Monday, December 30, 2019

Tulus dan benar

Tulus dan benar

TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.  (Mazmur 7:8)

Kebanyakan orang mengharapkan balasan dari setiap pemberian atau kebaikan yang sudah mereka lakukan,  prinsip ekonomi tidak bisa kita terapkan secara rohani terhadap Tuhan. Salah satu contohnya adalah ketika memberikan persembahan 100 berharap mendapat balasan 10 kali lipat,  atau 100 kali lipat dari Tuhan. Dalam hal ini,  kita bukan bertujuan mendapatkan balasan,  tetapi memohon berkat agar persembahan kita berbuah berkali lipat, bukan untuk kita tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Sedangkan balasan atas pemberian kita, adalah berkat Tuhan. Karena firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memberkati berlimpah pemberian kita, tetapi jangan dijadikan tujuan atau motivasi kita dalam memberi.  Beri dengan kerelaan tanpa mengharapkan balasan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup dan maha mengetahui.

Perumpamaan tentang menabur, mengajarkan kepada kita,  bahwa jika kita menabur ditempat yang benar, maka hasilnya akan berlipat kali. Bukan berbicara tentang balasan tetapi tentang hasil taburan. Karena itu kita harus menabur ditempat yang benar. 

Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23)

Begitu juga pada saat mengalami kesusahan,  apakah karena sakit,  karena terlilit hutang,  atau masalah keluarga,  sebelum kita datang kepada Tuhan, kita harus mengoreksi diri apakah perbuatan kita yang mengakibatkan semua kesusahan tersebut,  jika ya maka mohon pengampunan kepada Tuhan,  jika tidak mohon kekuatan dalam menanggungnya.  Tuhan adalah Allah,  Dia Raja, Dia Bapa,  jadi kita harus merendahkan diri, penuh hormat dan takut, jika datang kepadaNya.

Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. (1 Petrus 1:17)

Jangan meminta Tuhan menjagai kita dan keluarga kita,  tetapi memohon mengirimkan malaikatNya untuk kita dan keluarga kita.  Disamping itu kita juga harus hidup benar.

Tuhan pasti mau mengabulkan permohonan orang yang tulus hati, dan melakukan yang baik di mata Tuhan,  contohnya Hizkia (baca 2 raja-raja 20)

"Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (2 Raja-raja 20:3)

Bagi orang benar akan muncul terang akan kebenaran dan sukacita bagi mereka yang tulus hatinya.

Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati.  (Mazmur 97:11)

Mari kita belajar hidup benar dan memiliki hati yang tulus. 
Tuhan Yesus memberkati.

Penyertaan Tuhan

Penyertaan Tuhan

Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.  (1 Samuel 3:19)

Penyertaan Tuhan sempurna bagi kita orang percaya yang menyerahkan semua rencana dalam hidup kita dalam pimpinan Tuhan. Bukan tercapainya keinginan kita yang menjadi patokan keberhasilan atau kesuksesan kita,  tetapi apabila rencana Tuhan terjadi dalam kehidupan kita pasti keberhasilan dan kesuksesan akan kita dapatkan. Karena rancangan Tuhan adalah hari depan yang penuh harapan (yeremia 29:11).

Kita jangan mudah kecewa, jika apa yang sudah kita rencanakan tidak terjadi,  bagi kita orang percaya yang sudah berdoa dan menyerahkan semua rencana kita kedalam tangan Tuhan, kita harus yakin bahwa yang terbaik yang akan terjadi,  bukan berdasarkan kehendak kita,  melainkan kehendak Tuhan,  walaupun awalnya terlihat buruk atau sepertinya sia-sia akan tetapi dibalik itu semua ada berkat besar yang Tuhan sudah sediakan bagi kita yang mau taat dan setia kepada Tuhan. 

Ada bagian yang kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita, dan ada bagian yang Tuhan lakukan untuk kita,  yang pasti hanya berkat Tuhan yang menjadikan semuanya berhasil.
Disaat kita merasakan semua jalan tertutup, berdiam diri dan serahkan kepada Tuhan, percayalah akan ada jalan keluar yang terbaik.Tertutupnya jalan kita jangan dipaksakan terus, tetapi pasti ada jalan lain yang Tuhan bukakan untuk kita. 

Penyertaan Tuhan sempurna bagi kita orang percaya. Jalani saja dengan penuh tanggung jawab apa yang bisa kita lakukan,  selanjutnya biar Tuhan yang melakukan bagianNya.

Jangan mengambil kesimpulan dari apa yang kita lihat,  tetapi percaya bahwa dibalik itu semua pasti yang terbaik yang Tuhan sediakan bagi kita. Terus berharap kepada Tuhan, walaupun apa yang terjadi belum seperti yang kita harapkan,  percayalah Tuhan mengetahui saat yang terbaik bagi kita.

