Monday, December 30, 2019

Tulus dan benar

Tulus dan benar

TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.  (Mazmur 7:8)

Kebanyakan orang mengharapkan balasan dari setiap pemberian atau kebaikan yang sudah mereka lakukan,  prinsip ekonomi tidak bisa kita terapkan secara rohani terhadap Tuhan. Salah satu contohnya adalah ketika memberikan persembahan 100 berharap mendapat balasan 10 kali lipat,  atau 100 kali lipat dari Tuhan. Dalam hal ini,  kita bukan bertujuan mendapatkan balasan,  tetapi memohon berkat agar persembahan kita berbuah berkali lipat, bukan untuk kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Sedangkan balasan atas pemberian kita, adalah berkat Tuhan. Karena firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberkati berlimpah pemberian kita, tetapi jangan dijadikan tujuan atau motivasi kita dalam memberi.  Beri dengan kerelaan tanpa mengharapkan balasan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup dan maha mengetahui.

Perumpamaan tentang menabur, mengajarkan kepada kita,  bahwa jika kita menabur ditempat yang benar, maka hasilnya akan berlipat kali. Bukan berbicara tentang balasan tetapi tentang hasil taburan. Karena itu kita harus menabur ditempat yang benar. 

Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23)

Begitu juga pada saat mengalami kesusahan,  apakah karena sakit,  karena terlilit hutang,  atau masalah keluarga,  sebelum kita datang kepada Tuhan, kita harus mengoreksi diri apakah perbuatan kita yang mengakibatkan semua kesusahan tersebut,  jika ya maka mohon pengampunan kepada Tuhan,  jika tidak mohon kekuatan dalam menanggungnya.  Tuhan adalah Allah,  Dia Raja, Dia Bapa,  jadi kita harus merendahkan diri, penuh hormat dan takut, jika datang kepadaNya.

Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. (1 Petrus 1:17)

Jangan meminta Tuhan menjagai kita dan keluarga kita,  tetapi memohon mengirimkan malaikatNya untuk kita dan keluarga kita.  Disamping itu kita juga harus hidup benar.

Tuhan pasti mau mengabulkan permohonan orang yang tulus hati, dan melakukan yang baik di mata Tuhan,  contohnya Hizkia (baca 2 raja-raja 20)

"Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (2 Raja-raja 20:3)

Bagi orang benar akan muncul terang akan kebenaran dan sukacita bagi mereka yang tulus hatinya.

Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.  (Mazmur 97:11)

Mari kita belajar hidup benar dan memiliki hati yang tulus. 
Tuhan Yesus memberkati.

Penyertaan Tuhan

Penyertaan Tuhan

Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.  (1 Samuel 3:19)

Penyertaan Tuhan sempurna bagi kita orang percaya yang menyerahkan semua rencana dalam hidup kita dalam pimpinan Tuhan. Bukan tercapainya keinginan kita yang menjadi patokan keberhasilan atau kesuksesan kita,  tetapi apabila rencana Tuhan terjadi dalam kehidupan kita pasti keberhasilan dan kesuksesan akan kita dapatkan. Karena rancangan Tuhan adalah hari depan yang penuh harapan (yeremia 29:11).

Kita jangan mudah kecewa, jika apa yang sudah kita rencanakan tidak terjadi,  bagi kita orang percaya yang sudah berdoa dan menyerahkan semua rencana kita kedalam tangan Tuhan, kita harus yakin bahwa yang terbaik yang akan terjadi,  bukan berdasarkan kehendak kita,  melainkan kehendak Tuhan,  walaupun awalnya terlihat buruk atau sepertinya sia-sia akan tetapi dibalik itu semua ada berkat besar yang Tuhan sudah sediakan bagi kita yang mau taat dan setia kepada Tuhan. 

Ada bagian yang kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita, dan ada bagian yang Tuhan lakukan untuk kita,  yang pasti hanya berkat Tuhan yang menjadikan semuanya berhasil.
Disaat kita merasakan semua jalan tertutup, berdiam diri dan serahkan kepada Tuhan, percayalah akan ada jalan keluar yang terbaik.Tertutupnya jalan kita jangan dipaksakan terus, tetapi pasti ada jalan lain yang Tuhan bukakan untuk kita. 

Penyertaan Tuhan sempurna bagi kita orang percaya. Jalani saja dengan penuh tanggung jawab apa yang bisa kita lakukan,  selanjutnya biar Tuhan yang melakukan bagianNya.

Jangan mengambil kesimpulan dari apa yang kita lihat,  tetapi percaya bahwa dibalik itu semua pasti yang terbaik yang Tuhan sediakan bagi kita. Terus berharap kepada Tuhan, walaupun apa yang terjadi belum seperti yang kita harapkan,  percayalah Tuhan mengetahui saat yang terbaik bagi kita.

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)

Tuhan Yesus beserta kita.

Saturday, December 28, 2019

menikmati hidup

Menikmati hidup

Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah. (Pengkhotbah 5:19)

Banyak orang mencari kekayaan,  ketika semua kekayaan didapat, orang jadi sibuk mengurus kekayaannya sampai tidak ada waktu untuk santai di rumah menikmati kekayaannya.  Kasur yang puluhan bahkan ratusan juta tidak mampu membuat nyaman tidurnya,  sofa kulit yang empuk, mobil mewah dan berbagai kemewahan yang dia punya tidak bisa dinikmati, tetapi orang lain yang menikmatinya. Apa gunanya kita memiliki semuanya, jikalau kita tidak bisa menikmatinya.

Tidak ada yang salah dengan kekayaan,  yang salah adalah kita yang fokus pada kekayaan sehingga tidak bisa menikmatinya.  Kalaupun kita mendapatkan kekayaan,  jangan sampai diperhamba olehnya. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk hidup cukup saja.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (Matius 6:11)

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5)

Karena uang atau kekayaan,  bisa membuat orang menghalalkan segala cara untuk memperolehnya sehingga secara sadar atau  tidak sadar mereka yang mengejar kekayaan telah melakukan dosa.

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10)

Tujuan hidup kita bukan untuk mencari kekayaan, karena kekayaan yang tidak bisa dinikmati adalah sia-sia,  kalaupun kita lahir sebagai orang kaya, bersyukurlah dan nikmatilah dengan benar. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Friday, December 27, 2019

Kasih dan kesabaran

Kasih dan kesabaran

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  (1 Korintus 13:4)

Belakangan semakin jelas pemisahan antara yang minoritas dengan mayoritas. Perbedaannya sangat terasa terutama didaerah. Saya merasakan penderitaan sebagai kaum minoritas dan mencoba bersabar terhadap mereka. Karena saatnya kasih yang Tuhan Yesus ajarkan harus kita praktekan dalam kehidupan kita. 

Disini saya hanya akan bicara tentang kasih dan kesabaran.  Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan tentang kasih,  tetapi juga sudah mempraktekan kasih itu, yaitu  dengan turun ke dunia menjadi manusia dan mau berkorban menjadi kutuk dengan mati disalib, agar kita yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal di sorga. 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Salah satu bentuk dari kasih adalah kesabaran. Tidaklah mudah melakukan kesabaran,  karena harus menahan perasaan dan merendah. Orang sabar bukan berarti kalah atau tidak berani,  tetapi menunda untuk menang, untuk mendapatkan yang terbaik. 

Sebagai contoh Tuhan Yesus dari sejak lahir harus menderita lahir di kandang domba, bersembunyi dari raja Herodes,    hidup sebagai anak tukang kayu, dicobai, harus menderita dicambuk, dihina, dan diludahi kemudian di salibkan bukan karena kesalahanNya. Kesabaran yang Tuhan Yesus lakukan selama hidup di dunia sebagai manusia memberi teladan kepada kita dan membuktikan kasihnya kepada kita dan bahwa penderitaan sudah Dia alami dan rasakan, agar kita menang atas penderitaan. 

Sebagai Tuhan sangat bisa Dia menghukum atau mendatangkan celaka bagi orang-orang yang sudah menganiayaNya.  Tetapi tidak Dia lakukan, oleh karena kasihNya kepada kita yang percaya,  dan bukti bahwa Dia tidak hanya mengucapkan firman dan mengajarkan tentang kasih kepada kita,  tetapi Dia sudah memberikan contoh dengan melakukannya pada saat menjadi manusia. 

Jadi kita yang saat ini sedang menantikan jawaban doa atas setiap masalah kita bersabarlah, dan percayalah karena ada saatnya kita memperoleh jawaban dan jalan keluar. 

Ingatlah apa yang kita alami tidak melebihi kemampuan kita, bahkan tidak sebanding dengan apa yang sudah Tuhan Yesus alami. Selama tiga puluh tiga tahun kehidupanNya mengalami cobaan dan penderitaan. Buah kesabaran dan kasihNya pada kita adalah kebangkitanNya yang artinya menang atas maut atau kematian kekal. Keselamatan dan kehidupan kekal bagi yang percaya kepadaNya. 

Marilah kita belajar bersabar menunggu waktu Tuhan dan senantiasa penuh kasih. 
Tuhan Yesus memberkati

Tuesday, December 24, 2019

keselamatan pribadi

Keselamatan pribadi

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (Matius 10:22)

Masuk sorga atau neraka adalah masalah  pribadi bukan keluarga atau kelompok. Jadi kalau dikaitkan dengan keluarga tidaklah benar,  maksudnya disini adalah masing-masing yang menentukan apakah akan masuk sorga atau tidak. Suami istri sekalipun tidak bisa bersama-sama masuk sorga. Seringkali orang mengkaitkan keharmonisan sebuah keluarga dengan kerohanian,  ada benarnya dan ada salahnya juga tergantung cara pandang kita,  tetapi semuanya tidak menentukan masuk sorga. 

Kita ambil contoh Nabi Samuel, 
" Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. (1 Samuel 8:3)"

anak-anak Samuel sifatnya berbeda dengannya,  hal ini membuktikan kemandirian bahwa ayah sekalipun tidak bisa menyelamatkan anaknya.  Sama dengan Ayub adalah seorang yang soleh tetapi anak-anaknya tidak.  Kalau dikaitkan dengan ayat firman Tuhan 
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."  (Kisah Para Rasul 16:31)

Benar bahwa jika kita percaya kepada Tuhan Yesus akan selamat juga seisi rumah.  Walaupun tidak dijelaskan,  tetapi banyak ayat firman yang menjelaskan tentang keselamatan, artinya bukan sekali selamat tetap selamat,  tetapi keselamatan harus diperjuangkan,  bukan hanya percaya. Menjalankan atau memelihara keselamatan itu dengan hidup takut Tuhan,  hidup benar dan kudus, melakukan kehendak Tuhan, itulah yang membuat kita berhak masuk kerajaan sorga. Jadi jika kita yang percaya hidup benar dan menjadi teladan bagi keluarga,  maka,  seluruh keluarga pasti selamat.

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,  (Filipi 2:12)

Jadi tidak menjamin seorang anak pendeta masuk sorga, karena soal kerajaan sorga adalah soal pribadi atau perseorangan,,  ayah,  ibu,  saudara,  keluarga tidak bisa menjamin kita,  hanya diri kita sendiri yang menentukan.  
Istilah gaulnya urusan masuk kesorga tidak gandengan tetapi sendirian. 

