Sunday, July 28, 2019

Persiapkan diri

Persiapkan diri

dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.  (Lukas 1:75)

Semua manusia akan meninggalkan dunia ini,  masing-masing sudah ada tiket kematiannya,  tinggal menunggu giliran. Karena kita tidak tau kapan giliran kita tiba,  maka sebaiknya kita mempersiapkan diri dengan membawa bekal yang cukup yaitu menjadi orang yang makin benar, makin kudus dari hari kehari, hidup berkenan kepada Tuhan.

Panggilan Tuhan bisa sewaktu-waktu datangnya,  jangan berfikir kita masih muda,  masih sehat atau masih banyak uang, dan lain sebagainya, karena semua itu tidak bisa membatalkan terjadinya kematian.

Persiapan kita tidak hanya hidup baik,  tetapi hidup seturut firmanNya,  taat akan firmanNya,  hidup berkenan kepadaNya.
Agar ada kepastian kemana kita pergi setelah meninggalkan dunia ini.

Jangan menunggu tua,  sakit atau tertimpa masalah berat baru mau hidup benar,  mulai dari sekarang  selagi muda,  sehat dan punya kesempatan. Cari kebenaran dan lakukan.

Bukan hanya beriman kepada Tuhan, tetapi juga bertindak sesuai iman percaya kita,  karena iman tanpa perbuatan adalah mati.

Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.  (Yakobus 2:26)

Demikian pula perbuatan tanpa iman percaya kepada Tuhan Yesus tidak ada gunanya. Karena perbuatan tidak membawa kepada kekekalan,  hanya percaya kepada Tuhan Yesus, yang akan membawa kepada hidup yang kekal.

Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16)

Mulai sekarang mari kita mempersiapkan diri kita dengan hidup benar dan menjaga kekudusan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Monday, July 22, 2019

Ada kuasa dalam ibadah

Ada kuasa dalam ibadah

Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. (1 Petrus 4:11)

Dalam setiap acara ibadah ada beberapa sesi dari awal, pertengahan sampai akhir. Setiap sesi dalam ibadah sama pentingnya bagi Tuhan. 

Saya bisa mengatakan hal ini karena ada kesaksian waktu ibadah berlangsung dalam salah satu sesi yaitu sesi memberi salam ke jemaat,  saat itu salah satu pengerja gereja mendatangi ayah saya untuk melakukan tos dengan kedua tangannya,  pada saat tos dengan ayah saya ada getaran terjadi pada tangannya, dari bahu kanan sampai ke lengan,  puji Tuhan seketika itu juga terjadi kesembuhan pada tangan ayah saya yang sudah lama sakit dan sudah berkali-kali didoakan.  

Dengan kejadian ini saya diingatkan bahwa pelayanan sekecil apapun disaat ibadah berlangsung, bisa mendatangkan kuasa dan kemuliaan Allah dinyatakan,  karena bagi Tuhan sama pentingnya. Jadi kita tidak boleh menyepelekan semua sesi pelayanan yang ada di gereja. Beribadahlah dengan kesungguhan hati karena ingin memuliakan Tuhan dan mendengarkan firmanNya,  bukan hanya karena rutinitas dan kebiasaan.  Ada hadirat Allah dan Roh Allah hadir dalam setiap ibadah untuk melawat umatNya yang merindukanNya. 

Tuhan menghargai sekecil apapun pelayanan kita,  karena Tuhan melihat ketulusan hati kita. Sebagai jemaat Tuhan,  kita harus menghargai setiap sesi atau acara ibadah dengan hadir tepat waktu dan tidak menganggap hanya acara kothbah saja yang penting,  semua acara dari awal,  pertengahan dan akhir sama pentingnya. Demikian juga dengan para pelayan Tuhan,  karena sekecil apapun pelayanmu Tuhan sangat menghagai.  Sebab ada  kuasa Allah yang bekerja di dalam acara ibadah yang benar.  

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. (Yohanes 12:26)

Melayani Tuhan dengan sepenuh hati, tidak memandang besar kecilnya yang bisa kita lakukan, semua menerima upah yang sama.

