasa dan Tuhan membalasnya lebih dari yang dia perlukan.
Memberi adalah salah satu kebaikan yang tidak sulit untuk dilakukan oleh semua orang.  Yang sulit adalah memberi dengan ketulusan hati karena ingin orang lain merasakan kebahagiaan seperti yang kita rasakan.

Kiranya kita bisa menjadi orang yang murah hati yang dengan tulus memberi karena ingin orang lain juga merasakan kebahagiaan seperti kita.  Tuhan Yesus memberkati

Saturday, October 27, 2018

Rehabilitasi iman

Rehabilitasi iman

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.  (Roma 10:17)

Minggu kemaren ada kesaksian pribadi dari Bp. Pendeta. Beliau tiga bersaudara yang dibesarkan oleh seorang ibu.  Karena sang ibu terkena phk, maka kondisi ekonomi mereka terpuruk sehingga seringkali dipanggil kepala sekolah karena menunggak uang sekolah dan tidak bisa ikut ujian. Karena sering tidak sekolah, pada suatu saat Bapak pendeta ini bertanya kepada ibunya kapan mereka bertiga saudara bisa sekolah lagi?  sang ibu menjawab bahwa mereka pasti akan sekolah lagi,  Tuhan akan menyediakan uang sekolah mereka. Kemudian ibunya masuk kamar, anaknya diam-diam mengikuti dan mendengar ibunya sambil menangis berdoa mengucap syukur atas apa yang dialami anak-anaknya. Karena selama ini ibu mereka tidak pernah mengeluh, tetapi selalu bersyukur. Sesudah itu dia memanggil ketiga anaknya dan membacakan satu ayat yang dia dapatkan ketika berdoa tadi, di yesaya 54:13 yaitu :
"Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka;  "
Ibu ini meyakini dan selalu memperkatakan dan mengingatkan ayat ini kepada ketiga anaknya,   jika anak-anaknya tidak bisa bayar sekolah.  Memang pertolongan Tuhan tidak instan,  walaupun pernah tidak kuliah selama 2 tahun karena tidak ada biaya,  tetapi Tuhan tetap memelihara mereka sehingga bisa menyelesaikan kuliah. Akhirnya sekarang ketiga anaknya menjadi sarjana. Puji nama Tuhan, karena jawaban doa Tuhan sudah sediakan. Perkataan kita adalah kunci jawaban doa kita.
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (Yosua 1:8)

Kesaksian diatas adalah cara kita merehabilitasi iman percaya kita agar kita bisa meraih jawaban doa yaitu perkataan kita akan firman Tuhan. Perkataan adalah kunci,  jadi sebesar apapun pintunya kalau kita ada kuncinya, maka pasti bisa dibuka,  jadi sebesar apapun masalah kita, jika kita perkatakan iman percaya kita, mengimani firman Tuhan, maka pasti ada jawaban dan penyelesaian.

Bagaimana agar tidak ada kekuatiran dan ketakutan dalam menghadapi masalah? Prioritaskan hal rohani dari hal duniawi.
Isi hari pertama kita dengan suasana rohani, misalnya dengan mendengarkan atau menyanyikan pujian rohani. Walaupun setiap hari kita membaca alkitab,  tetapi jika prioritas kita bukan firman Allah,  maka kita akan selalu takut dan kuatir. Rehabilitasi iman kita dengan memprioritaskan firman Tuhan diatas semua yang terjadi disekeliling kita,  apakah berita ekonomi,  bencana dan lain-lain yang buruk jangan menduduki tempat teratas dipikiran dan hati kita, tetapi hanya janji Tuhan lewat firman yang setiap hari kita baca dan renungkan itu yang menguasai hati dan pikiran kita.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Friday, October 26, 2018

Menghormati Tuhan

Menghormati Tuhan

Sebab itu -- demikianlah firman TUHAN, Allah Israel -- sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang -- demikianlah firman TUHAN --: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. (1 Samuel 2:30)

