Saturday, November 30, 2019

Matematika Tuhan Yesus

Matematika Tuhan Yesus
pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."  (Markus 8:19)

Bagi kita orang percaya cerita mujizat lima roti dan dua ikan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus  adalah cerita yang sudah sangat dikenal bahkan sampai anak-anak sekolah minggu mengetahuinya dan hapal akan cerita itu.  

Mujizat tidak hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus di dunia,  akan tetapi juga bisa kita alami dijaman sekarang,  karena Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu hingga sekarang. Walaupun Tuhan Yesus sudah naik ke sorga dan tidak kelihatan fisikNya,  namun Roh Kudus yang dicurahkan sebagai gantiNya akan menolong kita dan mujizatNya tetap bisa terjadi hingga sekarang bagi yang percaya dan diperkenanNya. 

Mujizat adalah kejadian yang diluar akal atau pikirin kita manusia. Bicara mujizat berkat ekonomi,  secara matematika lima tambah dua samadengan limaribu ditambah dua belas bakul,  adalah tidak mungkin,  tetapi itulah hitungan matematika Tuhan. Oleh berkatNya setiap orang yang percaya dan mengikutiNya akan bisa mengalami mujizatNya.

Jadi sebagai orang percaya kita tidak perlu kuatir atau takut akan cukup atau tidaknya penghasilan kita dalam menjalani kehidupan,  karena matematika Tuhan berbeda dengan matematika kita. Karena berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya. (Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.  (Amsal 10:22))

Bisa saja secara materi orang lain lebih dari kita,  akan tetapi dia merasa selalu kurang, sedangkan kita akan selalu tercukupi walaupun pendapatan kita kurang darinya. Hal ini yang kami alami,  ada teman yang punya materi lebih dari kami,  tetapi tidak bisa menyelesaikan kuliah anaknya, berbeda dengan kami yang tidak punya apa-apa (saudara kami pernah bilang kalau tidak mampu jangan kuliahkan anak,  karena kamu harus punya tabungan yang banyak), kenyataannya kami bisa menghidupi bahkan bisa menyelesaikan pendidikan kedua orang anak kami, satu lagi masih kuliah, oleh berkat dan mujizat dari Tuhan saja. Sebab waktu itu penghasilan kami tidak menentu, hanya cukup untuk makan saja,  tetapi itulah matematika Tuhan,  bagi kita hanya cukup untuk makan,  tetapi oleh berkat dari Tuhan bisa untuk menyelesaikan semua kebutuhan hidup. 

Marilah kita belajar untuk tidak mengandalkan hitungan matematika dunia ini,  tetapi percaya dan jalani saja oleh berkat Tuhan apa yang tidak mungkin bagi dunia akan mungkin terjadi bagi kita orang percaya kepada Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. 




Wednesday, November 27, 2019

Allah pembelaku

Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? (Roma 8:34)

Beberapa bulan ini sedang viral di dunia maya seorang CP yang banyak memurtadkan orang dari agama lain, setelah berdebat dengan CP   menggunakan kitab agama yang bersangkutan. Karena CP sangat mengetahui dan sudah mempelajari isi dari kitab mereka dan didalamnya dia menemukan ketidakbenaran. Mereka yang berdebat dengannya setelah mengetahui kebenaran tentang kebohongan dan kepalsuan yang ada didalam kitab tersebut, akhrnya meninggalkan kepercayaannya dan beberapa dari mereka bahkan mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.

Tuhan Yesus adalah benar Tuhan yang empunya sorga,  karena Dia datang dari Sorga dan kembali ke Sorga. Kita tidak perlu membela agama atau Tuhan kita jika ada yang menghinaNya,  sebaliknya Dia yang adalah Tuhan yang membela umatNya. 

Pada kejadian tsunami Aceh ada kesaksian dari istri pendeta yang dilarang beribadah natal oleh sekelompok orang, beliau mendapat mimpi Tuhan mengatakan bahwa bukan mereka yang diusir melainkan Tuhan. Sehingga Tuhan sendiri yang membalasnya,  dan terjadilah tsunami.  Jadi biarkan pembalasan Tuhan yang terjadi,  kita berserah kepadaNya karena Dia Allah pembela kita yang adalah umat kepunyaanNya. 

Diakhir jaman ini penuaian terjadi,  oleh karenanya iblis tidak suka dan berusaha keras menghalangi dengan berbagai cara. Kita yang hidup di negara yang mayoritas berbeda keyakinan dan kepercayaan ini harus siap dan menerima segala peraturan yang mereka keluarkan dengan memisahkan kita yang berbeda dengan mereka,  mulai dari sekolah,  perumahan,  bisnis disegala aspek dibatasi untuk kaumnya. Tidak usah marah atau benci, berdoa saja,  karena Yesus mengajarkan untuk kita mengasihi bahkan kepada yang membenci kita. 
Tuhan Yesus memberkati kita. 

Sunday, November 24, 2019

Belas kasihan

Belas kasihan
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." (Matius 15:32)

Seringkali kita melihat orang miskin yang meminta-minta di pinggir jalan atau tukang asongan yang berjualan sekedarnya, dan karena sering tidak semua orang bersimpati.  Hal ini terjadi karena hati mereka tidak tergerak untuk menolong,  padahal bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan bahkan ada yang mengelak melakukannya dengan berbagai alasan. Tidak hanya mengelak bahkan ada yang mencaci maki dengan kata-kata yang kasar.  Siapa yang mau miskin, semua kepingin hidup enak,  tetapi tidak semua orang bisa. Karena itu bersyukurlah bagi kita yang hidup lebih baik dan ingat selalu pada orang-orang yang kurang beruntung hidupnya. Itulah yang terjadi dalam kehidupan ini,  pertolongan akan didapatkan dari simpati yang timbul karena hati yang tergerak oleh belaskasihan.

Pada cerita di kitab matius 15, ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil yaitu :
- Hati yang tergerak oleh belaskasihan,  Tuhan mempunyai hati yang penuh dengan belaskasih, hati Tuhan tergerak kepada orang-orang yang setia mengikutinya. 
- Tuhan mengetahui kebutuhan penting kita,  dan Dia memberikannya dengan berlimpah sampai kenyang bahkan tersisa. 
- Tuhan tidak membiarkan kita, Dia tidak hanya memikirkan kebutuhan untuk sekarang, tetapi untuk juga untuk masa yang akan datang
- Mujizat terjadi saat kita mulai melakukan atau melangkah. 

Tuhan memberkati kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. 
Tuhan Yesus memberkati kita semua

Wednesday, November 13, 2019

pemulihan

Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." (Yohanes 5:7)

Diantara kita mungkin ada yang seperti orang dikisah yohanes 5, yang sudah lama menderita sakit dan mengharapkan mujizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Orang itu tidak punya kesempatan untuk masuk kolam Betesda yang bisa menyembuhkan, pada saat malaikat datang menggoncang airnya dan bagi yang pertama bisa masuk akan menerima kesembuhan. Jadi tidaklah mudah bagi orang tersebut dengan kondisi lumpuh terbaring pasti keduluan orang yang lebih kuat kondisinya. Terbukti dengan lamanya dia menunggu hingga tiga puluh delapan tahun. 

Orang tersebut dijumpai langsung oleh Tuhan Yesus dan disembuhkan. Tuhan Yesus sudah lama melihat orang tersebut tergeletak sejak dia kecil di Yerusalem. Bukan Tuhan tidak perduli,  tetapi selama ini orang tersebut hanya fokus kepada goncangan kolam itu dan tidak menyadari Tuhan yang ada dihadapannya punya kuasa yang sanggup menyembuhkannya tanpa harus masuk ke kolam Betesda. 

Dari cerita ini kita pelajari bahwa :
- Kita tidak boleh menyerah menunggu mujizat dari Tuhan. 
- Jangan fokus pada cara kesembuhan (harus masuk kolam betesda), kalau sekarang seperti harus dijamah oleh hamba Tuhan yang diurapi (bukan satu-satunya jalan)
- Minta kepada Tuhan secara pribadi menjamah kita dan percayalah.
- Setelah itu hiduplah yang benar dan kudus,  melupakan semua sakit hati,  kepahitan,  kemarahan,  kebencian,  sehingga damai sukacita Tuhan mengisi hidup kita. 

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (Yohanes 5:14)

Marilah kita utamakan Tuhan yang punya kuasa dan sadari bahwa Tuhan ada dekat kita, Dia hanya sejauh doa.
Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, November 10, 2019

Realita atau Pengharapan

Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku.  (Mazmur 38:15)

Hidup dalam realita artinya hidup dengan kesadaran akan keadaan,  yang miskin akan hidup dalam kesedihan dan kekuatiran, sedangkan yang kaya hidup dalam kesombongan atas harta dan kelimpahan.  Ada kepasrahan dan kekuatiran,  ada kesombongan dan keegoisan dalam menjalani hidup secara realita.

Tuhan tidak menginginkan kita hidup seperti ini bagi orang percaya, karena bisa membuat kita mengalami krisis rohani, tidak menaruh pengharapan hanya pada Tuhan, dan seakan Tuhan tidak diperlukan atau diharapkan. Tuhan ingin hidup kita dalam pengharapan, apapun kenyataan hidup kita,  miskin,  atau kaya,  atau sakit-sakitan,  karena dengan pengharapan yang miskin tidak kuatir lagi,  yang kaya tidak fokus pada harta,  yang lemah akan mendapatkan kekuatan, yang sakit akan menerima kesembuhan, semuanya bisa mengucap syukur dengan keadaan masing-masing. Karena dengan pengharapan ada sukacita dan semangat dalam hidup. 

Tuhan sangat mengetahui keperluan anak-anakNya,  Tuhan hanya ingin kita menaruh pengharapan dan percaya sepenuh hati  kepadaNya. Jangan fokus pada masalah kita,  jika belum sembuh,  belum dipulihkan,  belum berhasil dan lain sebagainya, jangan putus asa,  jangan paksa Tuhan,  pasrahkan hidupmu padaNya,  Dia tau yang terbaik untuk kita,  terus berharap dan berdoa,  fokus pada kuasa Tuhan yang tak terbatas akan kondisi apapun di dunia ini. Karena Dia Tuhan sehingga tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. 

Jika kita berharap hanya pada Tuhan,  maka kita hanya fokus pada Tuhan dengan tidak memperdulikan siapa kita,  apakah doa kita dijawab atau tidak, karena Tuhan tidak pernah membedakan manusia, Tuhan maha tau, kehendakNya yang jadi bukan kehendak kita, Tuhan hanya perlu hati kita yang sepenuhnya percaya kepadaNya. Imani dan jalani hidup ini dengan penuh percaya bahwa semua akan bisa dilewati dan dijalani  bersama Tuhan. Jangan ada sedikitpun keraguan akan kuasaNya. 

Tuhan Yesus memberkati


Tuesday, November 5, 2019

Hidup Kristen

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:29)

Dalam kehidupan ini banyak kita temukan kebohongan atau kepalsuan. Karena itu kita memerlukan bukti agar orang percaya. Bukti tidak hanya berupa barang, akan tetapi juga berupa kesaksian. Inipun tidaklah mudah, karena bukti dan kesaksian bisa dibuat atau dipalsukan. Dijaman moderen sekarang dengan kemajuan tehnologi segala sesuatu mungkin dan hampir sempurna. Nafas kehidupan bisa diperpanjang dengan oksigen,  hanya kematian yang tidak bisa dihentikan oleh manusia. 

Berbanding terbalik dengan iman percaya kita kepada Tuhan. Kita percaya kepada Tuhan dengan hati,  bukan karena bukti yang kelihatan, karena Tuhan tidak kelihatan. Kesaksiannya adalah apa yang kita alami bersama Tuhan, bisa berupa mujizat yang terjadi.  Bukti dan kesaksian akan menguatkan iman percaya kita.  Merasakan kehadiranNya dalam hidup kita lewat doa dan merenungkan firmanNya, kita akan merasakan Tuhan berbicara lewat firman yang kita baca dan renungkan. 

Hidup kekristenan kita bukan soal apa yang kita lihat,  tetapi apa yang tidak kita lihat dengan mata tetapi kita percaya. Hal ini bisa digambarkan lewat doa yang Tuhan Yesus ajarkan di matius 6

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. (Matius 6:6)

Doa tidak hanya diucapkan,  tetapi diimani dengan keyakinan penuh kepada Tuhan. Kepasrahan kepada kehendak Tuhan sangat menentukan keberhasilan jawaban doa kita. 

Marilah kita hidup karena percaya dan apa yang kita rasakan bukan karena apa yang kita lihat. Fokuslah pada kuasa Tuhan dan bukan pada masalah dalam setiap doa kita,  karena Tuhan mengetahui setiap masalah kita. 
Tuhan Yesus memberkati kita semua.