Monday, March 30, 2020

Tuhan pelihara

Tuhan pelihara
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; 
sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara,tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.  (Mazmur 37:27-28)

Pernah terpikir saat seorang hamba Tuhan bersaksi atas pemeliharaan Tuhan bagi dia dan keluarganya,  bahwa apa yang disampaikannya sudah sewajarnya karena dia adalah hamba Tuhan dan sudah pasti Tuhan pelihara, bagaimana dengan kita umat Tuhan apakah sama pemeliharaan Tuhan atas kita dengan pemeliharaan Tuhan atas hamba Tuhan? Jawabannya sama karena dimata Tuhan kita sama jika kita hidup benar dihadapan Tuhan, bahkan bisa lebih baik semua karena kasih karunia Tuhan. Belas kasihan Tuhan turun atas semua umat yang dikasihiNya dan mengasihiNya. 

Disaat sekarang keadaan semakin sulit karena virus sedang melanda negara kita dimana semua orang diharapkan untuk tidak kemana-mana dan hanya dirumah,  bagi yang punya uang tabungan tidak masalah,  tetapi bagi yang hidupnya bergantung pada pendapatan harian itu sangat berat,  karena tidak bisa bekerja dengan maksimal.  Ada sedikit ketakutan jika ini berlangsung lama,  tetapi lebih besar iman percaya kami bahwa Tuhan pasti memelihara umatNya yang hidup mengandalkan Tuhan. Ini yang kami alami yaitu Tuhan kirim orang-orang untuk membeli jualan online kami sehingga setiap hari kami masih punya uang untuk membeli makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Tuhan tidak hanya memelihara hambaNya tetapi juga umatNya. Seperti Elia yang dipelihara Tuhan (baca 1 raja-raja 17:1-6), hal ini masih bisa terjadi bagi kita juga. 

Tetap setia kepada Tuhan,  jangan takut dan kuatir berlebihan, percaya Tuhan masih ada beserta kita. Justru disaat sekarang banyak sekali waktu kita untuk Tuhan,  minta damai sukacitaNya mengisi hari-hari hidup kita agar tidak bosan dan putus asa. 

Tuhan Yesus memberkati

Friday, March 27, 2020

Tuhan tidak pernah terlambat

Tuhan tidak pernah terlambat

Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? (Lukas 18:7)

Berbagai pengalaman yang buruk pernah saya alami selama hidup saya,  dari mulai pengalaman kecelakaan jatuh dari motor, sehingga harus mengalami geger otak ringan dan hilang keseimbangan, mengalami pendarahan sehingga hb drop dititik terendah seperti mau mati rasanya,  mengalami kebutaan beberapa jam karena glukoma yang hampir terlambat ditolong,  mengalami terlilit hutang dan terlibat dengan rentenir, sehingga dimaki habis dengan kata-kata kasar dan kebun binatang keluar, pernah juga diancam orang yang ingin membunuh kami sekeluarga karena masalah bisnis. Tetapi semua bisa saya lewati karena Tuhan setia menolong saya,  Dia membuat saya bisa melewati semua dengan baik,  dan saya merasakan Tuhan tidak pernah meninggalkan saya, walau ada masalah selalu Tuhan buka jalan. 

Hanya berharap pada Tuhan saja,  karena manusia bisa mengecewakan. Saya tidak pernah menyalahkan Tuhan atas penderitaan yang saya alami,  sebaliknya saya bersyukur,  karena dengan pengalaman ini saya bisa melihat dan mengalami mujizat pertolongan Tuhan dalam penyelesaian setiap masalah. 

Setelah saya renungkan apa yang sudah pernah saya alami adalah saya merasa ini adalah bekal bagi saya untuk bisa melayani Tuhan terutama bagi orang-orang yang mengalami penderitaan seperti yang pernah saya alami. Contohnya untuk  orang yang buta, saya pernah mengalami kebutaan walau cuma beberapa jam,  jadi saya tau rasanya seperti apa orang buta. Untuk yang sakit dan pendarahan sehingga hb turun dititik terendah saya tau rasanya,  karena saya pernah mengalami,  bagi yang terlilit hutang sampai ingin bunuh diri,  saya tau rasanya kenapa mereka sampai putus asa. Bahkan rasa ketakutan karena ancaman juga saya pernah rasakan. 