Kita beribadah minimal satu minggu sekali dan hanya dua jam. Waktu yang tidak panjang dari waktu yang kita punya dalam sehari,  namun seringkali membuat kita tidak sabar menunggu selesai ibadah. Adakah diantara kita yang sangat merindukan hari ibadah? Sangat jarang orang yang menantikan saat ibadah dengan kerinduan. Padahal dengan ibadah kita bisa menyampaikan perasaan kita kepada Tuhan. Dalam ibadah sering kita temui orang yang masih ngobrol, memainkan handphone bahkan ada yang selfi. Sering juga ada yang pulang sebelum ibadah selesai dengan berbagai alasan. Ibadah adalah cara kita bersyukur kepada Tuhan atas anugerahnya bagi hidup kita. Tuhan beri kita enam hari untuk melakukan aktivitas duniawi,  pada hari ketujuh hanya satu hari bahkan cuma dua jam Tuhan minta kita beribadah mengucap syukur atas berkatnya selama enam hari itupun banyak yang keberatan melakukannya dengan berbagai alasan.
Seandainya kita dalam suatu pertemuan dengan orang,  kemudian kita memainkan hp,  mengobrol dengan yang lain dan lain-lain  yang tidak berhubungan dengan pertemuan tersebut, maka kita dianggap tidak menghormati pembicaranya. Demikian juga ditempat ibadah jangan sibuk dengan hal yang tidak ada hubungannya dengan ibadah. Hargai rumah ibadah,maka sama dengan kita menghargai Tuhan.

Sadarkah kita bahwa rumah ibadah adalah rumah Tuhan,  ketika kita datang beribadah kita mau untuk memuji, mengucap syukur dan mendengar firman Tuhan itu artinya kita percaya bahwa dirumah ibadah Tuhan hadir,  karena Tuhan tidak kelihatan membuat manusia lupa keberadaan Tuhan. Tuhan hanya ingin kita fokus selama ibadah berlangsung, menghormati Tuhan dengan tidak melakukan aktivitas diluar kegiatan ibadah. Dan sudah seharusnya kita senang jika datang kerumah Tuhan. Daud mengungkapkan sukacita dan kerinduannya berada dirumah Tuhan seperti yang tertulis dalam kitab Mazmur 27:4
"Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. "
mazmur 84:10 :
"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. "

Jadikan perjumpaan dengan Tuhan di rumah ibadah sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Buat Tuhan bangga terhadap anak-anaknya. Buat mempelai pria jatuh cinta kepada mempelai wanitanya.

Kiranya kita bisa menghormati Tuhan dengan bersungguh-sungguh beribadah dirumah Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Sunday, October 21, 2018

Cari kebenaran

Mencari kebenaran

Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.  (Mazmur 25:5)

Ketika saya bekerja di Medan, saya terlibat percakapan dengan seorang teman asli Medan yang beragama kristen sejak lahir, pada waktu itu kami bicara masalah agama,  saya lupa awal pembicaraannya,  yang saya ingat adalah dia mengatakan bahwa semua agama itu menyembah pada Allah yang sama, perbedaannya hanya nama atau penyebutannya saja yang berbeda.  Saya kaget akan pernyataannya, lalu saya katakan padanya bahwa tidak sama Tuhannya yang orang kristen maksud dengan Tuhan yang agama lain maksud,  karena kita percaya dan menyembah Yesus sedangkan diluar agama kristen tidak percaya Yesus,  bagi kita Tuhan yang kita sembah adalah Yesus sedangkan mereka tidak menyembah Yesus. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia lalu mati disalib  dan bangkit pada hari ketiga untuk menyelamatkan orang berdosa dari kematian kekal.
Baca Yohanes 14:6 :
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Teman saya itu tetap dengan pendiriannya bahwa hanya penyebutan nama saja yang beda tetapi Tuhan yang dimaksud adalah sama. Saya sarankan kepadanya untuk bertanya dalam doa agar ditunjukkan Tuhan yang benar.