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20)

Tuhan Yesus beserta kita.

Saturday, December 28, 2019

menikmati hidup

Menikmati hidup

Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah. (Pengkhotbah 5:19)

Banyak orang mencari kekayaan,  ketika semua kekayaan didapat, orang jadi sibuk mengurus kekayaannya sampai tidak ada waktu untuk santai di rumah menikmati kekayaannya.  Kasur yang puluhan bahkan ratusan juta tidak mampu membuat nyaman tidurnya,  sofa kulit yang empuk, mobil mewah dan berbagai kemewahan yang dia punya tidak bisa dinikmati, tetapi orang lain yang menikmatinya. Apa gunanya kita memiliki semuanya, jikalau kita tidak bisa menikmatinya.

Tidak ada yang salah dengan kekayaan,  yang salah adalah kita yang fokus pada kekayaan sehingga tidak bisa menikmatinya.  Kalaupun kita mendapatkan kekayaan,  jangan sampai diperhamba olehnya. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk hidup cukup saja.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (Matius 6:11)

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5)

Karena uang atau kekayaan,  bisa membuat orang menghalalkan segala cara untuk memperolehnya sehingga secara sadar atau  tidak sadar mereka yang mengejar kekayaan telah melakukan dosa.

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10)

Tujuan hidup kita bukan untuk mencari kekayaan, karena kekayaan yang tidak bisa dinikmati adalah sia-sia,  kalaupun kita lahir sebagai orang kaya, bersyukurlah dan nikmatilah dengan benar. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Friday, December 27, 2019

Kasih dan kesabaran

Kasih dan kesabaran

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  (1 Korintus 13:4)

Belakangan semakin jelas pemisahan antara yang minoritas dengan mayoritas. Perbedaannya sangat terasa terutama didaerah. Saya merasakan penderitaan sebagai kaum minoritas dan mencoba bersabar terhadap mereka. Karena saatnya kasih yang Tuhan Yesus ajarkan harus kita praktekan dalam kehidupan kita. 

Disini saya hanya akan bicara tentang kasih dan kesabaran.  Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan tentang kasih,  tetapi juga sudah mempraktekan kasih itu, yaitu  dengan turun ke dunia menjadi manusia dan mau berkorban menjadi kutuk dengan mati disalib, agar kita yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal di sorga. 

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)

Salah satu bentuk dari kasih adalah kesabaran. Tidaklah mudah melakukan kesabaran,  karena harus menahan perasaan dan merendah. Orang sabar bukan berarti kalah atau tidak berani,  tetapi menunda untuk menang, untuk mendapatkan yang terbaik. 

Sebagai contoh Tuhan Yesus dari sejak lahir harus menderita lahir di kandang domba, bersembunyi dari raja Herodes,    hidup sebagai anak tukang kayu, dicobai, harus menderita dicambuk, dihina, dan diludahi kemudian di salibkan bukan karena kesalahanNya. Kesabaran yang Tuhan Yesus lakukan selama hidup di dunia sebagai manusia memberi teladan kepada kita dan membuktikan kasihnya kepada kita dan bahwa penderitaan sudah Dia alami dan rasakan, agar kita menang atas penderitaan. 

Sebagai Tuhan sangat bisa Dia menghukum atau mendatangkan celaka bagi orang-orang yang sudah menganiayaNya.  Tetapi tidak Dia lakukan, oleh karena kasihNya kepada kita yang percaya,  dan bukti bahwa Dia tidak hanya mengucapkan firman dan mengajarkan tentang kasih kepada kita,  tetapi Dia sudah memberikan contoh dengan melakukannya pada saat menjadi manusia. 

Jadi kita yang saat ini sedang menantikan jawaban doa atas setiap masalah kita bersabarlah, dan percayalah karena ada saatnya kita memperoleh jawaban dan jalan keluar. 

Ingatlah apa yang kita alami tidak melebihi kemampuan kita, bahkan tidak sebanding dengan apa yang sudah Tuhan Yesus alami. Selama tiga puluh tiga tahun kehidupanNya mengalami cobaan dan penderitaan. Buah kesabaran dan kasihNya pada kita adalah kebangkitanNya yang artinya menang atas maut atau kematian kekal. Keselamatan dan kehidupan kekal bagi yang percaya kepadaNya. 