Dan ini semua Tuhan ijinkan terjadi karena Tuhan mengasihi saya, walau iblis berusaha menghancurkan saya dengan berbagai masalah,  saya tetap setia ikut Tuhan,  tetap mengandalkan Tuhan.

Kalau saya mengingat ini semua ada rasa haru dan ingin menangis bahagia,  karena mengingat cara Tuhan memproses dan menolong saya. Bersyukurlah selalu karena kita memiliki Bapa yang baik,  yang sangat mengerti dan memperhatikan anak-anakNya. 

Jadi saya cuma mau mengatakan bahwa bersama Tuhan kita bisa menanggung dan melewati seberat apapun masalah kita, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Semakin kita dekat Tuhan,  semakin besar godaan dan cobaan yang kita hadapi. Berharap pada Tuhan,  tetap setia dan sabar menunggu waktu Tuhan. 

Belajar untuk bisa menerima hal buruk terjadi,  ambil positifnya saja,  tunggu waktu Tuhan yang tidak pernah terlambat. 
Tetap waspada karena iblis menggunakan kelemahan kita untuk menjatuhkan. 
Tuhan Yesus memberkati

Thursday, March 26, 2020

Rohani baik

Rohani baik
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  (Roma 9:15)

Diantara kita mungkin ada yang pernah mempertanyakan tentang ketidakadilan yang terjadi dikalangan kita orang percaya,  yaitu bahwa ada  orang yang kelihatan begitu rohani, tetapi hidupnya biasa aja, dan ada juga yang diberkati berlimpah, disisi lain ada juga yang kelihatan tidak rohani hidupnya diberkati dan ada juga yang biasa saja. Selama kita di bumi manusia akan mengukur sukses atau diberkati hidup seseorang karena baik rohaninya. Sebaliknya jika hidupnya biasa saja atau tidak baik secara keuangan artinya rohaninya kurang. Ada juga yang sepanjang hidupnya menderita dianggap kurang baik rohaninya. 

Baik atau tidak baik kondisi keuangan seseorang tidak bisa membuktikan kerohaniannya sama.  Ada beberapa orang yang saya perhatikan,  secara rohani baik rajin dan taat ibadah, hidupnyapun diberkati,  tetapi perbuatan atau sifatnya tidak sesuai dengan kebenaran seperti masih suka  berbohong, pelit dan serakah. Kemudian ada yang saya lihat rohaninya baik, tetapi hidupnya susah.

Direnungan ini saya mau kita pahami apa itu rohani baik, dan apa itu hidup diberkati. 

Rohani baik sering diartikan rajin dan taat ibadah, tetapi sebenarnya itu hanya sebagian dari implementasi  dari arti sebenarnya yaitu sesungguhnya kerohanian yang baik adalah mencintai Tuhan dan hidup takut akan Tuhan. Jika kita hidup  takut Tuhan pastinya tidak akan melakukan yang tidak benar, dan  jika kita cinta Tuhan, maka kita melakukan yang terbaik, selalu ingin menyenangkan dan tidak akan mengecewakanNya. 

Kita harus menjaga kerohanian kita tetap baik sampai akhir hidup kita.
Ada orang yang sepanjang hidupnya jahat,  tetapi akhir hidupnya baik. 
(contoh orang yang disalib disisi Tuhan Yesus akhirnya bertobat) 
Adapula orang yang sepanjang hidupnya baik tetapi akhir hidupnya tidak. 
(contohnya Yudas adalah murid Yesus, akhir hidupnya mengkhianati Yesus) 
Bukan Tuhan tidak memperhitungkan kebaikan atau kejahatan,  kita sendiri yang menentukan akhir hidup kita kemana. 
Akhir hidup kita yang menentukan kemana kita.  Bukan berarti menunda pertobatan,  kalau sempat bertobat,  kalau tidak,  berfikirlah bahwa seolah-olah besok kita akan mati,  jadi setiap hari lakukan pemberesan dengan Tuhan. 