Saya kemudian tersadar bahwa ada beberapa orang yang menyebut dirinya kristen, tapi tidak mengetahui banyak dan tidak mencari kebenaran akan agama yang dianutnya, mereka hanya mengikuti apa yang dipercayai oleh nenek moyang mereka, tanpa mencari kebenaran akan agama yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Melalui renungan ini saya menghimbau kepada kita yang sudah kristen untuk benar-benar mengerti tentang kekristenan dan mengalami sendiri akan keberadaan Tuhan Yesus yang kita sembah dan percayai.  Tanyakan dan alami pengalaman bersama Yesus. Pelajari Alkitab yang adalah firman Allah.

Ajarkan anak-anak kita untuk selalu membaca dan mendalami kitab suci,  sebelum alkitab hilang dari peredaran.  Saya berbicara ini karena sekarang sudah tidak banyak orang kegereja membawa alkitab,  tetapi handphone. Jangan sampai nanti perusahaan pencetak alkitab ditutup, gara-gara sudah tidak ada yang memerlukan buku alkitab  lagi. Akan bertambah lagi menyedihkan jika nanti aplikasi alkitab yang selama ini ada di ponsel kita dihapus (karena iblis memakai banyak cara untuk menarik pengikut). Tidak akan ada lagi pegangan kita akan kebenaran firman Tuhan. Tetapi jika dari sekarang kita mengajarkan generasi kita untuk mempelajari alkitab sejak dini,  maka dimasa akan datang mereka tidak tertinggal dan tidak goyah oleh tipu daya iblis, karena mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.
Selagi ada kesempatan, mulai sekarang kita harus selalu membaca alkitab dan menguasai semua firman Allah untuk bisa kita wariskan pada generasi kita, agar kebenaran tentang Kristus tetap ada sampai puluhan tahun bahkan ratusan tahun.  Marilah kita bersama-sama melestarikan dan mewariskan kebenaran akan firman Tuhan pada generasi kita. Selamatkan banyak jiwa untuk memenuhi sorga. Jalankan misi Tuhan yang tertulis di Matius 28:19-20 :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Tuhan Yesus memberkati.

Friday, October 19, 2018

Sederhana

Sederhana

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5)

Beberapa waktu yang lalu saya menyaksikan tayangan televisi yang memberitakan tentang orang-orang terkenal yang kaya raya tetapi hidupnya sangat sederhana, bahkan mereka hanya mempergunakan sedikit saja dari harta yang mereka miliki untuk memenuhi semua kebutuhan hidup mereka. Mereka hidup sederhana,  mencukupkan diri dengan yang ada tidak hidup dalam kemewahan, mencukupkan diri dengan yang sudah mereka anggarkan, bukan karena pelit,  tetapi mereka merasa perlu untuk memberikan sebagian besar kekayaannya untuk mereka yang lebih membutuhkan daripada mereka menghambur-hamburkan uang dengan segala sesuatu yang hanya untuk memuaskan keinginan. Salah satu dari mereka bahkan hanya mengambil duapuluh persen dari kekayaannya untuk hidupnya,  dan sisanya untuk mereka yang membutuhkan, ia mengatakan "hal tersulit dalam hidup bukanlah tentang berapa banyak uang yang anda hasilkan,  tetapi bagaimana menjaga pikiran yang damai dan menjalani sisa hidup anda dengan cara sederhana dan tanpa beban. "
Baginya hidup sederhana bisa membuat dia damai tanpa beban dalam menjalani sisa hidupnya.

