Penolong
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Penolong mempunyai arti yang menolong, sebagai penolong pastinya mempunyai sesuatu yang lebih atau sesuatu yang tidak dipunyai dari yang ditolong, sehingga saling melengkapi. Apakah lebih kuat, lebih pintar, lebih mampu dan lain sebagainya.
Manusia pertama diciptakan dari debu tanah.
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)
Manusia kedua yaitu Hawa di buat dari rusuk Adam.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (Kejadian 2:22)
Rusuk lebih keras dari debu tanah, karena itu Hawa yang diciptakan dari rusuk lebih kuat dari Adam yang dari debu tanah. Memang secara fisik wanita lebih lemah dari pria, tetapi sebagai penolong wanita bisa lebih kuat dari pria.
Marilah kita menghargai wanita yang diciptakan Tuhan sebagai penolong yang mempunyai kelebihan yang tidak dipunyai oleh pria. Pernahkah kita mendengar cerita bahwa wanita bisa lebih kuat pada saat tidak ada pria disampingnya, coba perhatikan wanita-wanita single yang bisa berfungsi sebagai ayah dan ibu sekaligus dan jarang sekali mereka menikah lagi ketika ditinggalkan suaminya, dibandingkan laki-laki yang jarang diketemukan bisa berfungsi ganda dalam mengasuh dan membesarkan anak.
Demikian sebaliknya pria diciptakan Tuhan sebagai pelindung wanita, karena wanita diciptakan dari rusuk pria. Kedudukan wanita disamping dan bukan dibawah pria, jadi sebagai pria tidak boleh merendahkan wanita, sebaliknya juga wanita tidak boleh diatas pria. Pria tetap sebagai pemimpin atau kepala yang menghargai wanita sebagai penolong yang sudah Tuhan tetapkan.
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. (Efesus 5:23)
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (Efesus 5:25)
Berbahagialah kita wanita, jika bisa jadi penolong, dan berbahagialah pria jika bisa melindungi wanita. Pria dan wanita(suami dan istri) saling mengisi, melindungi dan menolong, masing-masing menjalankan fungsinya.
Hendaklah kita menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati.