Sunday, January 27, 2019

Suka-suka Tuhan

Suka-suka Tuhan

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. (Matius 20:1)

Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur (matius 20:1-16). Awalnya banyak yang mengira kalau Pemilik kebun anggur tersebut "tidak adil", karena membayar dengan nilai yang sama bagi para pekerjanya baik yang bekerja dari pagi maupun yang bekerja hanya sebentar.  Para pekerja itu ada yang bekerja dari pagi, jam sembilan,  jam duabelas,  jam tiga,  dan jam lima, masing-masing mendapatkan upah yang sama yaitu satu dinar.
Pada saat para pekerja menerima upah,  ada irihati dari pekerja yang pagi karena berharap mendapatkan lebih dari pekerja yang bekerja hanya satu jam. 

"Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu," (Matius 20:11)

Sebenarnya pekerja itu tidak boleh marah dan iri kepada yang lain karena sudah ada kesepakatan upah mereka.
Kalau kita bicara kesepakatan,  satu dinar adalah upah yang sudah disepakati antara pemilik kebun dengan pekerja. Pemilik sudah melakukan kewajibannya membayar apa yang menjadi hak pekerja sesuai kesepakatan.

Bicara keadilan tidak bisa kita samakan untuk semua keadaan,  karena peran pemilik sangat penting. Adalah hak pemilik menggunakan miliknya untuk memberikan kepada orang yang dia kehendaki.  Istilah kasarnya suka-suka dia. 

Dalam kehidupan ini banyak terlihat ketidakadilan dimata kita, misalnya mereka yang baru bertobat, setiap berdoa selalu dikabulkan Tuhan,  berbeda dengan yang sudah lama ikut Tuhan,  doanya lama atau bahkan belum dijawab.  Bukan Tuhan tidak adil,  Tuhan mau kita tidak terus bayi rohani yang selalu dituruti kehendaknya,  tetapi kita makin bertumbuh dewasa dalam keimanan kita. Semakin lama kita ikut Tuhan,  semakin kita mengerti mauNya Tuhan bagi hidup kita.

Demikian juga kita melihat bagaimana Tuhan mengasihi semua umat manusia dan memperhatikan umatnya, yang mungkin bagi kita tidak adil,  tapi yang harus kita ingat adalah hak Tuhan melakukan apa yang Dia kehendaki.  Kesepakatan kita kepada Tuhan sudah terjadi dan jangan disesali dengan membandingkannya dengan yang lain.  Tuhan punya kesepakatan tersendiri kepada masing-masing dari kita, jadi hormati dan hargai itu.

Kiranya kita bisa memahami apa yang dikatakan suka-suka Tuhan dalam melakukan kehendakNya bagi umat yang dikasihiNya.  Dia adalah Allah pencipta,  jadi terserah apa yang akan pencipta perbuat dengan ciptaannya.

Tuhan Yesus memberkati.

Saturday, January 26, 2019

Pelaku Firman

Pelaku Firman

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)

Suatu hari pada saat siang,  saya menyuruh anak ketiga saya mengirimkan paket pesanan segera.  Pada saat itu dia menjawab ya akan dikirimkan. Ketika malam hari saya bertanya apakah sudah dikirimkan paketnya, ternyata kakaknya yaitu anak kedua saya menjawab belum karena si adik tidur dan diluar hujan,  agak kesal dan marah saya minta agar segera dikirimkan sekarang juga.  Dan si kakak  menjawab bukan dia tadi yang ditugaskan kenapa dimarahi,  akhirnya walau diluar hujan, dengan kesal dia berkata saya akan jalan mengirim dengan jas hujan, walau dengan kesal karena kena marah juga,  tetapi dia pergi mengirim paket tersebut.  Sebenarnya saya tidak tega karena sudah malam dan kondisi hujan, tetapi karena rasa tanggung jawab saya menenangkan diri.  
Dari kejadian ini saya diingatkan cerita alkitab yaitu perumpamaan tentang dua orang anak (baca matius 21:28:32)
Anak sulung yang diberi tugas oleh bapanya berkata ya tetapi tidak pergi,  sedangkan anak kedua bilang tidak mau,  tetapi pergi juga melakukan perintah bapanya.

Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Matius 21:31)

Tuhan Yesus mengingatkan kepada kita semua untuk melakukan segala sesuatu dengan tanggung jawab.  Tidak hanya kemauan tetapi tindakan dari keputusan tersebut maukah kita melakukannya?
Pada saat melakukan akan ada rintangan,  tetap jalani dan percaya pasti ada jalan keluar dan Tuhan akan menyertai kita.
Jika kita hanya menjadi pendengar dan tidak menjadi pelaku firman,  maka kita akan ketinggalan.  Jangan sia-sia kan pengiringan kita kepada Tuhan. Tetap semangat dan berusaha hidup benar,  walau badai cobaan tak pernah habis dalam kehidupan kita.

Kiranya lewat renungan ini kita diingatkan untuk tetap bersemangat melakukan perintah Tuhan,  bagaimanapun keadaan kita saat ini,  pasti ada jalan keluar dan Tuhan Yesus beserta kita,  Dia tidak akan meninggalkan kita.

Wednesday, January 23, 2019

Perbuatan bukan perkataan

Perbuatan bukan perkataan

Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27)

Cerita Orang Samaria, baca Lukas 10:25-37, disana diceritakan seseorang yang menderita karena dirampok dan dianiaya, kemudian ditolong oleh seorang Samaria. Sebelum orang Samaria tersebut bertemu dengan orang itu ada dua orang yang melihat terlebih dahulu,    pertama seorang imam yang hanya melihat dan tidak melakukan apa-apa,  kemudian seorang Lewi yang juga hanya melihat dan tidak memberikan pertolongan,  hanya orang Samaria ini yang akhirnya menolong orang tersebut. Tuhan Yesus mengajarkan lewat perumpamaan ini agar kita berbuat sesuatu jika melihat orang menderita bukan hanya merasa kasihan,  tetapi lakukan sesuatu yang kita mampu.

Suatu hari saya mendengar seseorang yang punya kelebihan materi berkata kasihan terhadap seseorang yang dia kenal,  tetapi saya melihat dia tidak melakukan apa-apa untuk menolongnya,  hanya berkata-kata saja tidak berarti apapun tanpa tindakan,  sama seperti cerita di atas. Apakah dengan kata"kasihan, tidak tega" bisa memulihkan orang yang menderita?  Tidak.. hanya tindakan menolongnya dari penderitaan yang bisa memulihkannya.
Kebanyakan dari kita cuma mengatakan kasihan tetapi tidak melakukan apapun untuk menolong orang yang menderita.Perkataan tanpa perbuatan adalah sia-sia belaka.

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18)

Tuhan menciptakan manusia bukan sekedar lahir,  menikah dan meninggal,  tetapi bertujuan agar bisa berguna bagi sesama dengan "berbuat baik" bukan hanya berkomentar tetapi bertindak. Jika kita bisa hidup baik sampai sekarang artinya kita masih punya kesempatan berbuat baik bagi sesama dengan segala keberadaan kita.

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. (Galatia 6:10)

Kiranya kita mau menjadi pelaku firman,  bukan hanya pendengar.
Tuhan Yesus memberkati

Monday, January 21, 2019

Menjadi pemenang

Menjadi pemenang

Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Matius 20:16)

Ayat firman di atas mengingatkan kita umat Tuhan untuk terus maju didalam Tuhan,  makin bertumbuh didalam pengiringan kita kepada Tuhan,  sehingga kita tidak ketinggalan.  Ibarat dalam perlombaan kita tidak ketinggalan tetapi bisa tetap bertahan dijalurnya dan meraih kemenangan.  Bagaimana agar kita tidak menjadi lemah?  Tetap bersemangat walau banyak rintangan yang akan melemahkan iman percaya kita,  tetap fokus pada Tuhan yang adalah sumber segalanya,  jadikan Tuhan tujuan hidup kita.  Kebutuhan hidup bukan fokus utama kita hidup,  karena jika Tuhan ada dipihak kita,  seperti tanah yang tidak pernah kering,  Dia selalu membuat subur tanah kering dengan aliran air hidup yang ada padaNya.
"Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:38)
Apa yang kita butuhkan selama hidup di dunia ini akan dicukupi,  jika kita terlebih dahulu mengutamakan kerajaanNya.
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". (Matius 6:33)