Menikmati hidup tidak harus menghamburkan banyak uang untuk memuaskan keinginan kita,  tetapi alangkah indahnya jika kita bisa berbagi dengan mereka yang ingin hidup layak tetapi tidak mampu. Kebahagiaan kita jika melihat orang lain bahagia akan berbeda dengan kebahagian yang kita dapat dengan memuaskan keinginan pribadi. Bahwa mereka juga ingin hidup damai tanpa beban lewat kesederhanaan. Itulah pendapat mereka bahwa hidup ini harus bisa berbagi, kebahagiaan melihat senyum mereka yang tidak mampu itu tidak bisa diukur dengan uang. Diantara mereka bukan orang kristen, tetapi apa yang mereka lakukan yaitu keperdulian mereka pada orang lain, seperti yang Tuhan ingin kita anak-anakNya lakukan dalam kehidupan ini yaitu kasih kepada sesama dan supaya ada keseimbangan hidup. 
2 korintus 8:14
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."

Memuliakan Allah salah satu caranya adalah dengan menolong orang miskin, baca amsal 14:31
"Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. "

Ingat cerita lazarus yang miskin dan orang kaya (lukas 16:19-31) orang kaya itu tidak perduli dengan lazarus orang miskin yang ada disekitarnya, dia hidup dalam kemewahan, sehingga ketika meninggal dia harus menderita di alam maut.

Jangan takut kekurangan jika kita rajin memberi, semakin banyak memberi akan semakin melimpah berkat yang kita dapatkan asalkan dengan hati yang penuh belas kasihan dan tulus.
Firman Tuhan mengatakan :
"Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:25)

Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.  (Amsal 22:9)

Tidak salah membeli barang mewah karena kita mampu tetapi apakah itu kita butuhkan atau hanya untuk memuaskan keinginan? Atau punya maksud lain? Ini bisa menjadi penghalang doa kita, jika kita lebih mencintainya dari Tuhan dan terikat dengannya.

Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.  (Amsal 18:11)

Hidup sederhana adalah hidup seadanya, cukup tidak lebih dan tidak kurang,  merasa nyaman,  damai, aman dan tidak kuatir apapun karena tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Lebih baik kita menyimpan harta di sorga.

Kiranya kita bisa menjadi pelaku firman dan harus berusaha lebih baik dari dunia ini.
Tuhan Yesus memberkati.

Mengikut Tuhan

Mengikut Tuhan

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)

Suatu saat saya dihadapkan suatu pilihan yang sulit,  yaitu menghadiri acara penting untuk orang tua atau meninggalkan pekerjaan,  karena saya belum bisa mendapat ijin cuti,  sedangkan saya harus menghadiri acara keluarga yang penting. Akhirnya saya putuskan lebih memilih menghadiri acara keluarga dan resikonya saya mundur dari perusahaan tempat saya bekerja. Ketika kita memutuskan untuk mengikuti pilihan kita,  maka kita harus meninggalkan yang tidak kita pilih. Seperti itu gambaran dari ayat firman di atas. Tuhan Yesus mengatakan kepada seorang pemuda kaya yang menanyakan bagaimana memperoleh hidup yang kekal selain melakukan perintah Tuhan, yaitu dengan meninggalkan semua yang mengikat dia dalam hal ini adalah kekayaannya yang sangat banyak dan datang pada Yesus kemudian mengikut Dia. Tetapi pemuda tersebut tidak bisa melakukannya. Menjadi sempurna itu yang Tuhan mau,  tidak sedikit atau secukupnya tetapi sempurna maksimal.

Kesempurnaan adalah sesuatu yang harus dicapai oleh setiap orang yang mau sungguh-sungguh mengikut Tuhan. Memang tidak ada manusia yang bisa sempurna, tetapi kita bisa mencapainya jika kita mau berkorban untuk meraihnya. Menjadi sempurna artinya bisa memenuhi semua persyaratan dengan kerelaan dan pengorbanan.

