Saturday, August 18, 2018

Bertindak adalah wujud kasih

Bertindak adalah wujud dari kasih

Baru-baru ini ada peristiwa heroik dari seorang anak SMP Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Gama Marschal Lau yang lagi viral, karena aksinya yang luar biasa, saat itu, tengah berlangsung upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di sebuah lapangan di Kabupaten Belu. Tali yang sedianya mengibarkan Sang Saka Merah Putih putus, sehingga kegiatan upacara terhenti sejenak.Aksinya menyelamatkan upacara hari kemerdekaan yaitu dengan memanjat tiang bendera setinggi 23 m, untuk membetulkan tali agar Sang Saka Merah Putih berkibar, pengorbanan yang luar biasa dimana nyawa adalah taruhannya jika dia terjatuh karena tanpa pengaman, tanpa alas kaki, dan tiangnya tinggi sekali.  Apa yang dilakukan anak tersebut spontan,  tidak terpikirkan oleh orang banyak dalam upacara tersebut, tetapi hati yang ingin menolong dari anak inilah yang menggerakkan dirinya untuk melakukannya tanpa menghiraukan keselamatannya,  karena kemampuannya dia pakai untuk bisa menjadi berkat bagi orang lain. Akhirnya anak ini mendapatkan penghargaan dari Bapak presiden.
Dari kisah nyata tersebut bisa menjadi bahan renungan kita semua, manusia bisa menghargai orang yang rela berkorban bagi kepentingan negara dan bangsa, apalagi Tuhan kepada mereka yang mencintaiNya.Sebagai orang percaya, jika kita mau berkorban bagi Tuhan dengan memberikan segala kemampuan kita agar menjadi berkat bagi banyak orang, memuliakan Tuhan dengan hidup kita,  maka Tuhan akan menghadiahkan mahkota bagi kita.
Seperti yang dilakukan oleh anak tersebut diatas, tidak hanya melihat,  tetapi bertindak.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Bp. Abraham dengan rela mau mengorbankan anaknya yang dikasihi untuk dipersembahkan (baca kej. 22)

Kiranya kita bisa menjadi pelaku firman dengan tidak mempertimbangkan untung rugi dalam setiap perbuatan.
Tuhan Yesus memberkati.

Sunday, August 5, 2018

Bahagia

Bahagia itu sederhana

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  (Mazmur 1:1)

Apa yang dicari manusia di bumi ini?  Kebanyakan orang akan menjawab kebahagiaan.  Banyak cara dilakukan agar bisa berbahagia.  Bahagia itu sederhana tidak perlu dicari,  tetapi kita yang menciptakan. Bahagia adalah perasaan yang timbul dari dalam hati. Suasana hati sangat mempengaruhi kebahagiaan. Bagaimana membuat suasana hati kita senang tergantung kita. Jika kita bisa mengucap syukur dari hal yang paling kecil misalnya pada saat kita bangun kita bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup,  masih dapat bernafas,  masih bisa makan,  minum,  masih bisa berjalan,  karena ada orang yang tidak bisa mendapatkan seperti yang kita dapatkan. Ketidakpuasan hidup yang membuat orang tidak bahagia. Keinginan-keinginan kita yang tidak tercapai bisa membuat kita tidak bahagia. Kita bisa bahagia jika kita bisa menerima dengan sukacita segala yang terjadi dalam hidup kita dengan selalu berterima kasih kepada Tuhan atas setiap kejadian dalam hidup kita.  Nikmati apa yang ada dengan ucapan syukur,  maka kita akan selalu merasakan kebahagiaan. Jauhkan pikiran dari prasangka negatif, dalam kondisi buruk tetap berpikir positif. Ingatlah Tuhan selalu ingin yang terbaik bagi orang yang mengasihi dan dikasihiNya. 
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Orang yang hidupnya tidak benar pasti akan gelisah dan tidak tenang. Berbeda dengan orang yang hidup benar dan takut Tuhan,  maka akan ada ketenangan dan kedamaian dalam menjalani hari-harinya. Ketenangan dan kedamaian hatilah yang bisa membuat timbulnya kebahagiaan. Firman Tuhan dalam Yesaya 32:17 tertulis :
"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya"
Marilah kita hidup benar dan kudus.