Marilah kita belajar bersabar menunggu waktu Tuhan dan senantiasa penuh kasih. 
Tuhan Yesus memberkati

Tuesday, December 24, 2019

keselamatan pribadi

Keselamatan pribadi

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (Matius 10:22)

Masuk sorga atau neraka adalah masalah  pribadi bukan keluarga atau kelompok. Jadi kalau dikaitkan dengan keluarga tidaklah benar,  maksudnya disini adalah masing-masing yang menentukan apakah akan masuk sorga atau tidak. Suami istri sekalipun tidak bisa bersama-sama masuk sorga. Seringkali orang mengkaitkan keharmonisan sebuah keluarga dengan kerohanian,  ada benarnya dan ada salahnya juga tergantung cara pandang kita,  tetapi semuanya tidak menentukan masuk sorga. 

Kita ambil contoh Nabi Samuel, 
" Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. (1 Samuel 8:3)"

anak-anak Samuel sifatnya berbeda dengannya,  hal ini membuktikan kemandirian bahwa ayah sekalipun tidak bisa menyelamatkan anaknya.  Sama dengan Ayub adalah seorang yang soleh tetapi anak-anaknya tidak.  Kalau dikaitkan dengan ayat firman Tuhan 
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."  (Kisah Para Rasul 16:31)

Benar bahwa jika kita percaya kepada Tuhan Yesus akan selamat juga seisi rumah.  Walaupun tidak dijelaskan,  tetapi banyak ayat firman yang menjelaskan tentang keselamatan, artinya bukan sekali selamat tetap selamat,  tetapi keselamatan harus diperjuangkan,  bukan hanya percaya. Menjalankan atau memelihara keselamatan itu dengan hidup takut Tuhan,  hidup benar dan kudus, melakukan kehendak Tuhan, itulah yang membuat kita berhak masuk kerajaan sorga. Jadi jika kita yang percaya hidup benar dan menjadi teladan bagi keluarga,  maka,  seluruh keluarga pasti selamat.

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,  (Filipi 2:12)

Jadi tidak menjamin seorang anak pendeta masuk sorga, karena soal kerajaan sorga adalah soal pribadi atau perseorangan,,  ayah,  ibu,  saudara,  keluarga tidak bisa menjamin kita,  hanya diri kita sendiri yang menentukan.  
Istilah gaulnya urusan masuk kesorga tidak gandengan tetapi sendirian. 

Kita sebagai orang percaya hanya bisa mengarahkan, memberi teladan,  membantu menyatakan kebenaran kepada orang-orang yang kita cintai semasa hidup didunia ini. Demikian juga kita tidak bisa menyalahkan atau menghakimi seseorang yang benar tetapi keluarganya tidak benar. Kembali ke pribadi masing-masing apakah mau hidup benar atau tidak. Yang harus diingat juga bahwa semua adalah kasih karunia Tuhan. 

Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga." (Kisah Para Rasul 15:11)

Sampaikan saja apa yang kita ketahui tentang keselamatan,  selanjutnya biar Tuhan yang bekerja atas orang-orang tersebut. Jangan jadikan beban berat jika ada keluarga yang belum bertobat, karena keselamatan mereka bukan kita yang menentukan,  tetapi tugas kita adalah berdoa bagi mereka agar Tuhan yang menjamah hidupnya,  sebab keselamatan adalah kasih karunia dan anugerah Tuhan saja. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Monday, December 23, 2019

Penyesalan

Penyesalan

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.  (Yakobus 4:17)

Penyesalan selalu datangnya terlambat. Kebanyakan penyesalan diartikan sebagai sesuatu yang belum dilakukan entah karena tidak mau atau karena menunda untuk melakukannya. 

Jadi sebelum terjadi penyesalan sebaiknya kita segera melakukan, jika hal tersebut positif dan jangan menundanya. Ayat firman di atas sudah jelas mengatakan dosa bagi yang tidak melakukan apa yang baik yang seharusnya dilakukan.  
Sejauh apa yang kita lakukan adalah baik dan tidak merugikan orang lain maka lakukanlah dengan benar. 

Tetapi harus diingat  juga bahwa apa yang kita pikir baik bagi kita belum tentu baik bagi orang lain. Jadi baik dimaksud adalah baik pada umumnya seperti membantu orang kekurangan dengan kelebihan kita secara tulus tanpa imbalan apapun. Karena ada orang berbuat baik karena menguntungkan baginya. Kalau begitu kita sudah mendapat balasannya. Bukan itu yang Tuhan mau,  tetapi berbuat baik yang hanya Tuhan yang bisa membalaskannya. Artinya kita akan mendapatkan upah di sorga. 

Jangan pernah menunda perbuatan baik yang akan kita lakukan,  karena kita tidak tau kapan waktunya Tuhan memanggil,  sebelum terlambat dan timbul penyesalan,  maka segera lakukan. 

Kebaikan apa yang bisa kita lakukan sekarang. Tidak perduli besar atau kecil perbuatan kita,  karena Tuhan melihat ketulusan hati kita. Jangan berhitung selagi kita mampu lakukan saja. 