Keselamatan akan kita dapatkan jika kita bertobat yaitu berbalik dari kelakuan lama kita menjadi orang yang baru sesuai dengan perintah Tuhan. Belum cukup sampai disini,  Tuhan ingin kita makin sempurna seperti Dia yaitu tidak hanya hidup sesuai dengan perintahNya,  tetapi juga harus meninggalkan semua yang mengikat kita di dunia ini,  tidak hanya harta, tetapi semua yang kita sayangi tidak boleh melebihi dari rasa sayang kita terhadap Tuhan.  Dan apa yang akan kita dapatkan, jika kita meninggalkan semua lalu mengikut Yesus.  Baca matius 19:28-29 :
".......... kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
"......... akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal."
Tidak hanya memperoleh hidup kekal,tetapi juga menerima kembali semua yang sudah kita tinggalkan seratus kali lipat.

Jadi jangan takut jika karena ikut Tuhan kita harus kehilangan apa yang kita sayangi didunia ini. Jangan sampai semua itu mengikat kita sehingga menghambat kita dalam mengikut Tuhan. Ikut Tuhan tidak boleh setengah-setengah, harus sepenuhnya untuk Tuhan,  berbalik seratus delapan puluh derajat dari hidup lama kita, dengan berubah serta meninggalkan semua yang selama ini mengikat kita. Tuhan yang adalah sumber berkat itu yang kita ikuti,  jadi jangan takut dan jangan kuatir,  Tuhan pasti memelihara dan mencukupi segala kebutuhan kita.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Monday, October 15, 2018

Jangan menggerutu

Jangan menggerutu

Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.  (Ulangan 2:7)

Bangsa Israel memerlukan waktu selama empat puluh tahun perjalanan dari Mesir untuk sampai ke Kanaan.  Dijaman sekarang jarak dari Mesir ke Kanaan dengan bis hanya memerlukan waktu 12 jam,  kalau dengan berjalan kaki memerlukan waktu sekitar 14 hari. Kenapa Bangsa Israel memerlukan waktu sampai empat puluh tahun lamanya?

Ada beberapa hal yang membuat hal ini terjadi yaitu:
Bangsa Israel selalu membuat murka Tuhan. Baca kel. 4 , Musa membuat murka Tuhan,  karena menolak perintahNya.
Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."  (Keluaran 4:13)
Akibatnya Musa tidak masuk ke tanah perjanjian.
Beberapakali Bangsa Israel menggerutu apabila ada masalah dalam perjalanan, walau Tuhan sudah sering memberikan jalan keluar dan menyatakan mujizatNya,  tetap saja mereka mengeluh dan menggerutu, sehingga membuat Tuhan murka.
"Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN. " (Bilangan 32:13)

Murka Tuhan terjadi karena dalam perjalanan mereka tidak patuh dan tidak fokus pada tanah perjanjian yaitu Kanaan. Mereka terpikat dengan tanah yang lain dan tidak mau meneruskan perjalanan ke Kanaan, baca bilangan 32:5-10. Akibatnya mereka hanya berputar-putar sampai 40 tahun. Waktu yang sangat panjang untuk menerima janji Tuhan.

Jikalau dalam kehidupan kita juga sama seperti bangsa Israel yang selalu merasa tidak puas dan menggerutu, jika terjadi hal yang tidak menyenangkan,  lebih tergiur dengan hal yang diluar janji Tuhan, padahal kita selalu melihat mujizat yang Tuhan lakukan dan merasakan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan selalu sabar dengan bangsa Israel dan sangat mengasihi bangsa Israel selalu ada maaf untuk mereka, demikian pula Tuhan terhadap kita,  karena itu kita tidak mau seperti bangsa Israel yang seharusnya sudah sampai ke tujuan tetapi harus berputar-putar. Masalah akan selalu ada selama kita hidup, hadapi dengan tetap berharap hanya pada Tuhan dengan tidak mengeluh,  menggerutu atau putus asa, serahkan pada Tuhan pasti akan ada jalan keluar, jangan menyimpang dan mengandalkan kekuatan sendiri. Maka kita akan mencapai tujuan sesuai dengan waktunya dan tidak berputar-putar.

