Bahagia itu sederhana
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (Mazmur 1:1)
Apa yang dicari manusia di bumi ini? Kebanyakan orang akan menjawab kebahagiaan. Banyak cara dilakukan agar bisa berbahagia. Bahagia itu sederhana tidak perlu dicari, tetapi kita yang menciptakan. Bahagia adalah perasaan yang timbul dari dalam hati. Suasana hati sangat mempengaruhi kebahagiaan. Bagaimana membuat suasana hati kita senang tergantung kita. Jika kita bisa mengucap syukur dari hal yang paling kecil misalnya pada saat kita bangun kita bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup, masih dapat bernafas, masih bisa makan, minum, masih bisa berjalan, karena ada orang yang tidak bisa mendapatkan seperti yang kita dapatkan. Ketidakpuasan hidup yang membuat orang tidak bahagia. Keinginan-keinginan kita yang tidak tercapai bisa membuat kita tidak bahagia. Kita bisa bahagia jika kita bisa menerima dengan sukacita segala yang terjadi dalam hidup kita dengan selalu berterima kasih kepada Tuhan atas setiap kejadian dalam hidup kita. Nikmati apa yang ada dengan ucapan syukur, maka kita akan selalu merasakan kebahagiaan. Jauhkan pikiran dari prasangka negatif, dalam kondisi buruk tetap berpikir positif. Ingatlah Tuhan selalu ingin yang terbaik bagi orang yang mengasihi dan dikasihiNya.
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)
Orang yang hidupnya tidak benar pasti akan gelisah dan tidak tenang. Berbeda dengan orang yang hidup benar dan takut Tuhan, maka akan ada ketenangan dan kedamaian dalam menjalani hari-harinya. Ketenangan dan kedamaian hatilah yang bisa membuat timbulnya kebahagiaan. Firman Tuhan dalam Yesaya 32:17 tertulis :
"Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya"
Marilah kita hidup benar dan kudus.
Orang yang berbahagia adalah orang yang bisa selalu bersyukur dalam segala hal. Mereka yang bisa bersyukur adalah yang selalu optimis dalam menghadapi segala persoalan hidup. Bisa melihat sisi positip dari masalah dan tidak gampang menyerah. Selalu bersukacita dalam segala perkara. Seperti ajaran di alkitab dalam Filipi 4:4 :
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! "
Bahagia tidak selalu ditentukan dari banyaknya harta yang kita miliki. Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya takut akan Tuhan, selalu memperhatikan perintah Tuhan, dan tidak melanggar.
Yesaya 48:18 tertulis:
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti"
Jika kita selalu melakukan perintah Tuhan, maka kebahagiaan akan selalu menyertai hidup kita sekalipun susah kita tetap merasakan damai sejahtera Tuhan dihati kita.
Kebahagiaan setiap orang berbeda. Ada yang bisa berbahagia hanya dengan makan tahu tempe, ada yang baru merasa bahagia jika bisa makan di restoran mewah. Ukuran dan sudut pandang setiap orang berbeda dalam kebahagiaan. Masing-masing punya takaran kebahagiaan.
Oleh sebab itu syukuri apa yang kita miliki. jangan membandingkan hidup kita dengan orang lain. Kebahagiaan kita ditentukan oleh kita sendiri.
"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:8)
Nikmati dan syukuri kehidupanmu, maka terciptalah kebahagiaanmu.
"Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya".
(Mazmur 107:1)
Kiranya Tuhan selalu memberkati hidup kita. Amin