Tuhan menciptakan kita agar menjadi manusia yang berarti dan berguna bagi dunia ini dan bagi Tuhan. Apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup di dunia ini adalah bekal kita dikehidupan kekal nanti. Jangan hanya memikirkan nikmatnya kehidupan di dunia ini sekarang yang hanya sementara,  tetapi yang terpenting adalah kehidupan kekal, yaitu apakah mau kebahagiaan atau penderitaan kekal. 

Selagi kita mampu melakukan kebaikan,  maka lakukanlah sebagai ucapan syukur kita atas berkat Tuhan yang tidak pernah ada habisnya. Percayalah tidak akan kekurangan dan ada kepuasan batin yang kita dapatkan yang tidak bisa dinilai dengan materi. Penyesalan tidak akan terjadi jika kita patuh terhadap suara hati kita,  tidak menunda dan mau berkorban dari keegoisan diri. 

Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.  (Hosea 14:2)

Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, December 22, 2019

kekecewaan

Kekecewaan

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." (Matius 11:6)

Bisa dibayangkan jika suatu hari ketika kita sudah mempersiapkan suatu rencana tiba-tiba gagal, kita akan merasa kecewa luar biasa. 

Dalam hidup ini pasti ada saat dimana kita mengalami kekecewaan. Akibat dari kecewa bisa fatal jika kita tidak segera sadar bahwa kecewa adalah bagian dari proses untuk kita menjadi sadar bahwa tidak semua keinginan atau rencana kita berhasil atau berjalan mulus. 

Jika sesuatu terjadi diluar kehendak kita,  tetap bersyukur karena pasti ada rencana Tuhan yang terbaik akan terjadi dalam hidup kita. 

Siapakah kita sehingga menanyakan kenapa begini atau kenapa begitu kepada Tuhan. 
Siapakah kita berhak menuntut kesempurnaan,  karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. 
Siapakah kita yang tidak mau menerima yang buruk dan hanya mau yang baik saja. 
Berapa banyak kebaikan yang kita terima dibandingkan dengan keburukan yang menimpa kita. 
Siapakah kita,  apakah kita sudah hidup benar, dan apakah kita berhak mendapatkan apa yang kita minta? Hendaknya kita mengoreksi diri, apakah sudah benar, apakah yang kita minta atau lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan,  apakah kita memaksakan kehendak kita? 

Bapak di Sorga sangat tau apa yang dibutuhkan anakNya, ( Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.  (Filipi 4:19))
sudah siapkah kita,  atau berapa kuat beban yang kita bisa tanggung, mampukah kita. 
Jangan biarkan kekecewaan membuat kita malas berdoa,  malas baca alkitab,  malas beribadah. Jangan biarkan perasaan kecewa kita tersimpan,  karena akan jadi kebencian dan kepahitan yang membuat kita jadi berdosa. 
Jangan menjauh dari Tuhan,  tetapi harus mendekat,  Dia pasti buka jalan,  Dia pasti menolong kita. Jangan salahkan Tuhan,  renungkan semua yang sudah kita alami dan mulai memperbaiki apa yang salah. 
Tuhan Yesus memberkati

kuasa Tuhan

Kuasa Tuhan

Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."  (Yehezkiel 37:6)

Ketika putus asa melanda bangsa Israel, harapan juga sudah tidak ada,  hanya tinggal tulang belulang yang berserakan. Mungkin dalam hidup ini selama  mengiring Tuhan, kita seperti tulang-tulang yang berserakan,  tidak berarti,  ada banyak hal yang tidak baik yang kita alami, tidak menyenangkan, merasa berada dalam suatu keadaan yang amat tidak nyaman ,merasa tidak memiliki apa-apa (merasa miskin), dalam kesakitan yang berkepanjangan, tidak berguna dan lain sebagainya.  Sehingga sering timbul keputusasaan, seperti yang dialami oleh bangsa Israel. 

Ingatlah saudara/I bahwa masih ada Tuhan yang punya kuasa dan tidak pernah jauh dari hidup kita. Kuasa Tuhan bisa membuka kubur2 dan membangkitkan tulang belulang dan menghidupkannya, 
Allah kita adalah Allah yg sanggup melakukan yang tidak mungkin, Dia tidak setengah setengah dalam memberikan pertolongan dan mencurahkan berkatNya. Dia memberikan RohNya supaya Kita hidup bahkan hidup yang berkemenangan;  menang dari kemiskinan, menang dari kesulitan, menang dari kesakitan , menang dari kekurangan, bagi yang miskin bukan berati kita langsung jadi kaya raya tetapi hidup dalam berkecukupan (apa yang kita perlukan Tuhan sediakan), bagi yang sakit akan mendapat kesembuhan, bahkan bisa mendapatkan organ tubuh yang baru (tentang ini ada kesaksian yang mengatakan disorga ada gudang organ tubuh manusia yang sudah ada namanya,  pada saatnya Tuhan akan mengirimkannya), mintalah kepada Tuhan yang sudah menyediakan semua yang kita perlukan,  dan Dia akan memberikan tepat pada waktunya. 