Kita sebagai orang percaya hanya bisa mengarahkan, memberi teladan,  membantu menyatakan kebenaran kepada orang-orang yang kita cintai semasa hidup didunia ini. Demikian juga kita tidak bisa menyalahkan atau menghakimi seseorang yang benar tetapi keluarganya tidak benar. Kembali ke pribadi masing-masing apakah mau hidup benar atau tidak. Yang harus diingat juga bahwa semua adalah kasih karunia Tuhan. 

Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga." (Kisah Para Rasul 15:11)

Sampaikan saja apa yang kita ketahui tentang keselamatan,  selanjutnya biar Tuhan yang bekerja atas orang-orang tersebut. Jangan jadikan beban berat jika ada keluarga yang belum bertobat, karena keselamatan mereka bukan kita yang menentukan,  tetapi tugas kita adalah berdoa bagi mereka agar Tuhan yang menjamah hidupnya,  sebab keselamatan adalah kasih karunia dan anugerah Tuhan saja. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Monday, December 23, 2019

Penyesalan

Penyesalan

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.  (Yakobus 4:17)

Penyesalan selalu datangnya terlambat. Kebanyakan penyesalan diartikan sebagai sesuatu yang belum dilakukan entah karena tidak mau atau karena menunda untuk melakukannya. 

Jadi sebelum terjadi penyesalan sebaiknya kita segera melakukan, jika hal tersebut positif dan jangan menundanya. Ayat firman di atas sudah jelas mengatakan dosa bagi yang tidak melakukan apa yang baik yang seharusnya dilakukan.  
Sejauh apa yang kita lakukan adalah baik dan tidak merugikan orang lain maka lakukanlah dengan benar. 

Tetapi harus diingat  juga bahwa apa yang kita pikir baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain. Jadi baik dimaksud adalah baik pada umumnya seperti membantu orang kekurangan dengan kelebihan kita secara tulus tanpa imbalan apapun. Karena ada orang berbuat baik karena menguntungkan baginya. Kalau begitu kita sudah mendapat balasannya. Bukan itu yang Tuhan mau,  tetapi berbuat baik yang hanya Tuhan yang bisa membalaskannya. Artinya kita akan mendapatkan upah di sorga. 

Jangan pernah menunda perbuatan baik yang akan kita lakukan,  karena kita tidak tau kapan waktunya Tuhan memanggil,  sebelum terlambat dan timbul penyesalan,  maka segera lakukan. 

Kebaikan apa yang bisa kita lakukan sekarang. Tidak perduli besar atau kecil perbuatan kita,  karena Tuhan melihat ketulusan hati kita. Jangan berhitung selagi kita mampu lakukan saja. 

Tuhan menciptakan kita agar menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi dunia ini dan bagi Tuhan. Apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup di dunia ini adalah bekal kita dikehidupan kekal nanti. Jangan hanya memikirkan nikmatnya kehidupan di dunia ini sekarang yang hanya sementara,  tetapi yang terpenting adalah kehidupan kekal, yaitu apakah mau kebahagiaan atau penderitaan kekal. 

Selagi kita mampu melakukan kebaikan,  maka lakukanlah sebagai ucapan syukur kita atas berkat Tuhan yang tidak pernah ada habisnya. Percayalah tidak akan kekurangan dan ada kepuasan batin yang kita dapatkan yang tidak bisa dinilai dengan materi. Penyesalan tidak akan terjadi jika kita patuh terhadap suara hati kita,  tidak menunda dan mau berkorban dari keegoisan diri. 

Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.  (Hosea 14:2)

Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, December 22, 2019

kekecewaan

Kekecewaan

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." (Matius 11:6)

Bisa dibayangkan jika suatu hari ketika kita sudah mempersiapkan suatu rencana tiba-tiba gagal, kita akan merasa kecewa luar biasa. 

Dalam hidup ini pasti ada saat dimana kita mengalami kekecewaan. Akibat dari kecewa bisa fatal jika kita tidak segera sadar bahwa kecewa adalah bagian dari proses untuk kita menjadi sadar bahwa tidak semua keinginan atau rencana kita berhasil atau berjalan mulus. 

Jika sesuatu terjadi diluar kehendak kita,  tetap bersyukur karena pasti ada rencana Tuhan yang terbaik akan terjadi dalam hidup kita. 

Siapakah kita sehingga menanyakan kenapa begini atau kenapa begitu kepada Tuhan. 
Siapakah kita berhak menuntut kesempurnaan,  karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. 
Siapakah kita yang tidak mau menerima yang buruk dan hanya mau yang baik saja. 
Berapa banyak kebaikan yang kita terima dibandingkan dengan keburukan yang menimpa kita. 
Siapakah kita,  apakah kita sudah hidup benar, dan apakah kita berhak mendapatkan apa yang kita minta? Hendaknya kita mengoreksi diri, apakah sudah benar, apakah yang kita minta atau lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan,  apakah kita memaksakan kehendak kita? 

Bapak di Sorga sangat tau apa yang dibutuhkan anakNya, ( Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.  (Filipi 4:19))
sudah siapkah kita,  atau berapa kuat beban yang kita bisa tanggung, mampukah kita. 
Jangan biarkan kekecewaan membuat kita malas berdoa,  malas baca alkitab,  malas beribadah. Jangan biarkan perasaan kecewa kita tersimpan,  karena akan jadi kebencian dan kepahitan yang membuat kita jadi berdosa. 
Jangan menjauh dari Tuhan,  tetapi harus mendekat,  Dia pasti buka jalan,  Dia pasti menolong kita. Jangan salahkan Tuhan,  renungkan semua yang sudah kita alami dan mulai memperbaiki apa yang salah. 
Tuhan Yesus memberkati

kuasa Tuhan

Kuasa Tuhan

Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."  (Yehezkiel 37:6)

Ketika putus asa melanda bangsa Israel, harapan juga sudah tidak ada,  hanya tinggal tulang belulang yang berserakan. Mungkin dalam hidup ini selama  mengiring Tuhan, kita seperti tulang-tulang yang berserakan,  tidak berarti,  ada banyak hal yang tidak baik yang kita alami, tidak menyenangkan, merasa berada dalam suatu keadaan yang amat tidak nyaman ,merasa tidak memiliki apa-apa (merasa miskin), dalam kesakitan yang berkepanjangan, tidak berguna dan lain sebagainya.  Sehingga sering timbul keputusasaan, seperti yang dialami oleh bangsa Israel. 

Ingatlah saudara/I bahwa masih ada Tuhan yang punya kuasa dan tidak pernah jauh dari hidup kita. Kuasa Tuhan bisa membuka kubur2 dan membangkitkan tulang belulang dan menghidupkannya, 
Allah kita adalah Allah yg sanggup melakukan yang tidak mungkin, Dia tidak setengah setengah dalam memberikan pertolongan dan mencurahkan berkatNya. Dia memberikan RohNya supaya Kita hidup bahkan hidup yang berkemenangan;  menang dari kemiskinan, menang dari kesulitan, menang dari kesakitan , menang dari kekurangan, bagi yang miskin bukan berati kita langsung jadi kaya raya tetapi hidup dalam berkecukupan (apa yang kita perlukan Tuhan sediakan), bagi yang sakit akan mendapat kesembuhan, bahkan bisa mendapatkan organ tubuh yang baru (tentang ini ada kesaksian yang mengatakan disorga ada gudang organ tubuh manusia yang sudah ada namanya,  pada saatnya Tuhan akan mengirimkannya), mintalah kepada Tuhan yang sudah menyediakan semua yang kita perlukan,  dan Dia akan memberikan tepat pada waktunya. 

Semua pemulihan dapat kita alami dan dapatkan apabila kita mau selalu sadar bahwa kita tidak dapat hidup diluar Tuhan, kita bergantung dan hanya berharap kepadaNya. 
Jika saudara/i saat ini mungkin sedang menantikan pertolongan Tuhan utk masalah hidup, masalah keuangan, masalah keluarga, masalah kesehatan dan masalah masalah lain, apapun masalah kita, ingatlah bahwa Tuhan sanggup menolong, dia yang bisa menghidupkan kembali tulang belulang dan memberikan nafas hidup, Dia juga pasti bisa menyelesaikan masalah kita semua. 

Firman Tuhan berkata :
Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.  (Yehezkiel 37:5)

Marilah kita mengandalkan Tuhan dan percaya akan kuasanya yang mampu melakukan segala perkara,  karena Dia Allah pencipta langit dan bumi. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Saturday, December 21, 2019

kelemahan

Kelemahan 

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.  (2 Korintus 12:9)

Hidup adalah perjuangan,  seperti dalam sebuah perlombaan ada garis finish yang akan kita capai. Ada beberapa persiapan dan rintangan yang akan kita hadapi dalam prosesnya. 

Pertama kita berlatih untuk bekal kita yaitu isi dengan firman Tuhan setiap hari yang akan menuntun kita dijalan yang benar. 

Kedua tetap berhati-hati dan selalu waspada, karena iblis tidak suka melihat kesetiaan kita,  dia akan selalu mencari kelemahan kita dan menyerang kita tepat pada waktunya sehingga kita bisa jatuh dalam dosa. 

Sungguh diakhir jaman ini, sebagai orang percaya kita harus peka akan rancangan iblis yang begitu hebat dan licin. Dimana dengan sangat lembut sehingga tidak terasa dan tanpa sadar kita sudah mulai masuk kedalam perangkapnya. Melalui kehidupan sehari-hari tanpa kita rencanakan dan tanpa kita ingini, kita disuguhkan kejahatan yang bermacam-macam, iblis dengan caranya memakai kelemahan kita sehingga secara tidak sadar kita sedang ditawarkan kenikmatan atau kesenangan akan dosa.

contoh kecil bagaimana reaksi kita saat kita melihat sebuah ketidak adilan terjadi ? Marah ? Yang akhirnya timbul penghakiman / penilaian dimana kita akan merasa puas karenanya ( siapakah kita sehingga kita dapat menghakimi ?) Atau Hal hal lain dengan tidak bermaksud membicarakan orang lain tetapi tanpa sadar kita sudah masuk dalam perangkap iblis. 

Banyak hal lagi yang dapat dipakai oleh iblis bahkan yang berbungkus rohani. Seakan apa yang kita lakukan benar,  padahal kita sedang terseret oleh tipuan iblis. Pada saat kita sedang dalam percakapan dengan orang yg lebih tua atau dituakan atau bahkan dalam suatu counseling dg hamba Tuhan, tidak terasa sering Kali tanpa sadar kita masuk dalam percakapan membicarakan yang mungkin aib atau kesalahan dimasa lampau seorang hamba Tuhan.

Sebaliknya mari kita dukung dalam doa  agar hamba Tuhan tersebut tetap kuat dalam iman percayanya. Lihat hal yang positif yang Tuhan percayakan padanya.  Karena semua orang punya masa lalu.  

Kita harus tetap waspada dan peka karena iblis sangat licik, kelemahan kita dipakai untuk menjatuhkan kita kedalam dosa. 

Terus berjuang sampai akhir, segala rintangan dan hambatan akan bisa kita lewati bersama Tuhan yang selalu memberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalani,  jangan menyimpang dan jangan putus asa, Tuhan ada bersamamu,  kuasaNya akan sempurna dalam kelemahan kita,  dan ingat tujuan akhir hidup kita atau finish perjuangan kita adalah menyelesaikan rumah kita di surga yang indah penuh kemuliaan. Agar saat Tuhan memanggil kita rumah kita sudah siap. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Tuesday, December 17, 2019

Taat firman

Taat firman

Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.  (Amsal 13:13)

Bicara ketaatan jadi ingat saat sekolah, ketika ada guru semua murid duduk manis,  tetapi jika guru tidak ada dikelas jadi ramai. Ketaatan seseorang bisa terjadi jika ada yang ditakuti atau dihormati. Keberadaan secara fisik seseorang yang ditakuti atau dihormati yang membuat orang mentaati peraturan yang ada.  Sebaliknya jika tidak ada,  maka mereka akan seenaknya terhadap peraturan.
Sama halnya di jalan raya, jika ada polisi pengguna jalan tertib berlalu lintas. 