Ingatlah selalu,  di dunia ini kita sedang berlomba mencapai garis finish yaitu kehidupan kekal yang adalah mahkota yang disediakan bagi kita yang berhasil menang dalam perlombaan iman selama hidup di bumi ini. Banyak rintangan dan cobaan selama kita hidup,  tetapi dengan Tuhan ada beserta kita,  maka setiap rintangan bisa kita lewati bukan dengan kecurangan atau tipu muslihat, tetapi dengan kecerdikan dan ketulusan yang dibalut dengan kasih.  Tidak mudah menjalani hidup seperti yang Tuhan mau,  akan tetapi kita harus punya tekad untuk hidup benar dihadapanNya,  walaupun terkadang kita merasa ketakutan dan kekutiran,  tetapi tidak akan melemahkan iman percaya kita. Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian.  Tuhan ada bersama kita. Jadikan Dia Tuhan,  pimpinan, raja,  yang memerintah dan berkuasa atas hidup kita dan bukan sebaliknya.

Biarlah kita menyadari akan kesalahan kita selama ini dan mau memperbaikinya sehingga kita tidak ketinggalan dalam perlombaan iman dan memenangkan pertandingan sampai mendapatkan mahkota kehidupan kekal yang Tuhan sudah sediakan bagi yang percaya dan hidup menurut kehendakNya.
Tuhan Yesus memberkati.

Allah sumber berkat

Allah sumber berkat

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.  (1 Petrus 5:10)

Suatu hari ditempat kami tinggal tercium bau yang tidak enak seperti bau bangkai,  kami mencari sumber bau tersebut dan ternyata benar ada disalah satu sudut yang tersembunyi kami menemukan bangkai anak tikus.  Setelah kami membuangnya dan membersihkannya maka bau busuk tersebut hilang.

Seperti apa yang terjadi diatas,  demikian juga jika kita mengalami kejadian yang mengganggu hidup kita,  maka kita harus mencari sumbernya dan kemudian membersihkannya sehingga kita nyaman. Misalnya masalah yang kita hadapi adalah kesehatan,  seperti sakit perut kemungkinan karena makanannya tidak bersih atau sudah lama,  kita cari sumber penyebabnya,  dari situ kita bisa ambil langkah penyembuhan dan pelajaran untuk lebih berhati-hati.

Mengetahui sumber adalah penting dikerjakan oleh setiap orang yang mau hidup berhasil.  Bagi kita anak-anak Tuhan percaya bahwa sumber dari segalanya adalah Tuhan Yesus Kristus. Carilah sumbernya dan datang padanya,  maka kita pasti dibersihkan dan dipulihkan. Tuhan Yesus yang adalah sumber damai sejahtera ( Roma 15:33,  Roma 16:20), sumber kasih ( 2 kor 13:11), sumber pengharapan ( Roma 15:13), sumber segala penghiburan ( 2 kor 1:3), sumber kasih karunia ( 1 petrus 5:10) dan sumber segalanya yang bisa menjadi jalan keluar bagi setiap masalah hidup kita.  Cari dan dapatkan sumbernya,  maka kita akan mendapatkan berkatnya.

Seperti mendapatkan sumber air,  begitulah hidup kita jika menerima Tuhan Yesus dalam hidup kita,  maka damai sejahtera akan selalu ada dalam hidup kita dan keluarga.  Tidak ada kekuatiran, tidak ada ketakutan dan selalu ada sukacita,  karena sumber berkat itu ada pada kita.

Biarlah Allah sumber berkat itu menjadi yang terutama dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.

Saturday, January 19, 2019

Jangan berbuat dosa lagi

Jangan berbuat dosa lagi

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (Yohanes 5:14)

Berbagai masalah terjadi dalam kehidupan ini bagi setiap orang. Apakah masalah ekonomi,  sakit penyakit,  keluarga dan lain sebagainya.  Penyebabnya juga berbagai macam, bisa karena akibat perbuatan sendiri atau karena Tuhan ijinkan untuk menguji iman percaya kita.  Kebanyakan dari kita menderita akibat kesalahan kita,  walaupun sudah bertobat dan minta pengampunan,  namun hukum alam atau tabur tuai tetap berlaku, bukan karena Tuhan tidak mengampuni akan tetapi Tuhan akan memberikan kita kemampuan dan kekuatan dalam menghadapi tuaian kita apapun itu, terutama akibat buruk yang kita terima karena perbuatan kita dimasa lalu.

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7)

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,  (Yesaya 30:15)

Jika kita sudah bertobat dari kesalahan kita,  Tuhan ingin kita tidak mengulanginya sehingga hal yang lebih buruk akan terjadi. Bagaimana agar hal ini tidak terjadi?  Kita harus mengisi rohani yang sudah bersih itu dengan firman Tuhan,  jangan dibiarkan kosong ( baca matius 12:43-45) agar roh jahat tidak kembali mengisi kekosongan hati kita.  Banyak berdoa, membaca firman dan bergaul akrab dengan Tuhan.  Tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga bisa menjadi berkat bagi sesama. Menjalankan misi Tuhan Yesus :

"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," (Matius 28:19)

Kiranya kita menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Monday, January 7, 2019

Kekayaan

Orang kaya

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Matius 19:23,24)

Banyak orang yang kepingin kaya,  karena bisa membeli apa saja yang dikehendaki,  bisa menikmati segala sesuatu. Sepertinya dan kelihatannya enak, nyaman dan nikmat jadi orang kaya. Tetapi firman Tuhan mengatakan kalau sukar bagi orang kaya masuk kerajaan sorga,  kenapa demikian? Ada ayat firman dalam matius 6:21:"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. "

Sukar karena kekayaan bisa mengikat sehingga memberi pengaruh negatif dalam kehidupan. Apakah itu ? diantaranya adalah : merasa punya kuasa,  karena dengan kekayaannya bisa mengatur dan memerintah orang sesuai dengan kemauannya. Dengan kekayaannya orang merasa tidak perlu Tuhan.  Dengan kekayaannya bisa merendahkan orang yang miskin. Tinggi hati atau kesombongan dan keegoisan banyak menguasai orang kaya. Hanya mereka yang sudah hidup dalam pertobatan dan kasih karunia Tuhan yang bisa menjadikan kekayaannya berkat bagi orang. 

Suatu saat saya menonton drama yang menceritakan seorang wanita kaya yang jatuh cinta pada seorang pria yang sederhana. Bukan hal yang mudah bagi wanita ini untuk mewujudkan keinginannya mendapatkan pria tersebut yang menjalankan kehidupan normal, bebas tanpa aturan yang mengikat.  Berbeda dengan wanita kaya tersebut yang harus menjaga kehormatan keluarga dan segala aturan yang mengikutinya, sorotan kamera dari media yang selalu mengikuti,  belum lagi menghadapi gosip yang menimpanya,  sehingga dia menderita depressi dan harus mengkonsumsi obat tidur agar bisa tidur. Dan dia tidak bisa menikmati kehidupannya karena berbagai aturan,  harus menjaga martabat dan kedudukan serta harga diri.  Mungkin kita melihat nyaman apa yang dialami oleh orang kaya dari kacamata kita. Tetapi sebenarnya banyak penderitaan didalamnya yang kita tidak ketahui atau tidak kelihatan. Banyak berita yang mengatakan orang terkenal dan kaya mati bunuh diri. Secara fisik kekayaan memberi kenyamanan akan tetapi belum tentu memberikan kenyamanan batin seseorang. Ternyata kekayaan juga bisa membuat orang depressi.  Dari sini saya belajar bahwa kehidupan ini ada dua sisi yaitu positif dan negatif, jasmani dan rohani.  Terpenuhinya kebutuhan jasmani belum tentu secara rohaninya juga. Jangan bangga dengan apa yang kita punya,  tetapi bangga dengan pemberiNya yaitu Tuhan. Hanya kasih karunia yang memampukan kita menikmati berkat Tuhan. Demikian juga dengan orang miskin mungkin secara jasmani kurang,  tetapi secara rohani,  mereka merasa bahagia karena bebas bisa makan apapun tanpa takut sakit,  bisa tidur nyenyak tanpa obat,  bebas melakukan kegiatan tanpa takut digosipkan dan lain sebagainya. Ada kekurangan dan kelebihan. 