Semua pemulihan dapat kita alami dan dapatkan apabila kita mau selalu sadar bahwa kita tidak dapat hidup diluar Tuhan, kita bergantung dan hanya berharap kepadaNya. 
Jika saudara/i saat ini mungkin sedang menantikan pertolongan Tuhan utk masalah hidup, masalah keuangan, masalah keluarga, masalah kesehatan dan masalah masalah lain, apapun masalah kita, ingatlah bahwa Tuhan sanggup menolong, dia yang bisa menghidupkan kembali tulang belulang dan memberikan nafas hidup, Dia juga pasti bisa menyelesaikan masalah kita semua. 

Firman Tuhan berkata :
Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.  (Yehezkiel 37:5)

Marilah kita mengandalkan Tuhan dan percaya akan kuasanya yang mampu melakukan segala perkara,  karena Dia Allah pencipta langit dan bumi. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Saturday, December 21, 2019

kelemahan

Kelemahan 

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.  (2 Korintus 12:9)

Hidup adalah perjuangan,  seperti dalam sebuah perlombaan ada garis finish yang akan kita capai. Ada beberapa persiapan dan rintangan yang akan kita hadapi dalam prosesnya. 

Pertama kita berlatih untuk bekal kita yaitu isi dengan firman Tuhan setiap hari yang akan menuntun kita dijalan yang benar. 

Kedua tetap berhati-hati dan selalu waspada, karena iblis tidak suka melihat kesetiaan kita,  dia akan selalu mencari kelemahan kita dan menyerang kita tepat pada waktunya sehingga kita bisa jatuh dalam dosa. 

Sungguh diakhir jaman ini, sebagai orang percaya kita harus peka akan rancangan iblis yang begitu hebat dan licin. Dimana dengan sangat lembut sehingga tidak terasa dan tanpa sadar kita sudah mulai masuk kedalam perangkapnya. Melalui kehidupan sehari-hari tanpa kita rencanakan dan tanpa kita ingini, kita disuguhkan kejahatan yang bermacam-macam, iblis dengan caranya memakai kelemahan kita sehingga secara tidak sadar kita sedang ditawarkan kenikmatan atau kesenangan akan dosa.

contoh kecil bagaimana reaksi kita saat kita melihat sebuah ketidak adilan terjadi ? Marah ? Yang akhirnya timbul penghakiman / penilaian dimana kita akan merasa puas karenanya ( siapakah kita sehingga kita dapat menghakimi ?) Atau Hal hal lain dengan tidak bermaksud membicarakan orang lain tetapi tanpa sadar kita sudah masuk dalam perangkap iblis. 

Banyak hal lagi yang dapat dipakai oleh iblis bahkan yang berbungkus rohani. Seakan apa yang kita lakukan benar,  padahal kita sedang terseret oleh tipuan iblis. Pada saat kita sedang dalam percakapan dengan orang yg lebih tua atau dituakan atau bahkan dalam suatu counseling dg hamba Tuhan, tidak terasa sering Kali tanpa sadar kita masuk dalam percakapan membicarakan yang mungkin aib atau kesalahan dimasa lampau seorang hamba Tuhan.

Sebaliknya mari kita dukung dalam doa  agar hamba Tuhan tersebut tetap kuat dalam iman percayanya. Lihat hal yang positif yang Tuhan percayakan padanya.  Karena semua orang punya masa lalu.  

Kita harus tetap waspada dan peka karena iblis sangat licik, kelemahan kita dipakai untuk menjatuhkan kita kedalam dosa. 

Terus berjuang sampai akhir, segala rintangan dan hambatan akan bisa kita lewati bersama Tuhan yang selalu memberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalani,  jangan menyimpang dan jangan putus asa, Tuhan ada bersamamu,  kuasaNya akan sempurna dalam kelemahan kita,  dan ingat tujuan akhir hidup kita atau finish perjuangan kita adalah menyelesaikan rumah kita di surga yang indah penuh kemuliaan. Agar saat Tuhan memanggil kita rumah kita sudah siap. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Tuesday, December 17, 2019

Taat firman

Taat firman

Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.  (Amsal 13:13)

Bicara ketaatan jadi ingat saat sekolah, ketika ada guru semua murid duduk manis,  tetapi jika guru tidak ada dikelas jadi ramai. Ketaatan seseorang bisa terjadi jika ada yang ditakuti atau dihormati. Keberadaan secara fisik seseorang yang ditakuti atau dihormati yang membuat orang mentaati peraturan yang ada.  Sebaliknya jika tidak ada,  maka mereka akan seenaknya terhadap peraturan.
Sama halnya di jalan raya, jika ada polisi pengguna jalan tertib berlalu lintas. 

