Sunday, September 29, 2019

Melakukan kehendak Tuhan

Melakukan kehendak Tuhan

Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga." (Matius 17:27)

Setiap atasan punya bawahan,  setiap bawahan akan melakukan perintah atasan seperti yang diinginkannya,  jika tidak maka bawahan akan menerima resiko atau akibatnya, yaitu hukumannya apakah akan dimarahi atau dipecat. Kegagalan sering terjadi bisa karena ketidakmampuan kita melakukan atau kelalaian kita, bisa juga karena kesalahan kita tidak melakukan seperti yang seharusnya. 

Kita ambil contoh cerita alkitab di atas,  Petrus melakukan apa yang Tuhan Yesus katakan yaitu "memancing" sehingga dia mendapatkan uang tersebut. Seandainya Petrus tidak memancing atau dia mengambil ikan dengan jala, apakah dia akan mendapatkan uangnya?  Petrus tidak akan mendapatkan uangnya atau mungkin bisa mendapatkannya tetapi perlu waktu yang lama untuk mendapatkannya.

Ada satu contoh lagi, yaitu ketika Simon yang sudah semalaman menjala tetapi tidak mendapatkan ikan,  ketika Yesus menyuruhnya dan dia mau melakukan,  walaupun baginya tidak mungkin dapat  karena dia sudah melakukan sebelumnya, tetapi dia taat dan mau melakukan kehendak Tuhan,  sehingga dia mendapatkan hasil yang berlimpah.

Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas 5:5)

Dari kedua cerita di atas  bisa kita ambil pelajaran, bahwa jika kita mau melakukan kehendak Tuhan, tanpa menggunakan logika kita atau kepintaran kita dan hanya percaya bahwa Tuhan sanggup dan kita tidak serakah (sesuai kemampuan), maka apa yang kita inginkan pasti kita dapatkan. Tuhan hanya ingin kita mau dan taat melakukan kehendakNya.

Mari kita belajar taat pada kehendak Tuhan seperti Petrus.
Tuhan Yesus memberkati.

Monday, September 23, 2019

Menanti janji Allah

Menanti janji Allah

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Galatia 3:29)

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan melelahkan,  sehingga banyak orang yang tidak menyukainya.  Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk tetap setia dalam penantian.  Beberapa cerita di alkitab dapat kita jadikan contoh dan teladan untuk tetap setia dalam penantian. Janji Tuhan kepada Bapa Abraham dengan setia dinantikannya, walau lama dan bisa dikatakan mustahil akan terpenuhi secara pemikiran manusia.  Dan berkat kesetiaannya menunggu,  maka janji itu tergenapi,  walau dalam perjalanan menunggu ada kesalahan yang dilakukan, karena tidak sabar, dengan mengambil Hagar sebagai jalan keluar,  maksudnya ingin menolong Tuhan untuk terlaksananya janji itu,  akan tetapi kehendak Tuhan berbeda dengan apa yang manusia pikirkan. Dan Tuhan tidak pernah membatalkan janjiNya.

Janji Tuhan pasti digenapi,  jangan berpikir bagaimana,  setia saja menunggu sambil tetap melakukan yang terbaik dalam setiap usaha kita. Walaupun kita melihat rasanya tidak mungkin karena berbagai faktor misalnya sudah terlambat, sudah tua,  sudah tidak produktif dan lain sebagainya, tetapi kita semua tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,  dan janji Tuhan adalah ya dan amin.

Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.  (Yosua 21:45)

Allah tidak pernah membatalkan janjiNya. Bahkan bagi orang percaya janji Tuhan menjadi perisai dalam kehidupan.

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.  (Mazmur 18:30)

Milikilah iman dan percaya, bahwa janji Tuhan pasti akan digenapi. Bersabar dan bertekun menunggu,  tetap melakukan yang terbaik.

Waktu Tuhan pasti yang terbaik,  walau kadang tak mudah dimengerti, lewati cobaan kutetap percaya.
Tuhan Yesus memberkati.