Berbeda halnya jika kita bicara ketaatan kepada Tuhan. Tuhan tidak kelihatan, perbuatan ketaatan kita cuma Tuhan dan kita yang tau. Kita taat pada fisik yang tidak kelihatan,  akan lebih sulit dilakukan dan sering diabaikan.  Dalam renungan ini saya mau menuliskan tentang ketaatan persembahan persepuluhan kepada Tuhan. Kita bisa taat akan hal ini jika kita lebih mengutamakan Tuhan daripada kebutuhan hidup kita. 

Pengalaman saya mengajarkan dan menunjukan bahwa jika kita taat akan persembahan persepuluhan,  maka janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita  demikian sebaliknya. 

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.  (Mazmur 18:30)

Suatu saat saya mendapat berkat, lalu saya ingat harus bayar perpuluhan, tetapi ketika ingat besok harus membayar sesuatu saya bermaksud memberikan lima persen dulu perpuluhannya,  nanti sisanya lima persen lagi, cuma setelah membayar saya jadi tidak tenang dan suami bilang bayar saja,  akhirnya saya kirim lagi yang lima persen dan berpikir biar aja urusan besok pasti ada. Benar saja sorenya ada orang datang beli jualan online saya seharga uang yang saya perlu puji Tuhan jikalau kita taat,  maka Tuhan pasti menepati janjiNya (maleakhi 3:10)

Ada juga kesaksian seorang yang diberkati Tuhan,  awalnya dengan penghasilan lima juta masih bisa memberi sepuluh persen  kemudian penghasilan bertambah menjadi sepuluh juta, dia masih taat membayar sepersepuluh, tetapi saat makin besar jumlah penghasilannya menjadi seratus juta,  dia mulai berhitung,  akhirnya mulai kurang taat. Dan apa yang terjadi oleh sesuatu hal dia tidak bekerja lagi dan kembali jatuh miskin. 

Di alkitab juga ada kisah ananias dan safira yang menahan sebagian hasil untuk persembahan,  akibatnya kehilangan nyawa (kisah para rasul 5:1-11)

Belajar dari kesaksian di atas, maka kita harus selalu taat dan setia pada perintah Tuhan. Utamakan untuk Tuhan daripada untuk diri kita.  Walaupun Tuhan tidak kelihatan,  tapi mata Tuhan melihat segala perbuatan kita. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, December 15, 2019

kerelaan

Kerelaan

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)

Ada ungkapan yang bagus yaitu : "Tuliskan segala yang buruk diatas pasir,  dan  tuliskan segala yang baik di atas batu"
Artinya kita harus cepat melupakan segala yang buruk diantaranya seperti sakit hati dengan memaafkan,  dan segala yang baik jangan mudah dilupakan harus selalu diingat untuk kita bisa bersyukur. Dibutuhkan kerelaan hati untuk bisa melupakan segala yang buruk dalam hidup kita.

Apa yang terjadi dengan kita umumnya malah menyimpan yang buruk dan melupakan yang baik.  Ada perumpamaan karena nila setitik,  rusak susu sebelanga. 
Hanya karena sedikit kesalahan,  maka semua yang baik dilupakan. Seringkali hanya kesalahan yang diingat. 

Berbicara kebaikan memang ada orang yang berbuat baik karena mempunyai alasan yang menguntungkan baginya atau ingin menuntut balasan. Jarang sekali yang melakukan kebaikan dengan tulus karena kasih.  Hal ini bisa kita lihat dari sikapnya yang hanya baik selama kita menguntungkannya,  tetapi disaat kita menegur atau melakukan yang tidak menyenangkan hatinya, dia mengungkit semua kebaikan yang sudah dia lakukan bagi kita.  Ini yang dinamakan tidak rela atau tidak tulus.  

Seseorang yang tulus tidak akan mengungkit semua kebaikannya. Firman Tuhan mengajarkan untuk tidak memplokamirkan kebaikan baca Matius 6:3 :

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (Matius 6:3)

Marilah kita belajar tentang kerelaan hati dengan cara tidak mengungkitnya pada saat orang itu tidak menyenangkan kita, karena kebaikan adalah buah dari kasih sebagai bukti kita mengasihi Tuhan,  sebaliknya mengingat kebaikan orang bagi kita sebagai ucapan syukur karena kasih anugerah Tuhan bagi kita lewat orang itu. 

Biarlah hanya Tuhan yang mengetahui semua kebaikan kita, kerelaan kita dalam berbuat kebaikan tulus tanpa alasan apapun. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Tuesday, December 10, 2019

janji

Janji

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.  (Mazmur 12:6)

Janji adalah sesuatu yang akan dipenuhi atau dilakukan nanti.  Manusia sering berjanji dan sering tidak menepati janjinya. Karena itu ada kalimat "jangan berjanji kalau tidak bisa menepatinya". Jarang kita menemukan orang yang benar-benar menepati janji. Hanya mereka yang hidup takut akan Tuhan yang takut tidak menepati janji. Karena janji sangat mudah diucapkan,  apalagi jika dalam kondisi terjepit atau terpaksa. Tetapi janji sangat sulit dilakukan terlebih jika berkaitan  dengan uang. 

Seseorang yang saya kenal, pernah menjanjikan akan memberi berkat nanti jika mendapat berkat banyak,  tetapi setelah berkat itu didapat, dia merasa sayang dan harus diminta dulu baru diberikan dengan terpaksa dan dengan banyak alasan sehingga apa yang dulu sudah dia janjikan tidak sesuai dan memberikannya dengan perasaan tidak suka atau tidak ikhlas.  Itulah manusia jika berjanji selalu susah menepatinya. Lebih baik tidak usah diucapkan janji tersebut,  karena jika tidak ditepati akan menyakiti perasaan orang  yang dijanjikan. Selain berdosa karena tidak menepati janji (berbohong), juga berdosa karena menyakiti hati orang. 

Hanya Tuhan yang janjinya ya dan amin. 

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.  (2 Petrus 3:9)

Ketika kita berjanji harus selalu diingat bahwa ada Tuhan yang ikut mendengar janji kita.  Jadi tanggungjawab kita bukan hanya kepada orang yang kita janjikan,  tetapi juga kepada Tuhan. Berhati-hatilah dalam mengucapkan janji. Lebih baik melakukan kebaikan langsung tanpa harus berjanji. Janji sama dengan hutang  artinya harus dibayar atau ditepati,  jika karena sesuatu hal yang tidak bisa dihindari yang membuat kita tidak bisa menepati janji,  maka kita harus meminta maaf dan menjelasan kepada orang yang kita beri janji. Barulah janji itu bisa dibatalkan dengan benar. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Friday, December 6, 2019

Hidup ini singkat

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:36)

Beberapa hari ini banyak berita yang menyiarkan tentang kecelakaan sepele tetapi berakibat fatal misalnya orang yang sedang berlari pagi di sekitar komplek perumahan tewas tertabrak mobil(ingin sehat malah meninggal dunia),  orang memakai scooter listrik mau kekantor tewas ditabrak pengendara mobil yang mabok. Dan lain sebagainya masih banyak kejadian sepele yang berakibat fatal. 

Kisah di atas mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi didepan, walaupun kita sudah berhati-hati,  atau benar, tetap saja kita tidak bisa luput dari bahaya, karenanya kita harus selalu ingat berdoa sebelum melakukan segala sesuatu, mohon ampun segala kesalahan kita,  meminta kepada Tuhan agar malaikatnya selalu ada bersama kita. 
Segala sesuatu bisa terjadi selama kita hidup, jika kita selalu ingat untuk menyerahkan hidup kita setiap hari kepada Tuhan,  maka malaikatNya akan selalu menjaga kita dari segala yang buruk. 

Tidak selamanya kita dalam kondisi yang baik,  akan tetapi dengan penyertaan Tuhan, walau rasanya seperti dalam bara api kita tidak akan terbakar (ingat cerita sadrah, mesah dan abednego), walau seperti digua singa (seperti Daniel),  kita tidak akan binasa,  karena ada malaikat Tuhan yang menjaga kita. 

Tetaplah setia mengiring Tuhan,  jangan putus asa,  sabar dalam segala hal dan percayalah Dia Tuhan yang maha segalanya. Berjaga dan berdoa senantiasa.
Tuhan Yesus memberkati 

Thursday, December 5, 2019

orang kaya susah ke Sorga

Orang kaya sukar masuk sorga

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Matius 19:24)

Ayat diatas tidak asing bagi kita orang percaya. Firman Tuhan ya dan amin, apa yang dituliskan memang seperti itu terjadinya.  Bisa kita mengerti firman tersebut, karena kita banyak melihat bahwa sebagian besar orang kaya yang belum bersungguh-sungguh hidup didalam Tuhan,  mereka begitu egois, merasa diri paling benar,  paling hebat,  paling berkuasa terutama terhadap orang-orang yang punya status dibawahnya. 

Harta dan kekayaan membuat orang merasa hebat,  sebab merasa mampu melakukan segala sesuatu yang dikehendaki,  sehingga bisa memperlakukan orang seenaknya,  tidak memperdulikan perasaan orang,  merendahkan orang yang kurang beruntung dan selalu curiga pada orang yang baik kepadanya. Banyak hal negatif yang disebabkan oleh harta dan kekayaan. Oleh karena itu orang kaya sangat susah untuk masuk sorga. 

Mata dan hati orang kaya dibutakan dengan harta yang mereka miliki.  Tidak menyadari bahwa apa yang dimiliki tidak akan dibawa mati, dan tidak berguna ketika Tuhan sudah mengambil nafas hidupnya. Hidup akan berarti jika kita bisa membuat orang sukacita dan bahagia, ada kepuasan batin tersendiri dalam hal ini. 

Menjadi kaya banyak dicita-citakan orang, mungkin karena dari luar kelihatannya enak, sebab semua yang diinginkan bisa didapatkan. Padahal dengan kekayaannya ada yang tidak bisa menikmati mungkin  karena penyakit,  hati dan pikiran tidak tenang selama hidupnya karena memikirkan hartanya. 

Firman Tuhan sudah mengatakan akan hal kehidupan orang kaya sebagai berikut : 
Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. (Pengkhotbah 5:12)

Sebagai orang percaya sebaiknya kita hidup cukup saja,  karena Tuhan sudah mengatakan dan mengajari tentang ini. Ingat doa Bapa kami,.... berikanlah....  makanan kami yang secukupnya
"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya "(Matius 6:11)

Karena sekaya apapun kita pola makan sehat tetap makannya hanya bisa tiga kali sehari,  tidurnya tetap hanya dalam satu kamar dengan satu ranjang. Saya melihat semakin kaya orang biasanya semakin pelit. Ada orang kaya yang dibutakan oleh hartanya,  sehingga tidak perduli dengan saudaranya yang susah. Merasa kekayaan yang didapat karena usahanya dan tidak boleh orang lain menikmati. Orang kaya cenderung serakah, sudah punya segalanya masih mau lebih lagi,  bahkan saya melihat ada yang memanfaatkan kesusahan orang untuk memperkaya diri. 
Saya memperhatikan orang kaya diperhamba oleh uangnya, selalu sibuk dengan hartanya sampai kecapean dan sakit. 
Kita harus jadi tuan atas uang,  bukan uang yang menjadikan kita hambanya, mari kita belajar hidup cukup, 
(Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5))

Tetapi seandainya kita diberkati sebagai orang kaya,  ingat pergunakanlah untuk menjadi berkat bagi sesama dan untuk memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati. 