Orang yang berbahagia adalah orang yang bisa selalu bersyukur dalam segala hal.  Mereka yang bisa bersyukur adalah yang selalu optimis dalam menghadapi segala persoalan hidup.  Bisa melihat sisi positip dari masalah dan tidak gampang menyerah. Selalu bersukacita dalam segala perkara.  Seperti ajaran di alkitab dalam Filipi 4:4 :
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! "

Bahagia tidak selalu ditentukan dari banyaknya harta yang kita miliki. Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya takut akan Tuhan,  selalu memperhatikan perintah Tuhan, dan tidak melanggar.
Yesaya 48:18 tertulis:
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti"
Jika kita selalu melakukan perintah Tuhan,  maka kebahagiaan akan selalu menyertai hidup kita sekalipun susah kita tetap merasakan damai sejahtera Tuhan dihati kita.

Kebahagiaan setiap orang berbeda.  Ada yang bisa berbahagia hanya dengan makan tahu tempe,  ada yang baru merasa bahagia jika bisa makan di restoran mewah. Ukuran dan sudut pandang setiap orang berbeda dalam kebahagiaan. Masing-masing punya takaran kebahagiaan. 
Oleh sebab itu syukuri apa yang kita miliki.  jangan membandingkan hidup kita dengan orang lain. Kebahagiaan kita ditentukan oleh kita sendiri.
"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:8)

Nikmati dan syukuri kehidupanmu,  maka terciptalah kebahagiaanmu.
"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya".  
(Mazmur 107:1)
Kiranya Tuhan selalu memberkati hidup kita. Amin

Saturday, August 4, 2018

Tuhan marah

Tuhan bisa murka.

Tuhan adalah Allah pencipta langit dan bumi,  Dia maha kuasa. Jika kita menyadari kemahakuasaan Tuhan, maka kita akan berhati-hati menjalani kehidupan kita. Mata Tuhan melihat segala perbuatan kita. Walaupun Tuhan mempunyai sifat maha pengasih dan penyayang,  tetapi juga Tuhan bisa murka.  Ada beberapa hal yang membuat murka Allah diantaranya:
- tidak menghormati kekudusan/kesucian. Di kitab 2 samuel 6:7 : Tuhan murka karena uza tidak menghormati kekudusan tabut Allah. 
"Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu."
Murka Allah bisa mengambil nyawa kita. 
- tidak menghormati orang pilihan Allah.  Ketika Daud memuji Tuhan dengan menari dihadapan orang banyak,  mikhal menganggap rendah Daud,  Tuhan murka kepadanya akibatnya dia mandul. 
"Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya"  (2 Samuel 6:23)
- orang yang menentang Tuhan akan membuat murka dan akan binasa 
"Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum. " (Keluaran 15:7)
- orang yang suka bersungut-sungut atau menggerutu membuat Tuhan murka.  Seperti yang dialami oleh bangsa Israel akibatnya mereka mengembara selama 40 th di padang gurun. 
"Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan. " (Bilangan 11:1)
"Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN. " (Bilangan 32:13)- 
- cemburu karena tidak menomorsatukan/mengutamakan Tuhan. Termasuk menyembah kepada dewa-dewa atau patung-patung. 
Banyak dari kita yang secara sadar atau tidak sadar karena kepentingan keluarga, pekerjaan ataupun kesenangan, sehingga tidak mengutamakan Tuhan. 
"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. "(Matius 10:37)
Kecemburuan bisa membuat Allah murka. Mereka yang lebih mengasihi apapun dibanding dengan Tuhan dianggap tidak layak.
"Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu. " (Ulangan 4:24)
mencobai Allah dengan tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya, bisa membuat Allah murka seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel.  Baca Mazmur 78:18-21
"Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka." (Mazmur 78:18)
"Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel," (Mazmur 78:21)
Masih banyak lagi hal yang membuat Allah murka. Hukumnya adalah kematian kekal. Sebagai orang percaya kita harus menghindari hal-hal yang membuat murka Allah, bertobat dari kesalahan dan hidup berkenan kepadaNya.

Karena Allah juga maha kasih, maka jika kita menyadari kesalahan dan mau bertobat,  Tuhan murkanya hanya sesaat tetapi selamanya kasih kemurahanNya kepada kita. 
"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai"  (Mazmur 30:5)

Marilah kita menjaga hidup kita dari murka Allah. Tuhan Yesus memberkati.