Thursday, September 19, 2019

Marah

Marah

Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.  (Amsal 24:19)

Kami sering berkendara menggunakan motor,  banyak pengendara motor yang sembarangan,  suami sering marah pada orang yang seenaknya berkendaraan yang terkadang menyulut emosi, ada yang menyadari kesalahannya, tetapi lebih banyak yang tidak merasa bersalah, sehingga bagi mereka yang tidak merasa bersalah ikut marah, hal ini menyebabkan pertengkaran. Kalau sudah begini, ini yang saya tidak suka,  makanya saya suka menghalangi untuk tidak mengurusi orang yang dimaksud. Ketika membaca ayat diatas  saya diingatkan akan hal ini. Bahwa kita tidak perlu marah kepada orang yang berbuat jahat.

Menjadi marah karena orang yang bersalah kepada kita itu adalah wajar sebagai manusia.  Ayat alkitab diatas tidak bermaksud melarang marah yang wajar yaitu kepada orang yang bersalah kepada kita pada saat itu, Tuhan Yesus juga pernah marah, ketika orang berjualan di depan bait Allah (baca mat 21:12-17), mereka bukan penjahat,  tetapi mereka bersalah, Tuhan tidak melarang kita marah kepada orang yang berbuat salah, tetapi melarang kita marah kepada penjahat (orang yang sering berbuat jahat).  Kenapa saya katakan demikian karena pada ayat selajutnya menjelaskan :
Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.  (Amsal 24:20)

Lebih jelas lagi pada terjemahan bahasa Inggris
Fret not thyself because of evil men, neither be thou envious at the wicked; (Proverbs 24:19)

Jadi berbuat jahat yang dimaksud adalah sering melakukan kejahatan yang disebut penjahat (evil men)

Karena setiap orang tidak luput dari kesalahan,  setiap orang pernah berbuat salah,  jadi bukan berarti setiap orang yang pernah bersalah atau pernah berbuat jahat adalah penjahat.

Oleh sebab itu kita harus bisa memisahkah antara orang jahat dengan orang yang berbuat jahat.

Tidak hanya kepada penjahat,  tetapi kepada orang fasik yang artinya orang yang keras hati sehingga tidak percaya kepada Allah. Karena itu percuma saja kita marah apalagi iri kepada mereka.

Jadi mulai sekarang kita belajar untuk marah pada tempatnya,  jangan menyia-nyiakan hidup kita untuk marah kepada penjahat atau orang fasik,  jalani saja hidup kita dengan benar, ikuti firman Tuhan. Tuhan juga mengajar kepada kita untuk mengasihi musuh,  mengampuni orang yang bersalah,  jadi sebaiknya kita tidak memperpanjang kemarahan. Semua orang sudah ada bagian dan porsinya masing-masing.

Tuhan Yesus memberkati

Tuesday, September 10, 2019

Doa Bapa kami

Doa Bapa Kami

Karena itu berdoalah demikian:Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 
dan janganlah membawa kami ke 
dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] (Matius 6:9-13)

Doa Bapa kami, sudah tidak asing lagi bagi kita orang percaya,  karena Yesus sendiri yang mengajarkannya. 
Ada makna yang bisa kita pelajari dibalik doa Bapa kami,  diantara :
Pada bait pertama :
"Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga."
Tuhan Yesus ingin kita menghadirkan hadirat Allah dalam setiap doa kita,  antara lain bisa kita mulai dengan penyembahan. 
Pada bait kedua :
Kita bisa meminta kebutuhan primer kita
Pada bait yang ketiga :
Mohon pengampunan dan juga memberikan pengampunan, artinya tidak ada kebencian ataupun dendam yang tersimpan. 
Pada bait keempat :
Mohon perlindungan dari Tuhan
Pada bait terakhir :
Mengucap syukur serta mengakui Allah sebagai yang empunya Sorga

Ini semua yang harus kita terapkan dalam setiap doa kita kepada Tuhan. 
Kita tidak boleh asal berdoa,  hanya mengutarakan keinginan,  kita harus menghadirkan hadirat Allah lewat Roh KudusNya.
Yang penting lagi harus kita lakukan adalah memberikan pengampunan. Jangan mempermasalahkan siapa yang salah,  pengampunan penting agar tidak ada kebencian dan sakit hati atau dendam sehinggai badah kita berkenan kepada Tuhan. 

Matius 5:25 berkata: tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Jika semua yang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus, kita lakukan maka percayalah dengan iman semua doa kita akan didengar dan dijawab oleh Bapa kita disorga.

Mari kita belajar melakukan kehendak Bapa kita di sorga. 
Tuhan Yesus memberkati

Sunday, September 8, 2019

Ibadah yang sesungguhnya

Ibadah yang sesungguhnya

Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu. (1 Samuel 12:24)

Banyaknya tempat ibadah membuat orang harus memilih gereja mana yang akan dijadikan tempat ibadahnya.  Memilih tempat ibadah harus dilakukan bagi orang yang mau sungguh-sungguh bertumbuh. Karena ada beberapa orang yang pergi ibadah hanya karena merupakan kebiasaan sebagai orang kristen,  karena gerejanya bagus,  karena musiknya lengkap,  karena pendetanya ganti-ganti dan lain sebagai. Memang semua tergantung pada pribadi masing-masing,  tetapi yang harus ditekankan disini adalah tujuan kita pergi ibadah untuk apa?

Kemana kita akan beribadah bukan asal beribadah, bukan gedung atau semua yang kelihatan secara fisik bagus,  melainkan karena ditempat tersebut kita merasakan iman kita makin bertumbuh, kita merasakan hadirat Tuhan di gereja tersebut, dan selalu ada kekuatan atau semangat yang baru kita terima dalam setiap ibadah.

Banyak orang tidak menyadari arti beribadah yang sesungguhnya. Ada banyak motivasi orang beribadah,  diantaranya :
- seperti mau ke supermarket mempersiapkan daftar keperluan atau keinginan,  seperti minta kesembuhan, berkat untuk usaha,  pendidikan,  jabatan dan lain sebagainya.
- seperti baterai yang perlu dicharge, setelah enam hari bekerja atau berusaha,  perlu Tuhan hanya dihari ketujuh.
- seperti orang mau menonton bioskop,  kegereja seperti mau lihat pertunjukan.

Semua motivasi diatas tidak salah,  hanya saja yang terpenting adalah tujuan utama kita beribadah ialah untuk bertemu Tuhan, bersyukur atas kasih dan anugerahNya dengan memuji Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan hamba Tuhan sebagai pesan yang menuntun kita agar berjalan sesuai dengan kehendakNya.

Beribadah bukan untuk menyenangkan hati kita saja, melainkan sebagai kerinduan kita untuk bertemu Tuhan di rumah Tuhan dan mengucapkan rasa syukur kita atas kasih karuniaNya bagi hidup kita, juga ingin mengisi rohani kita dengan urapan yang baru. Karena ibadah tidak hanya untuk kepentingan sendiri,  tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dengan berbuat baik bagi orang lain karena itu adalah ibadah yang murni.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27)

Ada yang mengatakan untuk beribadah tidak perlu kegereja,  dirumah saja cukup,  tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menjauhkan diri dari pertemuan ibadah.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.  (Ibrani 10:25)

Jika ibadah kita benar,  maka semakin lama kita akan semakin baik,  ibadah yang sesungguhnya akan merubah sifat lama yang tidak berkenan,  dan menjadikan hidup kita lebih baik lagi.
Tuhan Yesus memberkati

Tuhan tau yang terbaik

Tuhan tau yang terbaik

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.  (Kejadian 50:20)

Ada sebuah ungkapan yang bagus

Jangan lihat sesuatu dari sisi yg sempit,  mungkin itu bisa membuat kita jadi salah paham.
Lihatlah sesuatu itu dari sisi yang luas  akan ada sesuatu yg indah kita dapatkan

Contohnya tulisan pantai losari, jika kita lihat dalam jarak dekat dan hanya suku kata ditengah yang kita lihat yaitu maaf kata ... tai lo...,  maka akan punya makna jelek,  berbeda kalau kita melihat dari jauh sehingga semua kata terlihat,  maka artinya akan berbeda.

Demikian juga dengan kita dalam melihat masalah, kita harus melihat secara luas,  jangan langsung berpendapat, karena bisa akan ada kesimpulan yg salah.

Yusuf juga mengalami masalah karena pandangan yang sempit dari saudaranya sehingga terjadi kesalahpahaman yang membawa dia mengalami berbagai kemalangan.  Pada awalnya Yusuf hanya ingin mengunjungi saudaranya, ternyata apa yang menimpanya berbeda dengan apa yang dipikirkannya.  Yusuf tidak langsung menyimpulkan hasil buruk terhadap kemalangan yang didapatnya, karenanya dia jalani semua dengan tetap hidup benar,  karena percaya Tuhan pasti tau yang terbaik untuknya. Kita harus percaya Tuhan bisa mengubah kemalangan menjadi keberuntungan, sehingga bisa menjadi berkat bagi semua orang, termasuk bagi orang yang sudah menyakiti kita.