Berbeda halnya jika kita bicara ketaatan kepada Tuhan. Tuhan tidak kelihatan, perbuatan ketaatan kita cuma Tuhan dan kita yang tau. Kita taat pada fisik yang tidak kelihatan,  akan lebih sulit dilakukan dan sering diabaikan.  Dalam renungan ini saya mau menuliskan tentang ketaatan persembahan persepuluhan kepada Tuhan. Kita bisa taat akan hal ini jika kita lebih mengutamakan Tuhan daripada kebutuhan hidup kita. 

Pengalaman saya mengajarkan dan menunjukan bahwa jika kita taat akan persembahan persepuluhan,  maka janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita  demikian sebaliknya. 

Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.  (Mazmur 18:30)

Suatu saat saya mendapat berkat, lalu saya ingat harus bayar perpuluhan, tetapi ketika ingat besok harus membayar sesuatu saya bermaksud memberikan lima persen dulu perpuluhannya,  nanti sisanya lima persen lagi, cuma setelah membayar saya jadi tidak tenang dan suami bilang bayar saja,  akhirnya saya kirim lagi yang lima persen dan berpikir biar aja urusan besok pasti ada. Benar saja sorenya ada orang datang beli jualan online saya seharga uang yang saya perlu puji Tuhan jikalau kita taat,  maka Tuhan pasti menepati janjiNya (maleakhi 3:10)

Ada juga kesaksian seorang yang diberkati Tuhan,  awalnya dengan penghasilan lima juta masih bisa memberi sepuluh persen  kemudian penghasilan bertambah menjadi sepuluh juta, dia masih taat membayar sepersepuluh, tetapi saat makin besar jumlah penghasilannya menjadi seratus juta,  dia mulai berhitung,  akhirnya mulai kurang taat. Dan apa yang terjadi oleh sesuatu hal dia tidak bekerja lagi dan kembali jatuh miskin. 

Di alkitab juga ada kisah ananias dan safira yang menahan sebagian hasil untuk persembahan,  akibatnya kehilangan nyawa (kisah para rasul 5:1-11)

Belajar dari kesaksian di atas, maka kita harus selalu taat dan setia pada perintah Tuhan. Utamakan untuk Tuhan daripada untuk diri kita.  Walaupun Tuhan tidak kelihatan,  tapi mata Tuhan melihat segala perbuatan kita. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Sunday, December 15, 2019

kerelaan

Kerelaan

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)

Ada ungkapan yang bagus yaitu : "Tuliskan segala yang buruk diatas pasir,  dan  tuliskan segala yang baik di atas batu"
Artinya kita harus cepat melupakan segala yang buruk diantaranya seperti sakit hati dengan memaafkan,  dan segala yang baik jangan mudah dilupakan harus selalu diingat untuk kita bisa bersyukur. Dibutuhkan kerelaan hati untuk bisa melupakan segala yang buruk dalam hidup kita.

Apa yang terjadi dengan kita umumnya malah menyimpan yang buruk dan melupakan yang baik.  Ada perumpamaan karena nila setitik,  rusak susu sebelanga. 
Hanya karena sedikit kesalahan,  maka semua yang baik dilupakan. Seringkali hanya kesalahan yang diingat. 

Berbicara kebaikan memang ada orang yang berbuat baik karena mempunyai alasan yang menguntungkan baginya atau ingin menuntut balasan. Jarang sekali yang melakukan kebaikan dengan tulus karena kasih.  Hal ini bisa kita lihat dari sikapnya yang hanya baik selama kita menguntungkannya,  tetapi disaat kita menegur atau melakukan yang tidak menyenangkan hatinya, dia mengungkit semua kebaikan yang sudah dia lakukan bagi kita.  Ini yang dinamakan tidak rela atau tidak tulus.  

Seseorang yang tulus tidak akan mengungkit semua kebaikannya. Firman Tuhan mengajarkan untuk tidak memplokamirkan kebaikan baca Matius 6:3 :

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (Matius 6:3)

Marilah kita belajar tentang kerelaan hati dengan cara tidak mengungkitnya pada saat orang itu tidak menyenangkan kita, karena kebaikan adalah buah dari kasih sebagai bukti kita mengasihi Tuhan,  sebaliknya mengingat kebaikan orang bagi kita sebagai ucapan syukur karena kasih anugerah Tuhan bagi kita lewat orang itu. 