Fitnah lebih kejam dati pembunuhan

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (Matius 5:11)

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,  merupakan ungkapan yang sangat tajam artinya dan benar. Karena akibat dari difitnah bisa lebih sakit dan lama terasa sakitnya daripada kita dilukai secara fisik. Rasa sakit yang diderita orang yang difitnah tidak hanya mental/hati  yang sakit tetapi juga akan mempengaruhi fisik. 

Saya pernah difitnah sewaktu dulu bekerja,  saya dikambing hitamkan oleh teman agar dia kelihatan baik dimata pimpinan, saya pernah juga dimarahi tanpa melakukan kesalahan. Saya cuma berdoa didalam hati ya Tuhan tolong saya,  dan Tuhan membela saya tidak lama orang yang sudah memarahi saya tanpa sebab meminta maaf. Walaupun sudah difitnah hubungan saya tetap baik dengan orang-orang itu,  karena memang saya tidak bersalah dan saya juga sudah memaafkan,  sehingga mereka sendiri merasa malu dan tidak harus menjauhi saya. 

Fitnah terjadi bisa karena iri, atau karena kita melakukan kebenaran. Tidaklah mudah menjalani hidup benar,  bahkan nyawa menjadi taruhannya,  Yohanes pembabtis harus dipancung kepalanya akibat menegur suatu kesalahan yang dilakukan oleh Herodes yang mengambil Herodias istri filipus saudaranya (matius 14). Dendam terjadi akibat dari orang yang tidak mau menerima kebenaran.

Janganlah takut melakukan kebenaran,  karena kita punya Allah yang akan membela kita,  kalaupun harus berkorban,  tidak akan sia-sia. 
Walau kita harus menderita karena benar, jangan mundur,  maju saja jalani hidup kita karena upah kita besar di sorga.

Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin menjalani hidup benar, perlindungan dan kekuatan dari Tuhan akan menyertai perjalanan hidup kita. Jangan biarkan fitnah merubah hati kita dipenuhi dengan kebencian. Lepaskan pengampunan dan doakan orang yang memfitnah kita. 

Tuhan Yesus memberkati

Saturday, November 30, 2019

Matematika Tuhan Yesus

Matematika Tuhan Yesus
pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."  (Markus 8:19)

Bagi kita orang percaya cerita mujizat lima roti dan dua ikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus  adalah cerita yang sudah sangat dikenal bahkan sampai anak-anak sekolah minggu mengetahuinya dan hapal akan cerita itu.  

Mujizat tidak hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus di dunia,  akan tetapi juga bisa kita alami dijaman sekarang,  karena Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu hingga sekarang. Walaupun Tuhan Yesus sudah naik ke sorga dan tidak kelihatan fisikNya,  namun Roh Kudus yang dicurahkan sebagai gantiNya akan menolong kita dan mujizatNya tetap bisa terjadi hingga sekarang bagi yang percaya dan diperkenanNya. 

Mujizat adalah kejadian yang diluar akal atau pikirin kita manusia. Bicara mujizat berkat ekonomi,  secara matematika lima tambah dua samadengan limaribu ditambah dua belas bakul,  adalah tidak mungkin,  tetapi itulah hitungan matematika Tuhan. Oleh berkatNya setiap orang yang percaya dan mengikutiNya akan bisa mengalami mujizatNya.

Jadi sebagai orang percaya kita tidak perlu kuatir atau takut akan cukup atau tidaknya penghasilan kita dalam menjalani kehidupan,  karena matematika Tuhan berbeda dengan matematika kita. Karena berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya. (Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.  (Amsal 10:22))

Bisa saja secara materi orang lain lebih dari kita,  akan tetapi dia merasa selalu kurang, sedangkan kita akan selalu tercukupi walaupun pendapatan kita kurang darinya. Hal ini yang kami alami,  ada teman yang punya materi lebih dari kami,  tetapi tidak bisa menyelesaikan kuliah anaknya, berbeda dengan kami yang tidak punya apa-apa (saudara kami pernah bilang kalau tidak mampu jangan kuliahkan anak,  karena kamu harus punya tabungan yang banyak), kenyataannya kami bisa menghidupi bahkan bisa menyelesaikan pendidikan kedua orang anak kami, satu lagi masih kuliah, oleh berkat dan mujizat dari Tuhan saja. Sebab waktu itu penghasilan kami tidak menentu, hanya cukup untuk makan saja,  tetapi itulah matematika Tuhan,  bagi kita hanya cukup untuk makan,  tetapi oleh berkat dari Tuhan bisa untuk menyelesaikan semua kebutuhan hidup. 

Marilah kita belajar untuk tidak mengandalkan hitungan matematika dunia ini,  tetapi percaya dan jalani saja oleh berkat Tuhan apa yang tidak mungkin bagi dunia akan mungkin terjadi bagi kita orang percaya kepada Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. 




Wednesday, November 27, 2019

Allah pembelaku

Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (Roma 8:34)

Beberapa bulan ini sedang viral di dunia maya seorang CP yang banyak memurtadkan orang dari agama lain, setelah berdebat dengan CP   menggunakan kitab agama yang bersangkutan. Karena CP sangat mengetahui dan sudah mempelajari isi dari kitab mereka dan didalamnya dia menemukan ketidakbenaran. Mereka yang berdebat dengannya setelah mengetahui kebenaran tentang kebohongan dan kepalsuan yang ada didalam kitab tersebut, akhrnya meninggalkan kepercayaannya dan beberapa dari mereka bahkan mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.

Tuhan Yesus adalah benar Tuhan yang empunya sorga,  karena Dia datang dari Sorga dan kembali ke Sorga. Kita tidak perlu membela agama atau Tuhan kita jika ada yang menghinaNya,  sebaliknya Dia yang adalah Tuhan yang membela umatNya. 

Pada kejadian tsunami Aceh ada kesaksian dari istri pendeta yang dilarang beribadah natal oleh sekelompok orang, beliau mendapat mimpi Tuhan mengatakan bahwa bukan mereka yang diusir melainkan Tuhan. Sehingga Tuhan sendiri yang membalasnya,  dan terjadilah tsunami.  Jadi biarkan pembalasan Tuhan yang terjadi,  kita berserah kepadaNya karena Dia Allah pembela kita yang adalah umat kepunyaanNya. 

Diakhir jaman ini penuaian terjadi,  oleh karenanya iblis tidak suka dan berusaha keras menghalangi dengan berbagai cara. Kita yang hidup di negara yang mayoritas berbeda keyakinan dan kepercayaan ini harus siap dan menerima segala peraturan yang mereka keluarkan dengan memisahkan kita yang berbeda dengan mereka,  mulai dari sekolah,  perumahan,  bisnis disegala aspek dibatasi untuk kaumnya. Tidak usah marah atau benci, berdoa saja,  karena Yesus mengajarkan untuk kita mengasihi bahkan kepada yang membenci kita. 
Tuhan Yesus memberkati kita. 

Sunday, November 24, 2019

Belas kasihan

Belas kasihan
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." (Matius 15:32)

Seringkali kita melihat orang miskin yang meminta-minta di pinggir jalan atau tukang asongan yang berjualan sekedarnya, dan karena sering tidak semua orang bersimpati.  Hal ini terjadi karena hati mereka tidak tergerak untuk menolong,  padahal bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan bahkan ada yang mengelak melakukannya dengan berbagai alasan. Tidak hanya mengelak bahkan ada yang mencaci maki dengan kata-kata yang kasar.  Siapa yang mau miskin, semua kepingin hidup enak,  tetapi tidak semua orang bisa. Karena itu bersyukurlah bagi kita yang hidup lebih baik dan ingat selalu pada orang-orang yang kurang beruntung hidupnya. Itulah yang terjadi dalam kehidupan ini,  pertolongan akan didapatkan dari simpati yang timbul karena hati yang tergerak oleh belaskasihan.

Pada cerita di kitab matius 15, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil yaitu :
- Hati yang tergerak oleh belaskasihan,  Tuhan mempunyai hati yang penuh dengan belaskasih, hati Tuhan tergerak kepada orang-orang yang setia mengikutinya. 
- Tuhan mengetahui kebutuhan penting kita,  dan Dia memberikannya dengan berlimpah sampai kenyang bahkan tersisa. 
- Tuhan tidak membiarkan kita, Dia tidak hanya memikirkan kebutuhan untuk sekarang, tetapi untuk juga untuk masa yang akan datang
- Mujizat terjadi saat kita mulai melakukan atau melangkah. 

Tuhan memberkati kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. 
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Wednesday, November 13, 2019

pemulihan

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (Yohanes 5:7)

Diantara kita mungkin ada yang seperti orang dikisah yohanes 5, yang sudah lama menderita sakit dan mengharapkan mujizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Orang itu tidak punya kesempatan untuk masuk kolam Betesda yang bisa menyembuhkan, pada saat malaikat datang menggoncang airnya dan bagi yang pertama bisa masuk akan menerima kesembuhan. Jadi tidaklah mudah bagi orang tersebut dengan kondisi lumpuh terbaring pasti keduluan orang yang lebih kuat kondisinya. Terbukti dengan lamanya dia menunggu hingga tiga puluh delapan tahun. 

Orang tersebut dijumpai langsung oleh Tuhan Yesus dan disembuhkan. Tuhan Yesus sudah lama melihat orang tersebut tergeletak sejak dia kecil di Yerusalem. Bukan Tuhan tidak perduli,  tetapi selama ini orang tersebut hanya fokus kepada goncangan kolam itu dan tidak menyadari Tuhan yang ada dihadapannya punya kuasa yang sanggup menyembuhkannya tanpa harus masuk ke kolam Betesda. 

Dari cerita ini kita pelajari bahwa :
- Kita tidak boleh menyerah menunggu mujizat dari Tuhan. 
- Jangan fokus pada cara kesembuhan (harus masuk kolam betesda), kalau sekarang seperti harus dijamah oleh hamba Tuhan yang diurapi (bukan satu-satunya jalan)
- Minta kepada Tuhan secara pribadi menjamah kita dan percayalah.
- Setelah itu hiduplah yang benar dan kudus,  melupakan semua sakit hati,  kepahitan,  kemarahan,  kebencian,  sehingga damai sukacita Tuhan mengisi hidup kita. 

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (Yohanes 5:14)

Marilah kita utamakan Tuhan yang punya kuasa dan sadari bahwa Tuhan ada dekat kita, Dia hanya sejauh doa.
Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, November 10, 2019

Realita atau Pengharapan

Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku.  (Mazmur 38:15)

Hidup dalam realita artinya hidup dengan kesadaran akan keadaan,  yang miskin akan hidup dalam kesedihan dan kekuatiran, sedangkan yang kaya hidup dalam kesombongan atas harta dan kelimpahan.  Ada kepasrahan dan kekuatiran,  ada kesombongan dan keegoisan dalam menjalani hidup secara realita.