Dalam kehidupan ini tidak semua yang kita pikirkan atau kita rencanakan,  akan berjalan sesuai rencana atau kehendak kita. Adakalanya Tuhan ingin meluruskan pada saat kita mulai menikung,  atau membelokkan jalan kita, ketika kita mulai tidak searah,  bisa juga kondisi tersebut untuk menghentikan kita sementara agar melihat kembali apa yang sudah terjadi dan apa tujuan kita sudah benar. Meleset dari hitungan bisa juga Tuhan ijinkan agar kita bisa mendapatkan yang lebih baik. Karena jika kita menyerahkan hidup kita pada pimpinan Tuhan,  maka Tuhan akan mengarahkan kita pada jalan yang benar.

Itulah gunanya kita berdoa memohon pimpinan Tuhan,  Tuhan akan mengarahkan kita kejalan yang benar.  Jadi jika perhitungan kita meleset atau tidak sesuai, jangan langsung menyimpulkan hasilnya akan buruk,  tidak juga berarti akan ada hasil yang baik,  yang pasti Tuhan tidak akan membiarkan kita jatuh karena Tuhan mengasihi orang yang mengasihiNya,  tetapi kita harus mengoreksi dan memohon kepada Tuhan diberikan kemampuan untuk menjalani dan melindungi kita dalam menjalaninya.

Tuhan tau yang terbaik,  kita jalani hidup kita tanpa harus memaksakan kemauan kita,  jika jalannya tidak semulus yang kita harapkan, kita evaluasi dan terus berharap pada Tuhan,  percayalah pasti yang terbaik akan kita terima.
Tuhan memberkati kita.

Saturday, September 7, 2019

Hidup yg dipulihkan

Hidup yang dipulihkan

Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.  (Yesaya 1:18)

Tidak ada manusia sempurna di dunia ini, setiap orang pernah melakukan kesalahan,  sebesar apapun dosamu Tuhan sanggup memulihkan hidupmu.

Ada salah satu tokoh di alkitab yaitu Yefta (baca hakim-hakim 11), dia anak dari hasil perselingkuhan. Tetapi Yefta tercatat sebagai orang yang patut diteladani, mengapa? 

Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. (Hakim-hakim 11:1)

Keadaan membuat dia hidup dalam dosa,dia menjadi perampok. Tetapi ketika dia mau dipulihkan oleh Tuhan,  dia berbalik dari kehidupan lamanya menjadi orang yang hidup baru, meninggalkan kehidupan lamanya dan hidup mengandalkan Tuhan. Ada pelajaran yang kita dapatkan dari kisah Yefta.

Untuk dipulihkan maka:
Ambil keputusan untuk hidup baru dalam Tuhan.
Melupakan masa lalu, melupakan kebencian, sakit hati ataupun dendam
Memberikan pengampunan,  tidak perduli siapa salah atau benar, karena yang penting Tuhan mengetahui dan pengampunan akan membuat ibadah kita berkenan kepadaNya (Mat 5:23-25)

Ibadah tidak akan diterima jika blm ada pemulihan atau menanggalkan kebencian atau dendam akan sia2 ibadah kita. Demikian isi firman Tuhan.

Untuk dipulihkan kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan, Yefta bisa saja mengerahkan teman-teman lamanya,  tetapi dia tidak melakukannya,  Yefta hanya mengandalkan kekuatan dari Tuhan. Dia berbalik seratus delapanpuluh derajat dari kehidupan lamanya.

Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.  (Hakim-hakim 11:11)

Dari apa yang sudah dilakukan Yefta seorang yang tadinya tidak diperhitungkan,  setelah dipulihkan Tuhan Yefta menjadi salah satu tokoh alkitab yang patut diteladani. Tuhan bisa memakai atau memulihkan orang yang sudah dianggap tidak berharga atau sangat jahat dimata masyarakat dan akan diangkat tinggi menjadi pemimpin yang dihormati.
Luar biasa Allah kita.  Tetap teguh mengiring Tuhan.

Setelah mengalami pemulihan,  kita harus menyelesaikan setiap tanggung jawab yg diberikan dg benar. Hidup benar dihadapan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.