Matematika Tuhan Yesus
pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." (Markus 8:19)
Bagi kita orang percaya cerita mujizat lima roti dan dua ikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah cerita yang sudah sangat dikenal bahkan sampai anak-anak sekolah minggu mengetahuinya dan hapal akan cerita itu.
Mujizat tidak hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus di dunia, akan tetapi juga bisa kita alami dijaman sekarang, karena Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu hingga sekarang. Walaupun Tuhan Yesus sudah naik ke sorga dan tidak kelihatan fisikNya, namun Roh Kudus yang dicurahkan sebagai gantiNya akan menolong kita dan mujizatNya tetap bisa terjadi hingga sekarang bagi yang percaya dan diperkenanNya.
Mujizat adalah kejadian yang diluar akal atau pikirin kita manusia. Bicara mujizat berkat ekonomi, secara matematika lima tambah dua samadengan limaribu ditambah dua belas bakul, adalah tidak mungkin, tetapi itulah hitungan matematika Tuhan. Oleh berkatNya setiap orang yang percaya dan mengikutiNya akan bisa mengalami mujizatNya.
Jadi sebagai orang percaya kita tidak perlu kuatir atau takut akan cukup atau tidaknya penghasilan kita dalam menjalani kehidupan, karena matematika Tuhan berbeda dengan matematika kita. Karena berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya. (Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 10:22))
Bisa saja secara materi orang lain lebih dari kita, akan tetapi dia merasa selalu kurang, sedangkan kita akan selalu tercukupi walaupun pendapatan kita kurang darinya. Hal ini yang kami alami, ada teman yang punya materi lebih dari kami, tetapi tidak bisa menyelesaikan kuliah anaknya, berbeda dengan kami yang tidak punya apa-apa (saudara kami pernah bilang kalau tidak mampu jangan kuliahkan anak, karena kamu harus punya tabungan yang banyak), kenyataannya kami bisa menghidupi bahkan bisa menyelesaikan pendidikan kedua orang anak kami, satu lagi masih kuliah, oleh berkat dan mujizat dari Tuhan saja. Sebab waktu itu penghasilan kami tidak menentu, hanya cukup untuk makan saja, tetapi itulah matematika Tuhan, bagi kita hanya cukup untuk makan, tetapi oleh berkat dari Tuhan bisa untuk menyelesaikan semua kebutuhan hidup.
Marilah kita belajar untuk tidak mengandalkan hitungan matematika dunia ini, tetapi percaya dan jalani saja oleh berkat Tuhan apa yang tidak mungkin bagi dunia akan mungkin terjadi bagi kita orang percaya kepada Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.