Biarlah hanya Tuhan yang mengetahui semua kebaikan kita, kerelaan kita dalam berbuat kebaikan tulus tanpa alasan apapun. 
Tuhan Yesus memberkati. 

Tuesday, December 10, 2019

janji

Janji

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.  (Mazmur 12:6)

Janji adalah sesuatu yang akan dipenuhi atau dilakukan nanti.  Manusia sering berjanji dan sering tidak menepati janjinya. Karena itu ada kalimat "jangan berjanji kalau tidak bisa menepatinya". Jarang kita menemukan orang yang benar-benar menepati janji. Hanya mereka yang hidup takut akan Tuhan yang takut tidak menepati janji. Karena janji sangat mudah diucapkan,  apalagi jika dalam kondisi terjepit atau terpaksa. Tetapi janji sangat sulit dilakukan terlebih jika berkaitan  dengan uang. 

Seseorang yang saya kenal, pernah menjanjikan akan memberi berkat nanti jika mendapat berkat banyak,  tetapi setelah berkat itu didapat, dia merasa sayang dan harus diminta dulu baru diberikan dengan terpaksa dan dengan banyak alasan sehingga apa yang dulu sudah dia janjikan tidak sesuai dan memberikannya dengan perasaan tidak suka atau tidak ikhlas.  Itulah manusia jika berjanji selalu susah menepatinya. Lebih baik tidak usah diucapkan janji tersebut,  karena jika tidak ditepati akan menyakiti perasaan orang  yang dijanjikan. Selain berdosa karena tidak menepati janji (berbohong), juga berdosa karena menyakiti hati orang. 

Hanya Tuhan yang janjinya ya dan amin. 

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.  (2 Petrus 3:9)

Ketika kita berjanji harus selalu diingat bahwa ada Tuhan yang ikut mendengar janji kita.  Jadi tanggungjawab kita bukan hanya kepada orang yang kita janjikan,  tetapi juga kepada Tuhan. Berhati-hatilah dalam mengucapkan janji. Lebih baik melakukan kebaikan langsung tanpa harus berjanji. Janji sama dengan hutang  artinya harus dibayar atau ditepati,  jika karena sesuatu hal yang tidak bisa dihindari yang membuat kita tidak bisa menepati janji,  maka kita harus meminta maaf dan menjelasan kepada orang yang kita beri janji. Barulah janji itu bisa dibatalkan dengan benar. 

Tuhan Yesus memberkati. 

Friday, December 6, 2019

Hidup ini singkat

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:36)

Beberapa hari ini banyak berita yang menyiarkan tentang kecelakaan sepele tetapi berakibat fatal misalnya orang yang sedang berlari pagi di sekitar komplek perumahan tewas tertabrak mobil(ingin sehat malah meninggal dunia),  orang memakai scooter listrik mau kekantor tewas ditabrak pengendara mobil yang mabok. Dan lain sebagainya masih banyak kejadian sepele yang berakibat fatal. 

Kisah di atas mengingatkan kita bahwa kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi didepan, walaupun kita sudah berhati-hati,  atau benar, tetap saja kita tidak bisa luput dari bahaya, karenanya kita harus selalu ingat berdoa sebelum melakukan segala sesuatu, mohon ampun segala kesalahan kita,  meminta kepada Tuhan agar malaikatnya selalu ada bersama kita. 
Segala sesuatu bisa terjadi selama kita hidup, jika kita selalu ingat untuk menyerahkan hidup kita setiap hari kepada Tuhan,  maka malaikatNya akan selalu menjaga kita dari segala yang buruk. 

Tidak selamanya kita dalam kondisi yang baik,  akan tetapi dengan penyertaan Tuhan, walau rasanya seperti dalam bara api kita tidak akan terbakar (ingat cerita sadrah, mesah dan abednego), walau seperti digua singa (seperti Daniel),  kita tidak akan binasa,  karena ada malaikat Tuhan yang menjaga kita. 

Tetaplah setia mengiring Tuhan,  jangan putus asa,  sabar dalam segala hal dan percayalah Dia Tuhan yang maha segalanya. Berjaga dan berdoa senantiasa.
Tuhan Yesus memberkati 

Thursday, December 5, 2019

orang kaya susah ke Sorga

Orang kaya sukar masuk sorga

Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Matius 19:24)

Ayat diatas tidak asing bagi kita orang percaya. Firman Tuhan ya dan amin, apa yang dituliskan memang seperti itu terjadinya.  Bisa kita mengerti firman tersebut, karena kita banyak melihat bahwa sebagian besar orang kaya yang belum bersungguh-sungguh hidup didalam Tuhan,  mereka begitu egois, merasa diri paling benar,  paling hebat,  paling berkuasa terutama terhadap orang-orang yang punya status dibawahnya. 

