Tuesday, December 25, 2018

Allah maha kasih

Allah adalah kasih

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.  (Yunus 3:10)

Tuhan punya belaskasihan kepada manusia ciptaanNya. Jika manusia mau bertobat dari kesalahannya,  maka Tuhan akan mengampuni dengan menghapus segala kesalahan dan memulihkan kita.
Tetapi apa yang dilakukan manusia? Terkadang ada yang tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain terhadapnya. Seperti cerita Yunus yang jengkel karena pohon jarak yang tidak dia tanam itu mati. (baca yunus 4:6-10). Apalagi Allah yang menciptakan manusia sangat tidak ingin ciptaanNya binasa. Allah tidak jadi melakukan rencananya untuk menimpakan malapetaka bagi kota Niniwe. Karena pertobatan orang Niniwe sehingga belas kasihan Tuhan turun. Tuhan mengampuni orang Niniwe yang mau berbalik dari kejahatannya.

"Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya".  (Yunus 3:10)

Tuhan maha kasih dan pengampun,  bagi orang yang mau berbalik dari kelakuan jahatnya. Kasih Allah tak berkesudahan,  walau kita seringkali mengulang kesalahan dan mengecewakanNya,  cepat bertobat, jika kita sudah menyadari kesalahan kita. Dia tetap mengasihi orang yang mau datang kepadaNya.  Allah ingin semua manusia diselamatkan dan masuk kerajaan surga. Neraka diciptakan bukan untuk manusia,  tetapi untuk iblis. Jangan jadi pengikut iblis yang empunya neraka.

Selama kita hidup didunia ini akan ada masalah yang bisa membuat kita jatuh dalam dosa,  selalu minta tuntunan Roh Kudus agar penyelesaian terhadap masalah yang kita hadapi tidak mengecewakan Tuhan.  Akan tetapi jika kita melakukan kesalahan, kemudian kita sadar bahwa kita salah,  maka kita harus segera minta ampun dan tidak mengulanginya. Berdasarkan pengalaman saya yang terjadi adalah kita tidak sabar menunggu waktunya Tuhan,  manusia cenderung menolong Tuhan.  Ingat cerita Sarai istrinya Bapa Abraham yang memberikan Hagar untuk memperoleh keturunan,  Sarai tidak sabar menunggu waktunya Tuhan sehingga bermaksud menolong Tuhan,  dalam hal ini Tuhan ijinkan tetapi akibat dari cara ini banyak masalah terjadi.

Marilah kita bersabar dalam menunggu jawaban atas masalah yang kita hadapi,  jangan menolong Tuhan dengan pemikiran kita.  Jangan menyalahkan Tuhan jika terjadi masalah akibat perbuatan kita,  tetapi harus segera bertobat dari kesalahan,  maka Tuhan yang adalah kasih akan mengampuni dan memulihkan hidup kita.  Ingatlah bahwa Allah ingin semua manusia selamat masuk kerajaan sorga bukan neraka.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Monday, December 24, 2018

Menikmati hidup

Menikmati hidup

Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?  (Mazmur 34:12)

Ada nasehat yang mengatakan
Kalau ngantuk tidur
Kalau lapar makan
Kalau cape istirahat
Nasehat diatas mengatakan bahwa hidup ini sebenarnya simpel saja,  tidak usah dibikin susah.  Banyak orang membuat yang mudah jadi susah, semua itu karena pikiran kita.  Contohnya : saya pernah ketemu orang yang bilang kalau bukan tape bondowoso dia tidak mau makan. Ada lagi yang bilang kalau bukan merk tertentu dia nggak mau pakai dll,  bahkan ada yang tidak bisa tidur kalau tidak bawa bantal butut...?? Semua hanya kebiasaan dan itu tidak salah selagi bisa atau mampu tetapi tidak perlu berlebihan atau memaksakannya, sehingga membuat kita stress kalau tidak melakukannya atau mendapatkannya.  Bahkan untuk mendapatkan keiinginannya orang bisa berbuat nekat dengan menghalalkan segala cara.