Renungan kali ini mengingatkan pada kita, Tuhan tidak melarang kita kaya,  Firman Tuhan menjadi pegangan kita agar tidak tergantung pada harta kekayaan,  bersyukur kalau kita punya harta tetapi tidak terikat, bahkan bisa menjadi berkat,  sebaliknya jika tidak punya tetap bersyukur atas kehidupan ini. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan karena Tuhan adil,  hanya kita manusia harus bisa bersikap sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan,  tidak hanya bicara jasmani tetapi juga rohani supaya ada keseimbangan. 

Tuhan memberkati. 

Thursday, January 3, 2019

Bahtera Allah

Bahtera Allah

Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."  (Kejadian 6:7)

Mendengar kata bahtera, kita ingat pada jaman Nabi Nuh, Tuhan meminta Nuh untuk membuat bahtera,  karena ingin menghapus manusia dari bumi.  Pada saat itu bukannya Tuhan tidak ingin manusia selamat akan tetapi mereka tidak mau percaya bahkan mentertawakan Nuh akan bahtera yang dibuatnya. Dijaman sekarang kita yang percaya kuasa Tuhan Yesus bahkan yang mengalami Tuhan hidup dalam diri kita bagi sebagian orang sesuatu yang mustahil sama hal nya pada masa Nuh mereka tidak percaya kalau Tuhan akan memusnahkan bumi,  ini saat akhir jaman banyak yang masih tidak percaya dan sibuk dengan dunia ini. 

Bahtera Allah sudah disiapkan bagi mereka yang tidak hanya mengenalNya tetapi dikenalNya.  Bagaimana agar kita dikenal Tuhan? Sedikit ilustrasi : semua rakyat Indonesia kenal Pak Jokowi presiden kita,  tetapi apakah Pak Jokowi kenal kita?  Belum tentu.  Kecuali kita pernah bertemu dan berbicara dengannya.  Begitu juga dengan Tuhan Yesus,  jika kita bergaul akrab dengan Tuhan, maka Tuhan akan mengenal kita.  Kepada orang yang kita kenal pastinya kita mau mengajaknya bersama kita. Untuk bisa masuk dalam bahtera Allah,  terpilih sebagai orang yang menerima keselamatan,  maka kita harus mengenal dan dikenal oleh yang punya bahtera.

Oleh karena itu mari kita makin mendekatkan diri kepada Tuhan,  bergaul akrab dengan Tuhan,  rajin membaca firman Tuhan dan berdoa selalu supaya kita masuk dalam bahtera Allah.  Sekaranglah waktunya, tanda-tanda akhir jaman sudah kelihatan,  jangan lengah seperti lima gadis bodoh yang tidak menyediakan minyak sehingga kehabisan saat mempelai datang,  karena kita tidak tau kapan mempelai itu tiba, bersiaplah sebelum terlambat. Jadi seperti lima gadis pintar yang menyiapkan cadangan minyak sehingga bisa menyambut mempelai.

Kiranya kita selalu siap saat Tuhan datang menjemput. Tuhan Yesus memberkati.