Tuhan tidak menginginkan kita hidup seperti ini bagi orang percaya, karena bisa membuat kita mengalami krisis rohani, tidak menaruh pengharapan hanya pada Tuhan, dan seakan Tuhan tidak diperlukan atau diharapkan. Tuhan ingin hidup kita dalam pengharapan, apapun kenyataan hidup kita,  miskin,  atau kaya,  atau sakit-sakitan,  karena dengan pengharapan yang miskin tidak kuatir lagi,  yang kaya tidak fokus pada harta,  yang lemah akan mendapatkan kekuatan, yang sakit akan menerima kesembuhan, semuanya bisa mengucap syukur dengan keadaan masing-masing. Karena dengan pengharapan ada sukacita dan semangat dalam hidup. 

Tuhan sangat mengetahui keperluan anak-anakNya,  Tuhan hanya ingin kita menaruh pengharapan dan percaya sepenuh hati  kepadaNya. Jangan fokus pada masalah kita,  jika belum sembuh,  belum dipulihkan,  belum berhasil dan lain sebagainya, jangan putus asa,  jangan paksa Tuhan,  pasrahkan hidupmu padaNya,  Dia tau yang terbaik untuk kita,  terus berharap dan berdoa,  fokus pada kuasa Tuhan yang tak terbatas akan kondisi apapun di dunia ini. Karena Dia Tuhan sehingga tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. 

Jika kita berharap hanya pada Tuhan,  maka kita hanya fokus pada Tuhan dengan tidak memperdulikan siapa kita,  apakah doa kita dijawab atau tidak, karena Tuhan tidak pernah membedakan manusia, Tuhan maha tau, kehendakNya yang jadi bukan kehendak kita, Tuhan hanya perlu hati kita yang sepenuhnya percaya kepadaNya. Imani dan jalani hidup ini dengan penuh percaya bahwa semua akan bisa dilewati dan dijalani  bersama Tuhan. Jangan ada sedikitpun keraguan akan kuasaNya. 

Tuhan Yesus memberkati


Tuesday, November 5, 2019

Hidup Kristen

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:29)

Dalam kehidupan ini banyak kita temukan kebohongan atau kepalsuan. Karena itu kita memerlukan bukti agar orang percaya. Bukti tidak hanya berupa barang, akan tetapi juga berupa kesaksian. Inipun tidaklah mudah, karena bukti dan kesaksian bisa dibuat atau dipalsukan. Dijaman moderen sekarang dengan kemajuan tehnologi segala sesuatu mungkin dan hampir sempurna. Nafas kehidupan bisa diperpanjang dengan oksigen,  hanya kematian yang tidak bisa dihentikan oleh manusia. 

Berbanding terbalik dengan iman percaya kita kepada Tuhan. Kita percaya kepada Tuhan dengan hati,  bukan karena bukti yang kelihatan, karena Tuhan tidak kelihatan. Kesaksiannya adalah apa yang kita alami bersama Tuhan, bisa berupa mujizat yang terjadi.  Bukti dan kesaksian akan menguatkan iman percaya kita.  Merasakan kehadiranNya dalam hidup kita lewat doa dan merenungkan firmanNya, kita akan merasakan Tuhan berbicara lewat firman yang kita baca dan renungkan. 

Hidup kekristenan kita bukan soal apa yang kita lihat,  tetapi apa yang tidak kita lihat dengan mata tetapi kita percaya. Hal ini bisa digambarkan lewat doa yang Tuhan Yesus ajarkan di matius 6

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6)

Doa tidak hanya diucapkan,  tetapi diimani dengan keyakinan penuh kepada Tuhan. Kepasrahan kepada kehendak Tuhan sangat menentukan keberhasilan jawaban doa kita. 

Marilah kita hidup karena percaya dan apa yang kita rasakan bukan karena apa yang kita lihat. Fokuslah pada kuasa Tuhan dan bukan pada masalah dalam setiap doa kita,  karena Tuhan mengetahui setiap masalah kita. 
Tuhan Yesus memberkati kita semua. 

Wednesday, October 30, 2019

Fokus pada Tuhan

tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:42)

Saya adalah orang yang tidak pernah bisa hanya berdiam diri saja dalam waktu yang lama tanpa melakukan apa-apa.  Selalu saja ada yang saya lakukan terkadang dua pekerjaan bisa saya lakukan secara bersamaan. Misalnya jika memasak makanan dengan kompor yang dua tungku,  maka keduanya bisa nyala bersamaan dengan masakan yang berbeda,  mungkin karena kebiasaan dituntut cepat dulu ketika membuka warung makanan, sehingga terbawa sampai sekarang. Ada manfaat positif,  bisa cepat selesai,  tetapi ada juga negatifnya yaitu tidak fokus. 

Suatu saat saya menyadari dan menyesal telah melakukan dua pekerjaan sekaligus,  yaitu memasak dan mendengarkan renungan di radio, karena fokus pada masakan sehingga saya harus kehilangan sebagian dari firman yang disampaikan pada renungan pagi tersebut. 

Saya teringat cerita Maria dan Marta di Lukas 10:38-42, cerita ini mengingatkan saya untuk berbuat seperti Maria yang duduk diam di bawah kaki Yesus pada saat Yesus ada dihadapan kita,  melayani Tuhan seperti yang dilakukan Marta adalah perbuatan baik, tetapi yang Tuhan inginkan pada saat Tuhan berkenan ditemui adalah duduk diam mendengarkan firmannya,  fokus pada Tuhan, jangan melakukan pekerjaan lain atau melakukan pekerjaan sambilan. 

Marilah kita belajar fokus pada hal yang lebih penting daripada melakukan beberapa hal yang akhirnya akan kita sesali. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Thursday, October 24, 2019

kehidupan kekal

Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (Lukas 18:18)

Berlibur adalah impian bagi beberapa orang yang sehari-hari disibukkan dengan banyak kegiatan atau pekerjaan. Sebagian besar dari mereka terutama yang berduit,  melakukan perjalanan liburan ke luar negeri. Tujuan keliling dunia masuk dalam daftar pertama liburan orang-orang kaya.  Merupakan hal yang sudah sewajarnya bagi mereka yang berduit bersenang-senang menikmati hidup mereka. 

Tidak ada yang salah dengan bersenang-senang,  saya hanya diingatkan bahwa kepuasan dan kebahagiaan  manusia di bumi ini sifatnya hanya sementara. Jadi jangan dijadikan tujuan utama dalam kehidupan kita. 

Ada hal penting yang harus diingat dan dikejar pada saat kita hidup di dunia ini yaitu apa yang akan kita alami nanti di kehidupan kekal. Lebih baik mana,  pengalaman selamanya atau pengalaman sementara.  Pengalaman sementara yang hanya bisa kita nikmati selama hidup di bumi ini tidak ada artinya setelah kita meninggalkan dunia ini. Sedangkan pengalaman kekal setelah kita meninggal sifatnya selamanya. 

Karena itu kita harus mengutamakan yang kekal daripada yang sementara, yaitu menyenangkan hati Bapa kita di sorga dengan menjadi pelaku firman Tuhan.

Apa artinya bahagia di bumi, tetapi tidak masuk sorga dan kehilangan keselamatan kekal. Hendaklah hidup kita dibumi seperti di sorga, bahagia di bumi, dan bahagia di sorga. 

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. (Markus 8:36)

Ingat kisah orang kaya yang sukar masuk kerajaan sorga,  bahkan dikatakan lebih mudah seekor unta masuk kelubang jarum daripada orang kaya masuk ke sorga (baca lukas 18:25). 

Untuk memperoleh kehidupan kekal kita bahkan harus merelakan kehilangan anggota tubuh yang meyesatkan (baca matius 5:29-30)

Jika Tuhan memberkati kita bisa keliling dunia,  pergunakanlah tidak hanya bagi kebahagiaan kita, tetapi juga untuk kemuliaan Tuhan. 

Bisa berlibur sambil pelayanan seperti yang sudah dilakukan oleh seorang hamba Tuhan yang diberkati Tuhan bisa keliling dunia sambil tetap pelayan dimanapun dia berada. 

Bahagia di bumi dan di sorga, jadikan tujuan hidup kita. 
Tuhan Yesus memberkati kita semua. 

Monday, October 21, 2019

Kaya dalam kemurahan

Kaya dalam kemurahan

Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. (2 Korintus 8:2)

Ukuran kekayaan bagi setiap orang berbeda,  ada yang berpendapat jika sudah punya rumah dan mobil sudah kaya,  tetapi ada juga yang berpendapat tidak hanya punya rumah dan mobil,  tetapi juga punya tabungan sekian milyar, tetapi ada yang merasa sudah kaya jika sudah bisa membantu pelayanan.
Semua pendapat itu tergantung dari sudut pandang masing-masing dan hanya melihat besarnya materi yang dipunyai.

Sebanyak apapun uang kita,  manusia makan normalnya tiga kali,  seberapa besar kamar kita, tidur juga di ranjang ukuran dua meter,  sebesar apapun rumah kita, meninggalpun dimasukkan kedalam peti seukuran tubuh kita.

Setiap manusia sudah ada batas ukurannya, jadi jika kita mempunyai kelebihan,  akan lebih berguna jika bisa berbagi dengan yang kurang agar ada keseimbangan,  itulah tujuan Tuhan memberkati untuk menjadi berkat. Kelebihan kita bisa menutupi kekurangan orang lain.

Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. (2 Korintus 8:14)

Kisah jemaat di Makedonia (2 korintus 8) sangat menginspirasi kita mengenai arti kasih dan kekayaan yang sesungguhnya. Mereka bukan orang kaya secara materi yang berlebih,  akan tetapi mereka mendesak (ayat 4) untuk memberi yang mereka punya untuk melayani Tuhan.

Dijaman sekarang lebih banyak orang menggunakan kekayaan untuk memuaskan diri daripada untuk pelayanan,  hanya sebagian kecil yang diberikan untuk kepentingan pelayanan.
Marilah kita belajar memberi dari jemaat di Makedonia, kaya dalam kemurahan.

Tuhan Yesus memberkati.

Monday, October 14, 2019

Rumah Bapa

Rumah Bapa

Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (Yohanes 14:2)

Beberapa kesaksian orang yang pernah dibawa melihat sorga ada kesamaan tentang rumah di sorga.  Ada yang sudah selesai ada yang belum selesai. Inilah jawaban kenapa ada yang sudah tua belum meninggal dan ada yang masih muda sudah dipanggil Tuhan. Karena rumah mereka di surga sudah siap atau belum.

Saya jadi teringat ibu mertua saya yang meninggal di usia 69 tahun,  di masa hidupnya dia pernah mengatakan bahwa dia sudah siap pulang kerumah Bapa di sorga, karena keinginan dan kewajibannya di dunia sudah selesai dikerjakan,  yaitu semua anaknya sudah menikah,  sudah punya rumah hanya satu yang belum punya rumah (dia memberikan rumah yang ditempati dengan menuliskan wasiatnya di dinding kamarnya), dia sudah melayani Tuhan,bahkan dia sudah mempersiapkan peti dan kuburan untuknya. Uang tabungannya dia berikan dan berkata bahwa dia sudah tidak memerlukannya.

Hanya beberapa bulan setelah semua persiapannya selesai, akhirnya dia pulang ke rumah Bapa di sorga, walau awalnya kita berusaha memberikan perawatan terbaik,  tetapi jika sudah waktunya kita tidak mampu menghalangi.

Kalau kita diberikan umur panjang,  artinya Tuhan memberikan kita kesempatan untuk menyelesaikan tugas kita di bumi dan karena rumah kita di sorga belum selesai. Selesaikan dengan penuh tanggung jawab apa yang belum kita lakukan,  jangan menahannya seolah kita masih akan hidup lebih lama. Jangan takut atau kuatir akan hari esok,  karena Tuhan tidak akan membiarkan orang yang mengasihiNya bergumul sendirian.

Tuhan mempunyai rencana pada setiap manusia yang diciptakanNya. Berjalanlah sesuai rencana Tuhan dalam hidup kita,  maka pada saatnya nanti ketika harus pulang kerumah Bapa di sorga, tugas kita di bumi sudah selesai dan rumah kita di Surga juga sudah selesai.  Jangan sia-siakan waktu kita di bumi,  kita harus jadi berkat,  memberikan yang terbaik,  melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2 Timotius 4:7)

Seperti Paulus katakan pada ayat diatas,  hidup kita seperti dalam suatu pertandingan, ada tujuan yaitu garis finish, akhir hidup kita adalah ketika akan memasuki garis finish, selesaikanlah dengan fokus pada tujuan akhir yaitu garis finish,  tetap berada dijalurnya dengan tetap memelihara iman percaya kita kepada Tuhan Yesus.

Jangan lelah bekerja di ladangNya Tuhan,  Roh Kudus yang akan memberi kekuatan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Saturday, October 5, 2019

Melahirkan Anak Rohani

Melahirkan anak rohani

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
(Yohanes 10:14)

Seorang gembala yang baik sangat mengenal akan domba-dombanya.  Gembala sangat perduli akan dombanya,  bahkan jika ada satu domba yang hilang, gembala yang baik akan mencarinya sampai dapat walau harus dengan meninggalkan domba-domba yang lainnya.
Sebagai gembala yang baik mau dengan rela berkorban bagi domba-dombanya.

Hanya domba yang bisa melahirkan domba,  gembala tidak bisa. Oleh karena itu sebagai domba lahirkanlah domba-domba baru yaitu anak-anak rohani yang hidupnya bisa menyenangkan hati gembala kita Tuhan Yesus Kristus.

Melahirkan anak rohani, tidak hanya melahirkan tetapi berkewajiban membimbing anak agar bertumbuh menjadi anak yang dewasa tidak kekanakan.

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13:11)

Menjadi dewasa rohani,  artinya tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran-ajaran diluar Kristus karena iming-iming berbagai kenyamanan dunia ini,  mau keluar dari zona nyaman,  mau menanggalkan manusia lama dan terus memperlengkapi diri dengan pengetahuan akan Kristus lebih dalam lagi.

sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, (Efesus 4:14)

Domba menurut kepada gembalanya. Gembala adalah panutan bagi domba. Teladani gembala kita,  maka kita akan menjadi domba yang tidak akan tersesat.
Gembala ingin dombanya berkembang yaitu menjadi dewasa dan melahirkan domba-domba yang baru.

Tuhan Yesus memberkati.

Friday, October 4, 2019

Mengasihi

Mengasihi

Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.  (Amsal 8:17)

Mengasihi punya arti tidak hanya ucapan bahwa kita mengasihi,  tetapi perbuatan kita mengaplikasikan kasih itu bahkan hati dan pikiran yang tidak kelihatan harus bersih dan tidak menyimpan keburukan orang yang kita kasihi.
Di hati dan pikiran kita jangan menyimpan yg tidak baik.

Mengasihi berarti belajar menerima orang apa adanya. Tidak memandang fisik, suku  agama,  status sosial, tingkat kecerdasan,  kedudukan dan lain sebagainya. Tidak sekedar simpati atau empati,  tetapi tulus.

Mengasihi artinya tidak berusaha mencari kesalahan orang lain. Selalu berfikir positif,  tidak menganggap diri sendiri yang paling benar.

Kebanyakan orang memberi sesuatu yang mereka sudah tidak perlukan atau yang mereka tidak suka,  bukan hal yang salah,  berbicara tentang kasih akan lebih baik adalah memberikan yang kita suka,  yang berguna dan yang menyenangkan bagi kita. Karena orang yang mengasihi selalu berusaha memberikan yang terbaik pada orang lain, bukan hanya mau menerima yang terbaik.

Orang yang mengasihi adalah orang yang membawa berita sukacita bagi orang yang kita kasihi. Selalu membahagiakan orang yang dikasihi. Tidak membiarkan orang yang dikasihi menderita.

Mengasihi artinya juga menginginkan keselamatan bagi orang yang dikasihi, yaitu dengan mengenalkan Yesus Kristus Sang Juru selamat.

Berikut arti kasih dari alkitab :

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran. 

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. (1 Korintus 13:4-7)

Kasih tidak berkesudahan. 

Lewat kasih kita akan menang atas semua masalah dalam hidup ini.

Hiduplah dalam kasih dan utamakan Yesus dalam hidup kita.

Thursday, October 3, 2019

Mencari kebenaran

Mencari kebenaran

Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.  (Mazmur 25:5)

Melihat orang-orang yang selama hidupnya sudah melakukan yang baik,  tidak berbuat jahat, tetapi sayangnya mereka tidak menerima keselamatan sungguh menyesakkan dada.

Bukan Tuhan tidak adil,  tetapi itu adalah pilihan,  selama hidup di dunia ini kita diperhadapkan pada pilihan,  yaitu mencari kebenaran akan kepercayaan yang kita anut atau mempercayai kepercayaan nenek moyang tanpa mencari kebenarannya.

Banyak dari kita mengeraskan hati, tidak mau membuka hati,  padahal sudah mengetahui kebenarannya. Ada juga yang sudah terlahir dijalan yang benar,  tetapi tidak bersungguh-sungguh mendalaminya,  yaitu dengan menggali lebih dalam lagi,  bukan hanya ikut-ikutan.

Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. (2 Petrus 2:21)

Dijaman sekarang dengan kemajuan teknologi, sangat mudah mendapatkan informasi yang kita butuhkan.
Alkitab bisa dengan mudah kita bawa dan baca seperti kita membawa dan melihat  hp. Baca dan cari jalan kebenaran.

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6)

Pengenalan akan Tuhan tidak sekedar tau,  tetapi juga mengalami langsung secara pribadi, merasakan Tuhan hidup dalam kehidupan kita.
Percaya saja tidak cukup,  kita harus bergaul akrab dengan Tuhan agar mengenal dan mengalami secara pribadi akan Allah yang hidup.

Perlunya kita belajar dengan rajin membaca alkitab (tidak sekedar membaca, tetapi tenggelam bersama isi kitab yang dibaca, seolah mendengar langsung Tuhan berbicara), berdoa (bukan hanya mengutarakan keinginan,  tetapi berbicara dari hati kehati). Meminta tuntunan roh kudus agar setiap firman yang dibaca dan doa yang dipanjatkan hidup. Pujilah Allah kita agar Roh kudus yang didalam kita senantiasa menyala.

Lewat renungan ini,  kita akan belajar memahami dengan benar, apa yang kita percaya, melakukan kebaikan sebagai rasa syukur kita agar menyenangkan hati Tuhan dan bisa menjadi saksi untuk kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Sunday, September 29, 2019

Melakukan kehendak Tuhan

Melakukan kehendak Tuhan

Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga." (Matius 17:27)

Setiap atasan punya bawahan,  setiap bawahan akan melakukan perintah atasan seperti yang diinginkannya,  jika tidak maka bawahan akan menerima resiko atau akibatnya, yaitu hukumannya apakah akan dimarahi atau dipecat. Kegagalan sering terjadi bisa karena ketidakmampuan kita melakukan atau kelalaian kita, bisa juga karena kesalahan kita tidak melakukan seperti yang seharusnya. 

Kita ambil contoh cerita alkitab di atas,  Petrus melakukan apa yang Tuhan Yesus katakan yaitu "memancing" sehingga dia mendapatkan uang tersebut. Seandainya Petrus tidak memancing atau dia mengambil ikan dengan jala, apakah dia akan mendapatkan uangnya?  Petrus tidak akan mendapatkan uangnya atau mungkin bisa mendapatkannya tetapi perlu waktu yang lama untuk mendapatkannya.

Ada satu contoh lagi, yaitu ketika Simon yang sudah semalaman menjala tetapi tidak mendapatkan ikan,  ketika Yesus menyuruhnya dan dia mau melakukan,  walaupun baginya tidak mungkin dapat  karena dia sudah melakukan sebelumnya, tetapi dia taat dan mau melakukan kehendak Tuhan,  sehingga dia mendapatkan hasil yang berlimpah.

Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas 5:5)

Dari kedua cerita di atas  bisa kita ambil pelajaran, bahwa jika kita mau melakukan kehendak Tuhan, tanpa menggunakan logika kita atau kepintaran kita dan hanya percaya bahwa Tuhan sanggup dan kita tidak serakah (sesuai kemampuan), maka apa yang kita inginkan pasti kita dapatkan. Tuhan hanya ingin kita mau dan taat melakukan kehendakNya.

Mari kita belajar taat pada kehendak Tuhan seperti Petrus.
Tuhan Yesus memberkati.

Monday, September 23, 2019

Menanti janji Allah

Menanti janji Allah

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah. (Galatia 3:29)

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan melelahkan,  sehingga banyak orang yang tidak menyukainya.  Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk tetap setia dalam penantian.  Beberapa cerita di alkitab dapat kita jadikan contoh dan teladan untuk tetap setia dalam penantian. Janji Tuhan kepada Bapa Abraham dengan setia dinantikannya, walau lama dan bisa dikatakan mustahil akan terpenuhi secara pemikiran manusia.  Dan berkat kesetiaannya menunggu,  maka janji itu tergenapi,  walau dalam perjalanan menunggu ada kesalahan yang dilakukan, karena tidak sabar, dengan mengambil Hagar sebagai jalan keluar,  maksudnya ingin menolong Tuhan untuk terlaksananya janji itu,  akan tetapi kehendak Tuhan berbeda dengan apa yang manusia pikirkan. Dan Tuhan tidak pernah membatalkan janjiNya.

Janji Tuhan pasti digenapi,  jangan berpikir bagaimana,  setia saja menunggu sambil tetap melakukan yang terbaik dalam setiap usaha kita. Walaupun kita melihat rasanya tidak mungkin karena berbagai faktor misalnya sudah terlambat, sudah tua,  sudah tidak produktif dan lain sebagainya, tetapi kita semua tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,  dan janji Tuhan adalah ya dan amin.

Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.  (Yosua 21:45)

Allah tidak pernah membatalkan janjiNya. Bahkan bagi orang percaya janji Tuhan menjadi perisai dalam kehidupan.

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.  (Mazmur 18:30)

Milikilah iman dan percaya, bahwa janji Tuhan pasti akan digenapi. Bersabar dan bertekun menunggu,  tetap melakukan yang terbaik.

Waktu Tuhan pasti yang terbaik,  walau kadang tak mudah dimengerti, lewati cobaan kutetap percaya.
Tuhan Yesus memberkati.

Thursday, September 19, 2019

Marah

Marah

Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.  (Amsal 24:19)

Kami sering berkendara menggunakan motor,  banyak pengendara motor yang sembarangan,  suami sering marah pada orang yang seenaknya berkendaraan yang terkadang menyulut emosi, ada yang menyadari kesalahannya, tetapi lebih banyak yang tidak merasa bersalah, sehingga bagi mereka yang tidak merasa bersalah ikut marah, hal ini menyebabkan pertengkaran. Kalau sudah begini, ini yang saya tidak suka,  makanya saya suka menghalangi untuk tidak mengurusi orang yang dimaksud. Ketika membaca ayat diatas  saya diingatkan akan hal ini. Bahwa kita tidak perlu marah kepada orang yang berbuat jahat.