Selagi kasih karunia Tuhan ada dan selagi ada kesempatan mari kita gunakan hari-hari kita untuk hidup baik,  hidup takut akan Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama, bukan supaya dipandang punya rohani yang baik tetapi yang penting adalah agar diakhir hidup kita baik. Tuhan mau kita semua akhirnya masuk kerajaan sorga. 
Tuhan Yesus memberkati


Monday, March 23, 2020

karena iman atau perbuatan

Iman atau perbuatan

Karena iman atau perbuatan
Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, (Roma 9:32)

Dunia goncang karena virus yang bernama corona atau covid 19.
Apa yang telah terjadi di negara Italia saat ini, mereka harus hidup bagai sedang perang,  tidak boleh keluar rumah,  banyak korban. Kejadian ini karena mereka mengabaikan himbauan pemerintah. 

Ketika kita beriman sehat,  maka kita harus hidup sehat termasuk menghindari semua yang bisa merusak kesehatan.  
Apa yang sudah terjadi tidak bisa dianggap enteng, karena virus ini sudah membunuh ribuan manusia di dunia. 

Diantara kita umat yang percaya kepada Tuhan ada perbedaan pandangan tentang takut Tuhan atau takut virus. Sehingga ada yang tetap ibadah dan ada yang ikut anjuran pemerintah untuk beribadah dirumah. Masalahnya bukan berarti yang takut beribadah digereja tidak beriman,  tetapi sebagai warga negara yang baik harus taat pada aturan pemerintah dan kita manusia diberi akal budi oleh Tuhan agar bisa menerapkan mana tindakan yang harus dilakukan dengan iman,  mana tindakan yang dengan akal budi. 

Kematian dua hamba Tuhan di Bandung karena virus covid 19,  membuktikan bahwa virus ini tidak memandang siapa kita, juga bukan karena kita tidak beriman, tetapi sebagai orang percaya kepada Tuhan, selain beriman kita juga bertindak hati-hati menghindari segala kemungkinan yang bisa terjadi penularan oleh virus tersebut. 
Jika kita sudah mengetahui sesuatu berbahaya ya hindari,  jangan melanggarnya menggunakan kuasa nama Yesus,  bukankah itu mencobai namanya. 

Kita ambil contoh di Matius 4:1-11 ketika Yesus dicobai di atas bukit oleh iblis agar mengubah batu jadi roti,  sebagai Tuhan pasti bisa,  tetapi apa kata Yesus, manusia hidup bukan hanya dari roti,  kemudian pada saat diminta menjatuhkan diri,  Tuhan mengatakan jangan mencobai,  Tuhan mengajarkan kepada kita, walaupun ada kuasa jangan kita melakukan karena diri kita mampu atau supaya dilihat  orang lain,  tetapi semua sesuai dengan kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan. 

Dalam hal ini yaitu menghadapi virus ini selain kita tetap tenang,  tidak panik, atur emosi, kita juga perlu berhati-hati dengan mengikuti anjuran para ahli dan belajar dari negara yang sudah mengalami. Tuhan mau kita benar dalam iman dan perbuatan. Tetap beriman dan berusaha yang terbaik. Karena tidak hanya kita yang mengambil manfaatnya,  tetapi juga semua orang. 
Tuhan Yesus menyertai kita

Thursday, March 19, 2020

kuasa doa

Kuasa doa

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. (Yakobus 5:17)

Banyak istilah atau ungkapan tentang doa,  salah satunya Doa adalah nafas hidup orang Kristen. Kalimat ini sangat dalam artinya yaitu jika kita tidak berdoa sama dengan tidak ada nafas atau mati (kekristenan) . Karena itu doa sangatlah penting bagi kita, karena dengan berdoa kita bersekutu atau berkomunikasi dengan Tuhan.

Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari doa. Tidak perduli berapa lama kita berdoa, teruslah berdoa sampai jawaban atas doa kita dapatkan. Doa tidak dibatasi dengan ruang dan waktu,  kapanpun dan dimanapun kita mau berdoa lakukan saja dengan hati yang tulus. 

Kita boleh minta didoakan oleh pastor atau pendeta, tetapi kuasa doa tergantung pada iman percaya kita. 
Ayat firman diatas menyatakan kuasa doa bagi orang biasa. Jadi kuasa doa tidak memandang siapa kita, orang biasa bisa menerima kuasa doa. 

Jika selama ini kita belum menerima kuasa doa,  maka kita harus mengoreksi apa yang kita doakan dan apakah kita percaya ada kuasa dalam doa kita. Apakah kita sudah benar? 

TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.  (Amsal 15:29)
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

Sebelum kita menaikkan doa, kita harus menjadi orang benar,  dengan cara membersihkan diri dari dosa, mohon pengampunan, hidup benar,  agar doa kita sampai kepada Bapa di sorga. 

Doa Bapa kami yang Tuhan Yesus ajarkan juga menganjurkan kepada kita untuk meminta ampun atas kesalahan. 

Kuasa doa terjadi tidak memandang orang biasa atau luar biasa,  asalkan sungguh-sungguh dan hidup benar, karena Tuhan melihat hati. 

Tuhan Yesus memberkati kita.

Monday, March 16, 2020

menghukum yang tidak bersalah

Menghukum yang tidak bersalah

Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. (Lukas 23:23)

Di masa sekarang masih sering terjadi yang namanya pengeroyokan atau pengerahan massa untuk menghukum orang yang salah atau juga bisa belum tentu salah.  Cara tersebut terbukti sangat ampuh,  karena itu banyak yang melakukan cara ini untuk memenangkan atau membenarkan sesuatu.  Pengerahan massa yang mungkin sebagian dari massa tersebut bahkan tidak tau apa yang mereka lakukan benar atau salah,  mereka hanya ikut-ikutan. Biasanya massa yang dikerahkan itu dibayar. Jika terjadi tabrakan antara pejalan kaki dengan pengendara,  kebanyakan yang disalahkan adalah pengendara padahal belum tentu juga siapa yang salah.

Semua yang saya ungkapkan di atas adalah yang terjadi dalam kehidupan ini,  penghakiman dan pengerahan massa demi mendapatkan dukungan banyak orang  terlepas salah atau tidak cara seperti ini sangat ampuh. Apa yang Tuhan Yesus alami di Lukas 23 juga karena massa yang berteriak agar Dia disalibkan akhirnya Yesus harus disalibkan, padahal tidak ada kesalahan apapun. 

Belajar dari peristiwa di atas kita jangan menjadi seperti mereka yang hanya ikut-ikutan menyalahkan tanpa tau kebenarannya. Menyebarkan berita yang belum tentu benar juga sama dengan memfitnah. Sebagai pengguna medsos kita juga harus berhati-hati dalam berkomentar atau menyampaikan berita yang kita belum ketahui kebenarannya. 

Karena jika kita hanya ikut-ikutan menyalahkan tanpa tau kebenaran yang sesungguhnya,  kita telah berbuat dosa. Kalaupun ada yang salah apakah kita berhak juga menghukum,  Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita. ( Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44))
Pada saat massa akan menghukum seorang wanita yang kedapatan berzinah, Tuhan Yesus mempersilahkan orang yang merasa belum pernah berbuat dosa untuk melemparinya.  Kita juga tidak lepas dari dosa,  sebaiknya tidak mencari kesalahan orang lain. 

Tetap berbuat baik,  jangan perdulikan apa kata orang, sebaliknya jangan mudah menyalahkan atau menghakimi orang, karena kita juga tidak lepas dari kesalahan. Bijaksanalah dalam bertindak. Tuhan Yesus memberkati. 


Wednesday, March 11, 2020

jangan berharap pada manusia

Berharap kepada Tuhan

Sebab kepada-Mu, ya TUHAN, aku berharap; Engkaulah yang akan menjawab, ya Tuhan, Allahku.  (Mazmur 38:15)

Baru-baru ini viral seorang pendeta yang mencabuli seorang anak selama tujuh belas tahun. Orang-orang mulai menghakimi keduanya baik korban atau pelaku. Ada orang yang mengatakan kejadian tersebut bisa sampai lama baru terbuka atau baru dilaporkan karena suka sama suka dan sebagainya'. Janganlah kita menyimpulkan sesuatu yang kita tidak tau kebenaran yang sesungguhnya sehingga menimbulkan fitnah dan dosa. 

Yang harus kita pahami dan pelajari dari peristiwa ini adalah : 
- seorang pendeta tetap manusia selain kita hormati sebagai hamba Tuhan tetap kita waspadai juga sebagai manusia yang bisa jatuh dalam dosa dan penyesatan. 
- Pendeta adalah orang yang Tuhan pakai untuk menyampaikan kebenaran dan belum tentu menjadi pelaku kebenaran yang disampaikannya.
- ambil positifnya dan kagumi pengajarannya bukan orangnya,  karena kita bisa kecewa.

Jika pendeta yang salah,  jangan dihakimi dan jangan salahkan Tuhan,  memang dia hamba Tuhan, tugasnya melayani Tuhan,  tetapi urusan pribadinya tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya,  urusan hamba Tuhan adalah urusan Tuhan sebagai tuannya. 
(Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.  (Roma 14:4)). Karena pekerjaan dan perbuatan bisa berbeda.

Karena bagi Tuhan sekalipun dia pendeta jika salah tetap masuk neraka,  sebaliknya sekalipun dia pembunuh jika diakhir hidupnya dia bertobat Tuhan akan mengampuni dan menerima dia di sorga (ingat orang yang disalib disamping Tuhan Yesus) .
Mungkin ada yang bertanya mengapa Tuhan memakai orang seperti itu sebagai hamba Tuhan? Seperti Yudas yang dipilih sebagai murid Tuhan,  awalnya baik tetapi seiring waktu manusia akan berubah, itu adalah pilihan manusia sendiri,  mau tetap baik atau tidak.  Firman Tuhan bisa disampaikan oleh siapapun yang paham dan belajar (saya pernah dengar ada ahli alkitab mengajar di sekolah theologi tetapi dia tidak percaya Yesus),  bahkan nama Yesus yang berkuasa bisa dipergunakan orang diluar kristen untuk menyembuhkan. 

Mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi, Ingat Yudas,  Tuhan tau kalau Yudas akan mengkhianatiNya,  tetapi Tuhan malah membasuh kakinya pada malam sebelum diserahkan, artinya Tuhan tetap mengasihi kita terutama kepada hambaNya agar bisa diselamatkan. Pilihan tergantung kita.

Sebagai pengikut Kristus yang benar,  kita harus punya pengetahuan tentang firman Tuhan, tau kebenaran, sehingga tidak bisa disesatkan dan bisa memilih beribadah ditempat yang benar bukan ditempat yang menyenangkan.

Bagi korban dan keluarganya pastinya ada kekecewaan terhadap orang yang selama ini dipercaya sebagai hamba Tuhan,  tetapi jangan kecewa kepada Tuhan,  karena kita manusia sudah diberi Tuhan akal budi dan kebebasan. Kita bisa langsung bertanya kepada Tuhan lewat Roh Kudus yang ada dalam hati kita dan minta tuntunanNya pada jalan yang benar. Taruh pengharapan kita hanya pada Tuhan saja. Dengan berharap kepada Tuhan, maka kasih setia Tuhan selalu menyertai kita. ( Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.  (Mazmur 33:22)  )
Manusia bisa mengecewakan tetapi Tuhan tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadaNya. ( Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?  (Yesaya 2:22))

Di akhir jaman ini kita harus semakin berhati-hati, karena akan banyak penyesat. Tambah keimanan kita dengan semakin banyak mendekatkan diri lewat pembacaan firman Tuhan, menjadi pelaku firman dan selalu berdoa kepada Tuhan. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Jangan egois

Jangan egois

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (Roma 15:1)

Sifat mau menang sendiri, merasa paling benar, merasa paling pintar,  tidak perduli sama orang,  gila hormat,  sombong, semua itu adalah sifat egois yang kebanyakan dimiliki oleh orang yang punya materi lebih. Ada juga orang yang susah tapi egois dan sombong.

Suatu hari saya tidak sengaja memperhatikan salah satu acara televisi yang menguji tentang kasih atau keperdulian terhadap orang lain, terutama kepada orang yang sedang kesusahan, ada beberapa artis yang menyamar untuk uji coba, dari hasil test tersebut ternyata dari sekian orang (antara dua sampai tiga), yang dimintai tolong hanya satu yang perduli (mereka yang tidak lolos wajahnya diblur) dan mau menolong, padahal mereka juga susah,  yang saya kagum dan terharu adalah ketika seorang tuna netra yang punya hati lebih dari orang yang normal. Dia dengan polosnya mengeluarkan semua uang yang ada disakunya dan memberikan kepada orang yang menceritakan kesusahannya kepadanya dari acara tersebut. Ketika ditanya kenapa dia mau menolong padahal dia sendiri membutuhkan uang itu karena dari tadi dagangannya hanya sedikit yang laku, dengan tersenyum dia katakan bahwa rejeki itu dari Tuhan dan apa yang Tuhan kasih tidak hanya untuk dia tetapi juga untuk orang yang membutuhkan. Akhirnya oleh team dari acara itu dia diberi uang yang banyak sebagai gantinya. 