Fokus sembah Tuhan. Jangan lihat masalahmu terus. Fokus cari wajah Tuhan. Masalahmu itu bagiannya Tuhan. Jangan sampai doamu tidak kunjung sampai, karena kamu seperti bangsa Israel, yang harusnya 12 jam perjalanan, bisa sampai 40 tahun.

Kiranya kita bisa belajar dari pengalaman bangsa Israel dengan tidak mengikuti cara hidup mereka yang selalu menggerutu dan tidak menurut jalan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Friday, October 12, 2018

Berkat Tuhan

Berkat Tuhan

Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.  (Amsal 10:22)

Suatu saat ada teman bertanya : Tolong tanya...benar ya?
Kalau orang tidak mau bekerja dapat uang & bisa makan trus  jalan2 pariwisata katanya dari Tuhan?
Beberapa diantaranya menjawab benar jika memang uang tersebut adalah warisan,  tetapi sebagian lagi mengatakan tidak benar,  patut dipertanyakan dari mana berkat didapat jika kita tidak mau bekerja. Karena tidak semua berkat dari Tuhan apalagi berkat dari orang yang tidak mau bekerja. Orang kaya sekalipun tetap harus bekerja mengelola keuangannya dengan baik. Firman Tuhan menegaskan bahwa :
"Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. "(2 Tesalonika 3:10)

Seringkali kita mengatasnamakan Tuhan atas berkat yang kita terima,  padahal belum tentu berasal dari Tuhan. Contohnya berkat yang diterima dari merampok atau korupsi,  apakah itu berkat dari Tuhan? Karena itu berhati-hatilah dalam pernyataan kita,  apalagi yang berhubungan dengan Tuhan.

Walau Tuhan tidak kelihatan tapi kita bisa merasakan kehadiranNya. Seperti udara yang bisa kita rasakan tetapi tidak bisa kita lihat wujudnya. Mata Tuhan melihat jauh sampai kedalam hati kita.
"Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. "(Amsal 15:3)

Setiap orang tidak sama dalam memandang berkat Tuhan,
Status sosial juga sangat menentukan. Contohnya :
Bagi orang kaya naik kendaraan umum itu tidak nyaman bukan berkat,  tetapi bagi orang miskin naik kendaraan umum itu adalah berkat karena tidak berjalan kaki. Naik mobil pribadi biasa bagi orang kaya bukan berkat, tapi sesuatu yang luar biasa bagi orang miskin, adalah berkat bila bisa naik mobil pribadi. Makan ayam sudah biasa bagi orang kaya,  namun beda bagi orang miskin, adalah berkat jika bisa makan ayam. Orang kaya akan berpikir makan apa dan dimana hari ini,  tetapi bagi orang miskin apa bisa makan hari ini. Adalah berkat jika bisa makan hari ini. Sebaliknya bagi orang kaya bisa makan mewah baru disebut berkat.
Itulah contoh perbedaan cara pandang orang tentang berkat terhadap masalah yang sama.

Bagaimana caranya agar kita bisa membuat semua yang kita alami adalah berkat Tuhan ?adalah dengan selalu bersyukur.
Ucapan syukurlah yang harus selalu kita ucapkan tanpa melihat kecil atau besarnya berkat yang kita terima, karena itu yang Tuhan kehendaki.
Firman Tuhan di 1 Tesalonika 5:18
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. "
Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa semua adalah berkat Tuhan,  tanpa melihat apa, dimana atau siapa,  karena semua sama dimata Tuhan.

Kiranya kita bisa selalu bersyukur dalam hidup ini,  karena hidup kita adalah berkat Tuhan selebihnya adalah bonus berkat yang Tuhan berikan.
Terima kasih Tuhan atas berkatMu dalam hidupku.
Tuhan Yesus memberkati.