Menjadi marah karena orang yang bersalah kepada kita itu adalah wajar sebagai manusia.  Ayat alkitab diatas tidak bermaksud melarang marah yang wajar yaitu kepada orang yang bersalah kepada kita pada saat itu, Tuhan Yesus juga pernah marah, ketika orang berjualan di depan bait Allah (baca mat 21:12-17), mereka bukan penjahat,  tetapi mereka bersalah, Tuhan tidak melarang kita marah kepada orang yang berbuat salah, tetapi melarang kita marah kepada penjahat (orang yang sering berbuat jahat).  Kenapa saya katakan demikian karena pada ayat selajutnya menjelaskan :
Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.  (Amsal 24:20)

Lebih jelas lagi pada terjemahan bahasa Inggris
Fret not thyself because of evil men, neither be thou envious at the wicked; (Proverbs 24:19)

Jadi berbuat jahat yang dimaksud adalah sering melakukan kejahatan yang disebut penjahat (evil men)

Karena setiap orang tidak luput dari kesalahan,  setiap orang pernah berbuat salah,  jadi bukan berarti setiap orang yang pernah bersalah atau pernah berbuat jahat adalah penjahat.

Oleh sebab itu kita harus bisa memisahkah antara orang jahat dengan orang yang berbuat jahat.

Tidak hanya kepada penjahat,  tetapi kepada orang fasik yang artinya orang yang keras hati sehingga tidak percaya kepada Allah. Karena itu percuma saja kita marah apalagi iri kepada mereka.

Jadi mulai sekarang kita belajar untuk marah pada tempatnya,  jangan menyia-nyiakan hidup kita untuk marah kepada penjahat atau orang fasik,  jalani saja hidup kita dengan benar, ikuti firman Tuhan. Tuhan juga mengajar kepada kita untuk mengasihi musuh,  mengampuni orang yang bersalah,  jadi sebaiknya kita tidak memperpanjang kemarahan. Semua orang sudah ada bagian dan porsinya masing-masing.

Tuhan Yesus memberkati

Tuesday, September 10, 2019

Doa Bapa kami

Doa Bapa Kami

Karena itu berdoalah demikian:Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 
dan janganlah membawa kami ke 
dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] (Matius 6:9-13)

Doa Bapa kami, sudah tidak asing lagi bagi kita orang percaya,  karena Yesus sendiri yang mengajarkannya. 
Ada makna yang bisa kita pelajari dibalik doa Bapa kami,  diantara :
Pada bait pertama :
"Bapa kami yang di sorga,Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga."
Tuhan Yesus ingin kita menghadirkan hadirat Allah dalam setiap doa kita,  antara lain bisa kita mulai dengan penyembahan. 
Pada bait kedua :
Kita bisa meminta kebutuhan primer kita
Pada bait yang ketiga :
Mohon pengampunan dan juga memberikan pengampunan, artinya tidak ada kebencian ataupun dendam yang tersimpan. 
Pada bait keempat :
Mohon perlindungan dari Tuhan
Pada bait terakhir :
Mengucap syukur serta mengakui Allah sebagai yang empunya Sorga

Ini semua yang harus kita terapkan dalam setiap doa kita kepada Tuhan. 
Kita tidak boleh asal berdoa,  hanya mengutarakan keinginan,  kita harus menghadirkan hadirat Allah lewat Roh KudusNya.
Yang penting lagi harus kita lakukan adalah memberikan pengampunan. Jangan mempermasalahkan siapa yang salah,  pengampunan penting agar tidak ada kebencian dan sakit hati atau dendam sehinggai badah kita berkenan kepada Tuhan. 

Matius 5:25 berkata: tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Jika semua yang sudah diajarkan oleh Tuhan Yesus, kita lakukan maka percayalah dengan iman semua doa kita akan didengar dan dijawab oleh Bapa kita disorga.

Mari kita belajar melakukan kehendak Bapa kita di sorga. 
Tuhan Yesus memberkati

Sunday, September 8, 2019

Ibadah yang sesungguhnya

Ibadah yang sesungguhnya

Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu. (1 Samuel 12:24)

Banyaknya tempat ibadah membuat orang harus memilih gereja mana yang akan dijadikan tempat ibadahnya.  Memilih tempat ibadah harus dilakukan bagi orang yang mau sungguh-sungguh bertumbuh. Karena ada beberapa orang yang pergi ibadah hanya karena merupakan kebiasaan sebagai orang kristen,  karena gerejanya bagus,  karena musiknya lengkap,  karena pendetanya ganti-ganti dan lain sebagai. Memang semua tergantung pada pribadi masing-masing,  tetapi yang harus ditekankan disini adalah tujuan kita pergi ibadah untuk apa?

Kemana kita akan beribadah bukan asal beribadah, bukan gedung atau semua yang kelihatan secara fisik bagus,  melainkan karena ditempat tersebut kita merasakan iman kita makin bertumbuh, kita merasakan hadirat Tuhan di gereja tersebut, dan selalu ada kekuatan atau semangat yang baru kita terima dalam setiap ibadah.

Banyak orang tidak menyadari arti beribadah yang sesungguhnya. Ada banyak motivasi orang beribadah,  diantaranya :
- seperti mau ke supermarket mempersiapkan daftar keperluan atau keinginan,  seperti minta kesembuhan, berkat untuk usaha,  pendidikan,  jabatan dan lain sebagainya.
- seperti baterai yang perlu dicharge, setelah enam hari bekerja atau berusaha,  perlu Tuhan hanya dihari ketujuh.
- seperti orang mau menonton bioskop,  kegereja seperti mau lihat pertunjukan.

Semua motivasi diatas tidak salah,  hanya saja yang terpenting adalah tujuan utama kita beribadah ialah untuk bertemu Tuhan, bersyukur atas kasih dan anugerahNya dengan memuji Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan hamba Tuhan sebagai pesan yang menuntun kita agar berjalan sesuai dengan kehendakNya.

Beribadah bukan untuk menyenangkan hati kita saja, melainkan sebagai kerinduan kita untuk bertemu Tuhan di rumah Tuhan dan mengucapkan rasa syukur kita atas kasih karuniaNya bagi hidup kita, juga ingin mengisi rohani kita dengan urapan yang baru. Karena ibadah tidak hanya untuk kepentingan sendiri,  tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dengan berbuat baik bagi orang lain karena itu adalah ibadah yang murni.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27)

Ada yang mengatakan untuk beribadah tidak perlu kegereja,  dirumah saja cukup,  tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menjauhkan diri dari pertemuan ibadah.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.  (Ibrani 10:25)

Jika ibadah kita benar,  maka semakin lama kita akan semakin baik,  ibadah yang sesungguhnya akan merubah sifat lama yang tidak berkenan,  dan menjadikan hidup kita lebih baik lagi.
Tuhan Yesus memberkati

Tuhan tau yang terbaik

Tuhan tau yang terbaik

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.  (Kejadian 50:20)

Ada sebuah ungkapan yang bagus

Jangan lihat sesuatu dari sisi yg sempit,  mungkin itu bisa membuat kita jadi salah paham.
Lihatlah sesuatu itu dari sisi yang luas  akan ada sesuatu yg indah kita dapatkan

Contohnya tulisan pantai losari, jika kita lihat dalam jarak dekat dan hanya suku kata ditengah yang kita lihat yaitu maaf kata ... tai lo...,  maka akan punya makna jelek,  berbeda kalau kita melihat dari jauh sehingga semua kata terlihat,  maka artinya akan berbeda.

Demikian juga dengan kita dalam melihat masalah, kita harus melihat secara luas,  jangan langsung berpendapat, karena bisa akan ada kesimpulan yg salah.

Yusuf juga mengalami masalah karena pandangan yang sempit dari saudaranya sehingga terjadi kesalahpahaman yang membawa dia mengalami berbagai kemalangan.  Pada awalnya Yusuf hanya ingin mengunjungi saudaranya, ternyata apa yang menimpanya berbeda dengan apa yang dipikirkannya.  Yusuf tidak langsung menyimpulkan hasil buruk terhadap kemalangan yang didapatnya, karenanya dia jalani semua dengan tetap hidup benar,  karena percaya Tuhan pasti tau yang terbaik untuknya. Kita harus percaya Tuhan bisa mengubah kemalangan menjadi keberuntungan, sehingga bisa menjadi berkat bagi semua orang, termasuk bagi orang yang sudah menyakiti kita.

Dalam kehidupan ini tidak semua yang kita pikirkan atau kita rencanakan,  akan berjalan sesuai rencana atau kehendak kita. Adakalanya Tuhan ingin meluruskan pada saat kita mulai menikung,  atau membelokkan jalan kita, ketika kita mulai tidak searah,  bisa juga kondisi tersebut untuk menghentikan kita sementara agar melihat kembali apa yang sudah terjadi dan apa tujuan kita sudah benar. Meleset dari hitungan bisa juga Tuhan ijinkan agar kita bisa mendapatkan yang lebih baik. Karena jika kita menyerahkan hidup kita pada pimpinan Tuhan,  maka Tuhan akan mengarahkan kita pada jalan yang benar.

Itulah gunanya kita berdoa memohon pimpinan Tuhan,  Tuhan akan mengarahkan kita kejalan yang benar.  Jadi jika perhitungan kita meleset atau tidak sesuai, jangan langsung menyimpulkan hasilnya akan buruk,  tidak juga berarti akan ada hasil yang baik,  yang pasti Tuhan tidak akan membiarkan kita jatuh karena Tuhan mengasihi orang yang mengasihiNya,  tetapi kita harus mengoreksi dan memohon kepada Tuhan diberikan kemampuan untuk menjalani dan melindungi kita dalam menjalaninya.

Tuhan tau yang terbaik,  kita jalani hidup kita tanpa harus memaksakan kemauan kita,  jika jalannya tidak semulus yang kita harapkan, kita evaluasi dan terus berharap pada Tuhan,  percayalah pasti yang terbaik akan kita terima.
Tuhan memberkati kita.

Saturday, September 7, 2019

Hidup yg dipulihkan

Hidup yang dipulihkan

Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.  (Yesaya 1:18)

Tidak ada manusia sempurna di dunia ini, setiap orang pernah melakukan kesalahan,  sebesar apapun dosamu Tuhan sanggup memulihkan hidupmu.

Ada salah satu tokoh di alkitab yaitu Yefta (baca hakim-hakim 11), dia anak dari hasil perselingkuhan. Tetapi Yefta tercatat sebagai orang yang patut diteladani, mengapa? 

Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. (Hakim-hakim 11:1)

Keadaan membuat dia hidup dalam dosa,dia menjadi perampok. Tetapi ketika dia mau dipulihkan oleh Tuhan,  dia berbalik dari kehidupan lamanya menjadi orang yang hidup baru, meninggalkan kehidupan lamanya dan hidup mengandalkan Tuhan. Ada pelajaran yang kita dapatkan dari kisah Yefta.