Harta dan kekayaan membuat orang merasa hebat,  sebab merasa mampu melakukan segala sesuatu yang dikehendaki,  sehingga bisa memperlakukan orang seenaknya,  tidak memperdulikan perasaan orang,  merendahkan orang yang kurang beruntung dan selalu curiga pada orang yang baik kepadanya. Banyak hal negatif yang disebabkan oleh harta dan kekayaan. Oleh karena itu orang kaya sangat susah untuk masuk sorga. 

Mata dan hati orang kaya dibutakan dengan harta yang mereka miliki.  Tidak menyadari bahwa apa yang dimiliki tidak akan dibawa mati, dan tidak berguna ketika Tuhan sudah mengambil nafas hidupnya. Hidup akan berarti jika kita bisa membuat orang sukacita dan bahagia, ada kepuasan batin tersendiri dalam hal ini. 

Menjadi kaya banyak dicita-citakan orang, mungkin karena dari luar kelihatannya enak, sebab semua yang diinginkan bisa didapatkan. Padahal dengan kekayaannya ada yang tidak bisa menikmati mungkin  karena penyakit,  hati dan pikiran tidak tenang selama hidupnya karena memikirkan hartanya. 

Firman Tuhan sudah mengatakan akan hal kehidupan orang kaya sebagai berikut : 
Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. (Pengkhotbah 5:12)

Sebagai orang percaya sebaiknya kita hidup cukup saja,  karena Tuhan sudah mengatakan dan mengajari tentang ini. Ingat doa Bapa kami,.... berikanlah....  makanan kami yang secukupnya
"Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya "(Matius 6:11)

Karena sekaya apapun kita pola makan sehat tetap makannya hanya bisa tiga kali sehari,  tidurnya tetap hanya dalam satu kamar dengan satu ranjang. Saya melihat semakin kaya orang biasanya semakin pelit. Ada orang kaya yang dibutakan oleh hartanya,  sehingga tidak perduli dengan saudaranya yang susah. Merasa kekayaan yang didapat karena usahanya dan tidak boleh orang lain menikmati. Orang kaya cenderung serakah, sudah punya segalanya masih mau lebih lagi,  bahkan saya melihat ada yang memanfaatkan kesusahan orang untuk memperkaya diri. 
Saya memperhatikan orang kaya diperhamba oleh uangnya, selalu sibuk dengan hartanya sampai kecapean dan sakit. 
Kita harus jadi tuan atas uang,  bukan uang yang menjadikan kita hambanya, mari kita belajar hidup cukup, 
(Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5))

Tetapi seandainya kita diberkati sebagai orang kaya,  ingat pergunakanlah untuk menjadi berkat bagi sesama dan untuk memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati. 

Fitnah lebih kejam dati pembunuhan

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (Matius 5:11)

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,  merupakan ungkapan yang sangat tajam artinya dan benar. Karena akibat dari difitnah bisa lebih sakit dan lama terasa sakitnya daripada kita dilukai secara fisik. Rasa sakit yang diderita orang yang difitnah tidak hanya mental/hati  yang sakit tetapi juga akan mempengaruhi fisik. 

Saya pernah difitnah sewaktu dulu bekerja,  saya dikambing hitamkan oleh teman agar dia kelihatan baik dimata pimpinan, saya pernah juga dimarahi tanpa melakukan kesalahan. Saya cuma berdoa didalam hati ya Tuhan tolong saya,  dan Tuhan membela saya tidak lama orang yang sudah memarahi saya tanpa sebab meminta maaf. Walaupun sudah difitnah hubungan saya tetap baik dengan orang-orang itu,  karena memang saya tidak bersalah dan saya juga sudah memaafkan,  sehingga mereka sendiri merasa malu dan tidak harus menjauhi saya. 

Fitnah terjadi bisa karena iri, atau karena kita melakukan kebenaran. Tidaklah mudah menjalani hidup benar,  bahkan nyawa menjadi taruhannya,  Yohanes pembabtis harus dipancung kepalanya akibat menegur suatu kesalahan yang dilakukan oleh Herodes yang mengambil Herodias istri filipus saudaranya (matius 14). Dendam terjadi akibat dari orang yang tidak mau menerima kebenaran.

Janganlah takut melakukan kebenaran,  karena kita punya Allah yang akan membela kita,  kalaupun harus berkorban,  tidak akan sia-sia. 
Walau kita harus menderita karena benar, jangan mundur,  maju saja jalani hidup kita karena upah kita besar di sorga.

Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin menjalani hidup benar, perlindungan dan kekuatan dari Tuhan akan menyertai perjalanan hidup kita. Jangan biarkan fitnah merubah hati kita dipenuhi dengan kebencian. Lepaskan pengampunan dan doakan orang yang memfitnah kita. 

Tuhan Yesus memberkati