Wednesday, October 10, 2018

Proses..

Proses

Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. (Daniel 12:10)

Kenapa mangga matang dipohon lebih enak daripada mangga matang karena diperam? Tidak hanya mangga tetapi semua buah yang matang dipohon pasti lebih enak dari buah yang dimatangkan. Proses itulah yang membuat perbedaan rasanya. Proses pematangan normal dengan proses pematangan tidak normal akan berbeda hasilnya. Demikian juga dengan kehidupan kita jika segala sesuatu berjalan normal tanpa ada yang dipaksakan pasti akan baik hasilnya.  Proses sangat penting,  walau kelihatannya lama dan bahkan bisa menyakitkan seperti pembuatan bejana yang harus melewati pembentukan dan pembakaran berulang dan dengan panas yang tinggi baru menghasilkan bejana yang indah dengan nilai yang tinggi.

Yeremia 18:4 :
"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. "

Seperti itulah kita seharusnya mau dibentuk melalui proses yang sulit,  tetapi tetap sesuai kemampuan kita,  karena Tuhan ijinkan pencobaan pada kita tidak melebihi kekuatan kita.
1 korintus 10:13 :
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. "

Kita tetap harus bersabar dalam menjalani proses pembentukan untuk menjadi makin dewasa iman, dengan makin bijaksana dan tidak mudah putus asa.  Seberat apapun bersama Tuhan kita pasti bisa melewatinya.  Saya sering mengalami hal kritis dalam hidup,  kekuatan saya adalah Tuhan yang selalu memberi jalan keluar dan iman saya bahwa hal ini bisa saya lewati. Dan saya terkagum akan cara Tuhan menolong melewati setiap kesulitan yang terjadi.

Memang tidak mudah menjalani proses, terkadang ada rasa putus asa,  apalagi jika kita mendengarkan perkataan orang yang sering makin melemahkan iman percaya kita, tetapi jika kita selalu bergaul akrab dengan Tuhan yaitu dengan selalu berdoa dan membaca firmannya akan selalu ada kekuatan baru sehingga kita bisa terus berjalan kearah yang Tuhan mau, tetap fokus bahwa Tuhan terlebih besar dari segala masalah kita. Tuhan juga ingin kita mengoreksi/memeriksa diri  apakah ada hal yang salah sudah kita lakukan,  jika ya maka kita harus mohon pengampunan dan bertobat. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Selalu ada jalan keluar bagi setiap persoalan. Bersama Tuhan kita dapat melewati hari-hari dalam hidup kita. Tidak usah kuatir,  bimbang dan ragu Tuhan maha segalanya. Amin
Tuhan memberkati kita semua.

Tuesday, October 9, 2018

Merasa puas

Siapa mencintai uang tidak akan
puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia. (Pengkhotbah 5:10)

Pada dasarnya manusia tidak ada yang puas dengan semua yang sudah didapatkan atau dicapainya selama hidupnya.  Misalnya ketika baru selesai lulus sarjana S1, masih mau lanjut ke S2, dan S3. Walau sudah punya mobil 1 masih ingin beli mobil lagi, walau sudah punya beberapa perusahaan masih ingin tambah lagi dsb. Kenyataan ini membuktikan bahwa manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah dia peroleh selalu kepingin lebih lagi. Tidak ada yang salah dengan hal ini, sebagai orang yang ingin maju kita jangan cepat merasa puas pada apa yang sudah kita dapatkan hanya saja ada batasnya,  karena kalau tidak dibatasi segala sesutu yang berlebih itu tidak baik, jika ketidakpuasan kita membuat kita tidak perduli dengan yang lain dan menjadikan kita sombong, apa gunanya? Hidup perlu keseimbangan, setiap kelebihan pasti juga ada kekurangan. Seperti istilah di atas langit masih ada langit,  demikian juga halnya dengan kita masih ada yang lebih dari kita,  kalau kita ikuti tidak akan ada habisnya dan tidak akan puas. Disaat sudah cukup artinya sesuai kemampuan (tidak hanya bicara materi saja tapi dari segala aspek) ya sudah berhenti.  Hidup kita tidak hanya untuk diri kita tetapi juga agar berguna bagi orang lain. Itulah gunanya kita diciptakan untuk berguna tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi orang lain. Baru-baru ini ada berita tentang pengorbanan seorang petugas menara di Bandara di Palu yang melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab,  walau ada gempa dia selesaikan tugasnya sampai pesawat lepas landas,  baru dia selamatkan diri walaupun akhirnya harus menyerahkan nyawanya. Hidupnya walau masih muda tetapi sudah menjadi berkat bagi banyak orang.

Ketidakpuasan timbul karena :
Tidak bisa menerima keadaan,
Tidak mau meninggalkan zona nyaman,
Tidak bisa mensyukuri apa yang dipunyai,
Egois,
Oleh sebab itu kita harus bisa menerima keadaan kita, mau berubah, bersyukur atas apa yang kita punya dan tidak mementingkan diri sendiri.

Jika kita sudah puas, maka kita akan bisa berbagi kepada orang lain.
Bila ingin menjadi orang yang berguna, jadilah orang yang berguna bagi banyak orang.  Misi Tuhan untuk kita jadikan misi hidup kita sebagai ciptaannya.  Baca matius 28:19
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"

Dengan menjadi berkat bagi orang, hidup sesuai dengan firmanNya,  maka nama Tuhan dimuliakan lewat hidup kita, sehingga banyak jiwa dimenangkan bagi Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Friday, October 5, 2018

Menghakimi

MENGHAKIMI

Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.  (Roma 14:4)

Menghakimi sebuah kata yang sering dilakukan oleh orang karena merasa dirinya yang lebih dari orang yang dia hakimi. Karena lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan diri sendiri. Ayat firman di atas mengingatkan kita untuk tidak menghakimi,  karena hanya Tuhan sebagai pencipta yang berkuasa terhadap manusia. Kita sama adalah orang ciptaan Tuhan. Kita hanya boleh mengingatkan sesama kita dan bukan menghakimi. Apa perbedaan mengingatkan/menasehati dengan menghakimi? Menghakimi biasanya lebih kearah negatif dengan tuduhan yang belum tentu benar, sedangkan menasehati lebih kearah positif dengan mengarahkan atau memberitahukan kebenaran dan bukan menuduh. Kita ambil contoh apa yang Tuhan Yesus lakukan pada saat berhadapan dengan perempuan yang kedapatan berzinah. Orang banyak menyalahkan dan ingin menghukum wanita itu,  tetapi apa yang Tuhan Yesus lakukan.
Di Yohanes 8:11 :
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Tuhan Yesus tidak menghakimi dan tidak menghukum,  hanya menasehati agar dia tidak berbuat dosa lagi.
Teladan ini yang harus kita ikuti bukan menghakimi mereka yang salah,  karena kita juga bukan orang benar, kita semua orang berdosa yang telah dibenarkan oleh pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib.

Firman Tuhan dengan jelas mengatakan untuk tidak menghakimi.
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. (Lukas 6:37)
Semua orang tidak ada yang sempurna,  jika ada orang yang sudah menyakiti kita, jangan kita ungkit kesalahannya dan jangan menjauhi atau memberikan hukuman dengan menjauhinya tetapi mengampuni dan tetap mengasihi dengan melupakan yang sudah terjadi dan tetap berbuat baik.
Percayalah tidak akan sia-sia semua perbuatan baik kita. Baca Amsal 25:21,22
"Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. 
Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu. "

Kiranya kita bisa menjadi pelaku firman dengan tidak mudah menghakimi orang. Tetap menjaga kekudusan dan kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.