Untuk dipulihkan maka:
Ambil keputusan untuk hidup baru dalam Tuhan.
Melupakan masa lalu, melupakan kebencian, sakit hati ataupun dendam
Memberikan pengampunan,  tidak perduli siapa salah atau benar, karena yang penting Tuhan mengetahui dan pengampunan akan membuat ibadah kita berkenan kepadaNya (Mat 5:23-25)

Ibadah tidak akan diterima jika blm ada pemulihan atau menanggalkan kebencian atau dendam akan sia2 ibadah kita. Demikian isi firman Tuhan.

Untuk dipulihkan kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan, Yefta bisa saja mengerahkan teman-teman lamanya,  tetapi dia tidak melakukannya,  Yefta hanya mengandalkan kekuatan dari Tuhan. Dia berbalik seratus delapanpuluh derajat dari kehidupan lamanya.

Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.  (Hakim-hakim 11:11)

Dari apa yang sudah dilakukan Yefta seorang yang tadinya tidak diperhitungkan,  setelah dipulihkan Tuhan Yefta menjadi salah satu tokoh alkitab yang patut diteladani. Tuhan bisa memakai atau memulihkan orang yang sudah dianggap tidak berharga atau sangat jahat dimata masyarakat dan akan diangkat tinggi menjadi pemimpin yang dihormati.
Luar biasa Allah kita.  Tetap teguh mengiring Tuhan.

Setelah mengalami pemulihan,  kita harus menyelesaikan setiap tanggung jawab yg diberikan dg benar. Hidup benar dihadapan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Saturday, August 31, 2019

Bergaul dengan Allah

Bergaul dengan Allah

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.  (Kejadian 5:24)

Seperti suami istri yang sudah lama menikah, maka hanya dengan bahasa tubuh tanpa perkataan mereka bisa saling mengerti kemauan pasangannya.

Hal ini menunjukkan bahwa lamanya kita bergaul bisa membuat kita makin memahami orang yang dekat dengan kita.

Begitu seharusnya yang kita lakukan kepada Tuhan jika kita mau mengenalNya dan mengerti apa yang Tuhan mau bagi kita. Bergaul dengan Allah artinya kita mendekatkan diri kepadaNya dengan rajin membaca alkitab dan berdoa.

Membaca Alkitab tidak hanya sekedar membaca,  tetapi juga merenungkan dan melakukan dalam kehidupan kita. 

Berdoa juga tidak hanya satu arah yang cuma mengutarakan keinginan kita, akan tetapi juga memuji dan memuliakan Tuhan. Membiarkan Tuhan berbicara kepada kita,  lewat renungan atau pujian yang kita lakukan.

Jika kita bergaul akrab dengan Tuhan,  maka kita akan peka suara Tuhan, sehingga mengerti kehendakNya, dan akan menjadi kesayanganNya.

Seperti Henokh yang bergaul dengan Allah, sehingga Allah mengasihinya dan mengangkatnya langsung ke surga.

Jika mau menjadi kesayangan Tuhan,  maka sediakan waktu untuk senantiasa bergaul akrab dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

Hidup benar

Hidup benar

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Tuhan Yesus datang ke dunia menjadi manusia supaya banyak orang diselamatkan. Karena hanya oleh darah orang tidak berdosa,  yaitu darah Tuhan Yesus Kristus yang suci, yang lahir oleh roh kudus dari perawan Maria, menjadi manusia,  maka kita bisa diselamatkan dari kematian kekal. Oleh sebab itu, kita yang percaya kepada Tuhan Yesus akan diselamatkan dari maut atau kematian kekal. Kebaikan dan ketaatan akan hukum taurat tidak bisa menyelamatkan.

Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. (Roma 3:20)

Semua manusia telah berdosa dan upah dosa adalah maut,  tetapi bagi yang percaya kepada Kristus Yesus akan beroleh kasih karunia untuk diselamatkan.

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.  (Roma 6:23)

Kita harus menghargai kasih karunia Tuhan bagi hidup kita dengan hidup benar.
Hidup benar bukan berarti membatasi diri dengan hanya bergaul dengan orang yang baik atau benar,  tetapi juga bergaul dengan orang yang tersesat atau yang belum mengenal Yesus,  karena kita punya misi untuk menyelamatkan orang berdosa dari kematian kekal,  dengan membawa mereka mengenal Kristus juru selamat kita.

Aku, Akulah TUHANdan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.  (Yesaya 43:11)

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.  (1 Korintus 15:33)

Ayat tersebut tidak bermaksud untuk membatasi pergaulan kita,  akan tetapi agar kita tidak terseret dalam pergaulan yang buruk,  boleh bergaul dengan siapapun,  tetapi tetap kuat dalam iman dan kebenaran,  bahkan bisa membawa pengaruh yang baik bagi mereka yang tidak benar. Menjadi saksi Tuhan,  menjadi batu penjuru dan bukan batu sandungan.

Sebab sejak dosa terjadi dijaman Adam,  maka kemuliaan Allah hilang. Manusia tidak bisa berhubungan dekat dengan Allah,  dahulu lewat nabi,  tetapi setelah kedatangan Tuhan Yesus,  manusia bisa langsung berhubungan dengan Tuhan lewat Roh Kudus.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3:23)

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.  (Roma 3:25)

Hanya Kristus yang bisa menyelamatkan kita dari dosa, dengan mati disalib.

Hargai keselamatan kita dengan hidup dalam kebenaran. Karena harga keselamatan kita sangat mahal, yaitu dengan darah Kristus.

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:19)

Hargai hidupmu,  jalani dengan benar, pakai talenta yang Tuhan berikan untuk menjadi berkat bagi orang lain dan untuk memuliakan Allah.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Wednesday, August 28, 2019

Bergantung dan berharap kepadaNya

Bergantung dan berharap kepadaNya

Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.  (Mazmur 19:12)

Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.  (Mazmur 19:13)

Keterbatasan kita sebagai manusia membuat kita memerlukan Tuhan yang maha mengetahui. Manusia hanya bisa menduga dan mengira apa yang akan terjadi,  tetapi Tuhan sudah mengetahui sebelum semuanya terjadi.  Itulah sebabnya kenapa kita harus bergantung dan berharap kepada Tuhan. Manusia diberi Tuhan kebebasan untuk memilih.  Apa yang kita alami adalah pilihan kita. Jika kemudian Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi,  apakah karena kehendak kita atau karena Tuhan mau mendewasakan iman percaya kita kepadaNya. Hendaknya kita bijaksana dalam menghadapinya.

Jangan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi,  karena terkadang kita yang memaksa Tuhan berdasarkan pemikiran kita dan bukan rencana Tuhan yang terjadi.  Kita harus merendahkan diri dihadapan Tuhan,  mohon pengampunan untuk kekerasan hati kita yang lebih suka memaksakan keinginan kita berdasarkan pemikiran kita. 

Kita harus memahami bahwa apa yang kita pikirkan tidak sama dengan apa yang Tuhan pikirkan,  minta Tuhan hikmat untuk mengerti apa yang Tuhan mau dan menyerahkan seluruh kehidupan kita dalan pimpinannya.  Jadikan Tuhan penguasa atas hidup kita, jangan jadikan Tuhan tamu,  yang hanya disaat kita perlu kita datang kepadaNya.

Seperti pemazmur kita mau Tuhan membebaskan kita dari hal yang kita tidak sadari, melindungi kita dari orang yang bermaksud jahat. Kita jangan memaksakan jika apa yang sudah kita rencanakan tidak berjalan,  jika kita sudah berdoa memohon pimpinan Tuhan, dan kita sudah menurut perintahNya dengan melakukan yang benar,  percayalah Tuhan pasti buka jalan dengan caraNya. Hendaknya kita bersabar menunggu waktu Tuhan dengan menahan perasaan emosi kita yang bisa membuat kita berdosa.

Tuhan sangat mengetahui diri kita, apa yang akan terjadi,  sehingga diaturNya sesuai dengan apa yang akan terjadi. Nikmati saja hidup ini tanpa harus memaksakan terjadi seperti yang kita mau.  Bukan berarti kita tidak boleh bermimpi,  tetapi Tuhan tau yang terbaik untuk anak-anakNya. Tuhan tidak pernah mengecewakan kita,  Dia tidak akan membiarkan kita sampai jatuh tergeletak,  kita akan ditinggikan dan dimuliakan,  kita akan menjadi kepala dan bukan ekor,  kita akan terus naik dan tidak pernah turun,  itulah janji Tuhan bagi anak-anakNya. Pegang janji itu dalam setiap doa kita. Percayalah janjiNya ya dan amin.

Tuhan memberkati kita semua.

Monday, August 26, 2019

Berjalan bersama Tuhan

Berjalan bersama Tuhan

Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.  (Mazmur 100:5)

Suatu hari saya memerlukan kendaraan untuk menghadiri suatu acara.  Tidak mudah mendapatkan kendaraan sewaan ditempat asing sebagai pendatang.  Ketika kita berjalan bersama Tuhan,  maka tidak ada yang mustahil, seorang teman memperkenalkan kami pada pemilik kendaraan yang bisa kami pakai tanpa harus membayar terlebih dahulu, bahkan kendaraan kondisinya bagus sudah terisi bensin penuh,  padahal saat itu kami hanya punya uang cukup untuk bayar sewa dan bensin,  tetapi tidak cukup untuk keperluan lainnya diperjalanan pada saat itu,  karena besok kami baru mendapatkan uang lagi. Karena bayar sewanya nanti dan bensin sudah penuh,  jadi kami bisa pakai dulu uang sewa dan bensin untuk keperluan hari itu, kami melihat penyertaan Tuhan dalam hal ini.  Karena biasanya orang akan minta pembayaran dimuka dan kondisi mobil bensinnya tidak full. Tuhan sudah menyediakan yang kami butuhkan diluar pikiran kami.  Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, pada saat kami membutuhkan Tuhan menyediakan.

Pada saat yang tepat Tuhan menyediakan yang kami perlukan dan tidak pernah Tuhan mempermalukan anakNya.  Tuhan hanya ingin kita mengutamakanNya, percaya sepenuhNya dan berserah tidak memaksakan segala sesuatu menurut kehendak kita. Kami merasakan tuntunan Tuhan, memang pada saat menjalaninya ada kekuatiran, tetapi porsinya tidak lebih dari iman  percaya kita akan pertolonganNya dengan hanya berserah bahwa kesusahan sehari cukup untuk sehari,  karena besok ada kesusahan sendiri dan yakin Tuhan pasti buka jalan bagi orang yang berharap kepadaNya.

Jangan kita menjadi orang yang bebal, seperti bangsa Israel, sudah melihat apa yang Tuhan perbuat dalam hidup kita,  masih ada ketakutan atau kekutiran.  Bukan tidak boleh akan tetapi ketakutan atau kekutiran itu jangan sampai menguasai hati dan pikiran kita sehingga tidak bisa berbuat apa-apa,  tetapi tetap bisa menjalani hari-hari kita dengan tenang tidak terbawa emosi sehingga tidak mau berbuat apa-apa dan hanya menunggu, Tuhan ingin kita tetap berusaha dan berdoa.

Menjalani hari-hari kita seperti biasa tanpa terganggu dengan membesarkan masalah yang kita hadapi. Tak ada habisnya kasih dan rahmatNya bagi kita, jika kita berjalan bersama Tuhan. Masalah akan selalu ada selama kita hidup,  akan tetapi masalah jangan menguasai hidup kita sehingga mengganggu hati dan pikiran kita, serta merubah sikap kita. Biarkan masalah itu datang,  jaga hati dan pikiran kita dengan tetap tenang dan yakin kita akan bisa melewatinya bersama Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati