Tulus dan benar
TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. (Mazmur 7:8)
Kebanyakan orang mengharapkan balasan dari setiap pemberian atau kebaikan yang sudah mereka lakukan, prinsip ekonomi tidak bisa kita terapkan secara rohani terhadap Tuhan. Salah satu contohnya adalah ketika memberikan persembahan 100 berharap mendapat balasan 10 kali lipat, atau 100 kali lipat dari Tuhan. Dalam hal ini, kita bukan bertujuan mendapatkan balasan, tetapi memohon berkat agar persembahan kita berbuah berkali lipat, bukan untuk kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Sedangkan balasan atas pemberian kita, adalah berkat Tuhan. Karena firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberkati berlimpah pemberian kita, tetapi jangan dijadikan tujuan atau motivasi kita dalam memberi. Beri dengan kerelaan tanpa mengharapkan balasan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup dan maha mengetahui.
Perumpamaan tentang menabur, mengajarkan kepada kita, bahwa jika kita menabur ditempat yang benar, maka hasilnya akan berlipat kali. Bukan berbicara tentang balasan tetapi tentang hasil taburan. Karena itu kita harus menabur ditempat yang benar.
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23)
Begitu juga pada saat mengalami kesusahan, apakah karena sakit, karena terlilit hutang, atau masalah keluarga, sebelum kita datang kepada Tuhan, kita harus mengoreksi diri apakah perbuatan kita yang mengakibatkan semua kesusahan tersebut, jika ya maka mohon pengampunan kepada Tuhan, jika tidak mohon kekuatan dalam menanggungnya. Tuhan adalah Allah, Dia Raja, Dia Bapa, jadi kita harus merendahkan diri, penuh hormat dan takut, jika datang kepadaNya.
Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. (1 Petrus 1:17)
Jangan meminta Tuhan menjagai kita dan keluarga kita, tetapi memohon mengirimkan malaikatNya untuk kita dan keluarga kita. Disamping itu kita juga harus hidup benar.
Tuhan pasti mau mengabulkan permohonan orang yang tulus hati, dan melakukan yang baik di mata Tuhan, contohnya Hizkia (baca 2 raja-raja 20)
"Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (2 Raja-raja 20:3)
Bagi orang benar akan muncul terang akan kebenaran dan sukacita bagi mereka yang tulus hatinya.
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. (Mazmur 97:11)
Mari kita belajar hidup benar dan memiliki hati yang tulus.
Tuhan Yesus memberkati.