Belajar dari kisah ini saya merasa malu,  karena terkadang kita egois dengan hanya memikirkan diri sendiri terlebih dahulu daripada orang lain yang sangat memerlukan. Padahal Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri  artinya jika kita perlu makan orang lain juga,  kita harus berbagi berkat,  jika kita melihat orang yang perlu makanan dan kita mampu membelikan,  maka berikan untuk mereka yang perlu makanan. Kita harus hidup cukup saja,  jika lebih berikan pada yang memerlukan,  karena Tuhan memberi lebih untuk bisa kita bagikan bagi yang memerlukan. Jangan egois dengan pikiran bahwa semua karena hasil usaha kita kenapa harus dibagikan lebih baik dinikmati sendiri. Ayat firman di atas dengan jelas mengingatkan kita untuk tidak mencari kesenangan kita sendiri. Jika kita mau menjadi pelaku firman,  maka kita harus melakukan apa yang firman Tuhan katakan. Inilah yang dikatakan melakukan  kehendak Tuhan.

Saya perhatikan orang-orang kaya menumpuk harta mereka dengan membangun kerajaan bisnisnya,  mendirikan rumah semewah mungkin,  memenuhi garasi dengan berbagai mobil mewah,  membeli banyak tanah,  mendirikan banyak rumah,  padahal sekelilingnya (orang terdekat atau saudaranya) ada yang tidak punya rumah,  tidak punya penghasilan,  tetapi dia menutup mata hatinya,  dan berkata semua miliknya adalah hasil usaha kerasnya, dia tidak rela orang lain menikmati,  kalaupun ada aksi sosial apa yang diberikan agar dipandang baik saja. Banyak kemunafikan yang saya perhatikan,  dan kita hanya bisa mengelus dada dan berdoa agar Tuhan menjamah dan menyelamatkan. 

Hidupku bukannya aku lagi,  tapi Yesus yang hidup didalamku,  seperti Yesus itu yang kumau,  dunia tak dapat membalas kasihMu. Kekayaan, kehormatan dan kemuliaan hanya bagi Tuhan,  mengasihi lebih sungguh itulah kerinduanku,  melakukan kehendakMu dalam hidupku. Amin
Biarlah itu menjadi doa kita umat yang dikasihi Tuhan.

Saturday, March 7, 2020

kesabaran

Kesabaran
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!  (Roma 12:12)

Salah satu buah Roh adalah kesabaran (Galatia 5:22 ). Sabar juga adalah salah satu sifat dari kasih. Kesabaran tidaklah mudah dilakukan, jika tidak ada kasih,  contohnya pada saat merawat atau melayani orang,  mungkin ada yang sabar karena dibayar tetapi itu sifatnya sebentar,  jika terlalu lama akan timbul kejahatan. contohnya ada beberapa kejadian penganiayaan yang terjadi pada anak maupun orang tua oleh pembantu atau perawat, karena yang dilakukan untuk uang jadi tidak ada kasih, sehingga mudah emosi akibatnya mereka melakukan kejahatan seperti penganiayaan bahkan sampai tewas. 

Orang tua yang punya kasih tidak mungkin bisa membunuh anaknya sendiri, demikian juga anak yang punya kasih tidak akan tega membunuh orang tuanya. Seperti yang terjadi diberita beberapa hari ini. 

Kasih yang bukan dari Tuhan sifatnya sementara sesuai dengan kebutuhan, tetapi kasih yang dari Tuhan akan bertahan bahkan sampai harus menderita karenanya. Karena ada kasih maka timbul kesabaran. 

Ada kalimat yang saya setuju dari ucapan seorang pendeta yang mengatakan : "dibutuhkan hati yang baik atau penuh kasih untuk bisa berbuat baik,  sebaliknya dibutuhkan hati yang busuk untuk bisa berbuat jahat". 