Baca Matius 20:1-16, berbicara tentang upah,  Tuhan memberi upah yang sama walaupun jam kerja berbeda,  bukannya Tuhan tidak adil tetapi semua sesuai dengan kesepakatan antara pekerja dan pemberi upah,  kita tidak boleh membandingkan,  tetapi melakukan apa yang sudah kita sepakati dan mendapatkan upahnya. 

Tuhan sangat adil dan sangat mengetahui umatNya,  karena itu lakukan semua pelayanan sesuai dengan talenta kita dengan sepenuh hati karena kita mengasihi Tuhan. Jangan membandingkan atau merasa rendah diri, sebab Tuhan melihat ketulusan hati kita. Karena pelayanan yang baik dan benar mendatangkan kuasa untuk kemuliaan Tuhan. 

Mari kita mulai belajar melakukan bagian kita dengan baik dan memperhatikan kepentingan orang lain juga.

dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)

Tuhan memberkati kita. 

Friday, July 19, 2019

Kekayaan

Kekayaan

Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.  (Pengkhotbah 6:2)

Hampir semua manusia mempunyai keinginan menjadi orang kaya.  Bagi sebagian dari kita mempunyai pendapat bahwa menjadi kaya itu enak,  semua yang diinginkan bisa didapatkan. Memang benar jika kita kaya,  maka kita bisa mendapatkan semua yang kita inginkan, tetapi yang harus kita ingat bahwa tidak ada yang sempurna si bumi ini dan tidak ada yang kekal. 

Semua ada kelebihan dan kekurangan. Perhatikan sekeliling kita, ada orang miskin yang walaupun tempat tinggalnya tidak layak,  mereka tetap sehat,  walaupun makan hanya sekedarnya mereka tetap hidup, sebaliknya ada orang kaya yang mempunyai banyak larangan atau pantangan makanan padahal mereka mampu membeli,  ada yang tidak bisa tidur dan harus dibantu obat padahal tempat tidurnya nyaman. 

Semua yang kita punya, tidak bisa kita nikmati atau miliki selamanya,  hanya akan berguna selama kita hidup dan jika bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Semua yang ada dan terjadi di bumi ini diciptakan Tuhan untuk memelihara dan menjaga keseimbangan antara satu dengan yang lainnya. Karena itu harus saling berbagi dan mengisi antara yang punya dan tidak punya.

Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan juga ikut menjaga keseimbangan dengan cara berbagi kebahagiaan kepada yang lain.
Cerita Lazarus yang miskin dengan orang kaya (Lukas 16:19-31), mengingatkan kepada kita untuk berbagi dan memperhatikan sekeliling kita.

Menjadi kaya tidak salah,  tetapi menjadi kaya dengan cara yang salah dan menjadikan kekayaan segalanya itu yang salah. Kekayaan orang yang tidak benar akan menjadi warisan bagi orang benar.

Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.  (Amsal 13:22)

Kiranya kita menjadi kaya dalam kemurahan kasih dan karunia Tuhan kita Yesus kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Wednesday, July 17, 2019

Kompromi

Kompromi

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.  (Roma 6:23)

Kebiasaan kita mencari pembenaran akan sesuatu hal yang salah,  menyebabkan kita berkompromi dengan dosa sehingga makin dalam jatuh jika tidak segera sadar dan bertobat.

Kita menganggap kesalahan kecil wajar saja sebagai manusia yang masih hidup di dunia,  yang nggak sepenuhnya bisa selalu benar, terkadang ada kesalahan yang terjadi,  dimana sebenarnya bisa kita hindarkan tetapi kita melakukan pembenaran dengan berbagai alasan.

Sebagai contoh ketika Daud melihat ada wanita sedang mandi, Daud sangat bisa menghindarinya, akan tetapi Daud membiarkan(berkompromi) dengan dosa sehingga Daud jatuh dalam dosa,  sebaliknya apa yang terjadi dengan Yusuf saat dirayu oleh istri Potifar, Yusuf menghindar,  Yusuf tidak mau berkompromi dengan dosa, sehingga dia tidak jatuh dalam dosa.

Tidak mudah melakukan kebenaran,  karena ada resiko yang harus kita hadapi,   akan tetapi jangan kuatir, kita yang hidup dalam kebenaran akan dibela oleh Tuhan.

Jadi kejatuhan seseorang kedalam dosa, penyebabnya adalah karena mau berkompromi dengan dosa. Berkompromi dengan dosa membuat kita jadi hamba dosa.

Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.  (Roma 6:20)

Jangan takut melakukan kebenaran, walaupun tidak mudah,  percayalah Tuhan akan memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita untuk bisa melakukannya.  Prinsipnya hanya takut pada Tuhan dan bukan pada manusia.

Begitu banyak tawaran dunia ini untuk kita berkompromi dengan dosa agar mendapatkan banyak kenyamanan hidup di bumi. Jangan kita terpengaruh, sebab lebih baik menahan penderitaan di bumi yang sementara daripada penyiksaan atau penderitaan kekal.

Belajar terus untuk hidup benar walau berat, karena tujuan kita kehidupan kekal nanti.
Tuhan memberkati

Saturday, July 13, 2019

Perkataan

Perkataan

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.  (Amsal 18:21)

Beberapa hari ini ramai dibicarakan di infotainment gara-gara perkataan orang ditahan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Ada istilah mulutmu adalah harimaumu yang artinya kalau tidak berhati-hati dengan mulut kita bisa mencelakakan diri sendiri.
Hal ini membuktikan bahwa perkataan itu mempunyai kuasa, karena bisa menentukan baik buruk kehidupan kita.

Baca Hakim2 12 :5-6 kesalahan kata telah membuat ribuan orang dibunuh.

Tidak hanya itu, kuasa perkataan juga menentukan hidup kita tidak hanya di bumi tetapi juga di kekekalan.
(Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.") (Matius 12:36,37)

Perkataan kita menentukan sukacita
Perkataan kita bisa menunjukkan kedewasaan rohani kita
Perkataan kita bisa menunjukkan kematangan jiwa kita
Perkataan kita bisa Menunjukkan kedekatan kita kepada Tuhan

Perkataan bisa memberi semangat, menyatakan kasih,  bisa merusak, karenanya melalui perkataan kita bisa disukai atau dibenci

"Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.  (1 Petrus 3:10)

Menjaga perkataan akan membuat kita menjalani kehidupan dengan baik.

Perkataan kita harus selalu optimis dan membangun, sehingga orang yang mendengarkan perkataan kita merasa diberkati.

Bagaimana agar perkataan kita membawa berkat?
Katakan apa yg Tuhan sanggup lakukan, bukan mengatakan yg kita alami, atau yang kita rasakan atau yang kita lihat.

Contohnya seperti mengatakan, "hidup kita dibumi seperti disorga",  "kita akan terus naik dan tidak turun",  "kita akan jadi kepala dan bukan ekor",  "tolak gagal,  "tolak kesia-siaan" dan lain sebagainya. Perkataan-perkataan diatas adalah perkataan positif yang Tuhan sanggup lakukan. Perkataan-perkataan tersebut tidak hanya memberi semangat tetapi juga menguatkan iman percaya kita kepada Tuhan.

Perkataan yang baik bisa menjadi obat bagi tulang kita (Amsal 16:24)

Jika kita tidak menjaga perkataan,  maka sia-sia ibadah kita (Yakobus 1:26)

Pikiran kita mempengaruhi perkataan kita, sebaiknya berpikir dulu sebelum berkata-kata, karena apa yang keluar dari mulut kita berasal dari dalam hati dan pikiran kita, itu sebabnya pikiran kita harus positif,  harus suci, hendaknya pikiran kita harus seperti pikiran Kristus (1 kor 2:16), supaya apa yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang membangun dan memberkati bagi yang mendengarkan.

Kiranya kita mau belajar menjaga lidah dan bibir dalam perkataan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Tuesday, July 9, 2019

Jangan memandang rendah

Jangan memandang rendah.

Berbahagialah orang yang rendah hati; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka! (Matius 5:5)

Kalimat-kalimat dibawah ini sangat memberkati kita untuk mengerti dan belajar tidak meremehkan orang yaitu :

Emas itu jauh lebih berharga dari kayu...

Tapi saat kita hendak tenggelam kayulah yang kita pegang dan emaspun kita buang...

Oleh karena itu jangan anggap remeh kepada siapapun juga, walau ia tak punya apa-apa...

Manusia diciptakan segambar dengan Allah (kejadian1:26-27). Karena itu setiap dari kita berharga.  Apakah dia kaya atau miskin,  sehat atau cacat, pintar atau tidak, semua sama berharganya bagi Tuhan. Kekayaan,  kedudukan, kepintaran tidak mengubah nilai kita di mata Tuhan,  kitalah yang seringkali tidak menghargai orang yang kurang beruntung dari kita. Tidak ada manusia yang sempurna,  setiap dari kita punya kekurangan.  Jangan hanya melihat kekurangan orang lain dan tidak menyadari kekurangannya sendiri.

Kelebihan kita bisa menutupi kekurangan orang lain, begitu pula kekurangan kita bisa ditutupi oleh kelebihan orang lain.  Sejak awal Tuhan menciptakan manusia untuk saling melengkapi,  Hawa diciptakan untuk menjadi penolong bagi Adam demikian pula sebaliknya. Kelebihan Adam untuk melengkapi kekurangan Hawa,  Demikian sebaliknya kelebihan Hawa melengkapi kekurangan Adam.

Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang tidak sempurna ini, kita saling tergantung satu sama lain,  karena itu kita harus saling membantu dan saling menghargai.
Tuhan berkenan kepada orang yang rendah hati, Tuhan akan membimbing dan mengajar juga memberi kemenangan bagi orang yang rendah hati.

TUHAN membimbing orang yang rendah hati, dan mengajar mereka kehendak-Nya. (Mazmur 25:9)
TUHAN berkenan kepada umat-Nya; Ia memberi kemenangan kepada orang yang rendah hati. (Mazmur 149:4)

Tuhan memberkati kita.

Saturday, July 6, 2019

Berubah bukan berkurang

Berubah bukan berkurang

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)

Ada beberapa anak Tuhan yang kecewa,  karena doa mereka tidak mendapat jawaban. Jawaban doa bagi setiap orang berbeda, ada yang cepat dan ada yang lama bahkan ada yang tidak dijawab.  Kenapa lama?  Bukan karena Tuhan tidak bisa,  bahkan sangat mudah bagi Tuhan untuk mengadakan mujizat, tetapi Tuhan mau hati kita seperti yang Dia mau.

Mengapa kita tidak langsung mengalami mujizat?  Karena ada proses yang harus kita lewati yaitu Tuhan mau hati kita berubah bukan berkurang.  Misalnya kita biasa merokok sehari 2 bungkus,  setelah bertobat ikut Tuhan menjadi 1 bungkus sehari bukan itu yang Tuhan mau tetapi total berhenti merokok.

Terkadang kekerasan hati kita yang membuat mujizat kuasa Tuhan tidak terjadi dalam hidup kita,  karena kita tidak mau berubah,  hanya mau mengurangi, sehingga perlu proses yang lama.

Tuhan mau hati kita berubah dari yang keras menjadi lembut,  dari yang tinggi menjadi rendah,  kalau masih setengah-setengah,  maka mujizat tidak akan terjadi.

Baca  markus 8:22-26 tentang orang buta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus,  tidak langsung sembuh tetapi perlu proses,  bukannya tidak manjur kuasa Tuhan,  tetapi ada proses yang harus dilalui bagi setiap orang. Karena berasal dari kota Betsaida yang orang-orangnya susah/lama untuk bertobat (lukas 10:13).

Demikian juga dengan kita, jika tidak bertobat dengan sungguh-sungguh artinya berubah seratus delapan puluh derajat dari sifat lama kita,  maka kuasa Tuhan tidak cepat terjadi, jika kita hanya mengurangi sedikit demi sedikit,  maka akan ada proses.

Jika mau kuasa itu terjadi sepenuhnya, maka bertobat sepenuhnya. Pikirkan kalimat ini untuk memudahkan mengerti.
Lebih mudah orang farisi bertobat atau pencuri bertobat?

Kiranya renungan ini bisa memberkati kita semua.