Jadi bagaimana hati kita itulah yang bisa menentukan baik atau buruk perbuatan kita. Jadi kalau dasar hatinya baik,  akan sulit baginya untuk berbuat jahat, sebaliknya jika hatinya busuk,  maka akan dengan mudah melakukan kejahatan.  Contohnya saya perhatikan orang yang sudah terbiasa mencuri akan terus mencuri kecuali bertobat,  demikian juga yang biasa berbohong akan terus berbohong. Kalau dasar hatinya busuk,  maka dengan mudah dia melakukan kejahatan. Berbeda dengan orang yang dasar hatinya baik ketika akan berbuat jahat ada ketakutan dan tidak akan tega atau mampu  melakukannya.

Kembali pada topik kesabaran, berapa lama? ada beberapa kesaksian kesabaran, setelah lebih dari sepuluh tahun berdoa untuk penjualan sebidang  tanah,  akhirnya Tuhan kirimkan pembeli tepat pada waktunya. 
Kesabaran menunggu pengembalian dana yang dipakai seseorang yang selalu berjanji dan belum menepatinya,  akhirnya dengan doa dan kesabaran bisa ditepati. Kesabaran menunggu momongan setelah bertahun-tahun menikah juga akhirnya mendapatkan. Dan banyak lagi kesaksian tentang kesabaran. 

Jangan tanya berapa lama?  Bersabar saja, Tuhan tidak pernah terlambat dan juga tidak terlalu cepat, tetapi tepat pada waktunya. Kesabaran kita karena berdasarkan kasih, pasti akan  berbuah pada waktunya
Berharap kepada Tuhan saja dan sabar menunggu waktu yang terbaik sambil tetap berdoa. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua

Menderita seperti Yesus

Menderita seperti Yesus

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.  (Roma 8:17)

Tuhan Yesus sudah memberikan contoh akan penderitaan,  penderitaan sejak terlahir kedunia lahir di kandang, ketika bayi dicari dan dikejar akan dibunuh, ketika tumbuh menjadi seorang anak hidup sebagai anak tukang kayu, ketika dewasa dianiaya dan harus mati disalib karena dosa kita. 

Demikian juga apa yang dialami oleh murid-murid Yesus,  Yohanes dipenggal kepalanya,  Petrus disalib terbalik dan lain-lain. Paulus juga menderita ketika menjadi pengikut Kristus. Tetapi setiap penderitaan orang benar adalah untuk kemuliaan Tuhan. Lewat penderitaan banyak jiwa dimenangkan,  contohnya ketika Paulus digigit ular tidak binasa membuat yang menyaksikan yang tadinya menuduhnya pembunuh berbalik mengagumi dan dianggap dewa lewat gigitan ular yang tidak bisa membinasakannya (baca kisah rasul) . Karena walaupun harus menderita Tuhan beserta kita dan akan meluputkan kita dari bahaya. 

Begitu pula dengan kehidupan kita orang percaya, walaupun kelihatannya tidak diberkati seperti orang dunia,  tetapi lewat setiap penderitaan apapun itu baik sakit atau ekonomi lemah, adalah untuk memuliakan Tuhan dan bisa menjadi saksi dan berkat bagi orang terutama bagi mereka yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. 

Walaupun ada penderitaan,  tetapi ada damai sukacita dan ketenangan  yang tidak dimiliki oleh orang dunia, karena kita melakukan kebenaran. 

Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.  (Yesaya 32:17)

Seperti Tuhan Yesus yang rela mati bagi kita, maka sebagai pengikut Kristus kita harus mau kehilangan nyawa karena kebenaran didalam Kristus. 

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.  (Kisah Para Rasul 20:24)

Paulus yang tadinya benci kepada pengikut Kristus, tetapi setelah dijamah Tuhan akhirnya rela mati karena nama Yesus. 

Tetapi Paulus menjawab: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus." (Kisah Para Rasul 21:13)

Sebagai anak Tuhan kita harus ikut teladanNya rela menderita karena Kristus dan bahkan rela mati bagi Kristus agar Nama Tuhan Yesus dimuliakan. Amin
Ingatlah bahwa penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan kita terima.
Tuhan Yesus memberkati