Tuhan menciptakan manusia dengan segala fasilitas yang ada agar manusia bisa menikmati kehidupannya.  Tetapi banyak manusia yang tidak bisa menikmati kehidupan ini karena berbagai keinginan yang tidak seharusnya terjadi sehingga menjadi setres karenanya. Apa yang kita alami ada dua penyebabnya yaitu karena keinginan sendiri dan Tuhan ijinkan atau karena kehendak Tuhan. Jika karena keinginan sendiri,  kita akan menerima resikonya yang sering membuat kita stress,  tetapi jika atas kehendak Tuhan,  maka semua akan baik pada waktunya walau awalnya sulit. Contohnya untuk masalah jodoh,  kalau kita yang mau sesuai dengan keinginan, Tuhan akan ijinkan tetapi resikonya akan kita hadapi,  misalnya ingin yang cantik menurut kita, pilihan ini bisa membuat kita tidak tenang,  karena cemburu, takut tidak setia dan lain sebagainya. Sebaliknya jika atas kehendak Tuhan biasanya tidak sesuai dengan keinginan kita,  walau awalnya tidak suka, mungkin tidak cantik seperti yang kita mau,  akan tetapi pandai masak atau pintar mengatur rumah tangga,  selalu memberikan damai dihati,  semua akan indah pada waktunya, karena Tuhan tau yang terbaik bagi kita. Kita akan menyadarinya kelak dikemudian hari.

Jadi hidup ini simpel jika kita tidak berlebihan dalam menghadapinya. Tidak terikat harus seperti yang kita kehendaki,  tetapi juga bukan berarti kita tidak punya prinsip. Prinsip bagus diterapkan tetapi tidak kaku sesuai dengan kondisi. Biasanya keegoisan kita yang bisa menyebabkan terjadinya masalah. Jika kita mau mengalah,  mau melihat kepentingan orang lain,  tetap berpikir positif,  maka semua akan mudah diselesaikan. 

Kiranya kita mau menjalani hidup ini apa adanya sesuai kemampuan dan yang terpenting sesuai kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Thursday, December 20, 2018

Besarnya iman

Besarnya iman

Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:20)

Suatu hari saya harus membayar kuliah anak saya.  Waktu itu saya hanya punya uang dua ratus ribu lebih,  masih kurang dua belas juta lagi,  saya masuk kamar berlutut berdoa minta kepada Tuhan dengan kalimat bahwa saya percaya Tuhan pasti menyediakan, Tuhan tidak pernah setengah-setengah dalam menolong,  Tuhan selalu menyelesaikan apa yang sudah dimulai.  Selesai berdoa saya berjalan melangkah ke kampus, walau belum punya uang yang cukup. Sampai di kampus saya cuma tanya ke bagian administrasi batas waktu pembayaran (sistem transfer sampai jam 24 ), kemudian saya duduk sebentar di taman sambil mencoba cari pinjaman, tetapi tidak dapat. Tiba-tiba saya ditelp oleh orang tua menanyakan sedang apa,  saya katakan sedang menunggu mujizat Tuhan mau bayar kuliah,  mereka bilang ada barang bisa digadai tetapi perlu waktu karena jauh (perlu waktu lama), jadi nggak mungkin bisa hari ini.  Saya memutuskan untuk pulang, tidak lama kemudian saya dapat telpon kalau uang sudah ditransfer ke rekening saya dua belas juta.  Saya menuju atm dan langsung membayar persis jumlah saldo yang ada sama dengan jumlah yang harus kami bayarkan.  Puji nama Tuhan.

Dari kesaksian di atas ada gambaran tentang iman percaya. Yaitu melakukan sesuatu dengan keyakinan akan terjadi walau belum terjadi dan percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Ayat firman di atas mengatakan iman sebesar biji sesawi (ukurannya sangat kecil lebih kecil dari biji wijen). Tuhan minta kita sedikit saja punya iman percaya,  maka mujizat akan terjadi. Masalahnya banyak yang susah sekali percaya walau sedikit saja,  masih besar keraguan atau ketakutannya daripada kepercayaannya,  itulah makanya Tuhan umpamakan iman sebesar biji sesawi bisa memindahkan gunung. Percaya tidak hanya dimulut,  tetapi percaya dengan sepenuh hati,  tidak ada sedikitpun keraguan.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Tidak mudah untuk beriman karena tidak kelihatan dan hanya bisa dirasakan, cuma kita sendiri yang bisa melakukannya.

Hendaknya kita belajar untuk percaya sepenuh hati kepada Tuhan. Jangan ada lagi keraguan, ketakutan dan kekuatiran terhadap sesuatu yang kita inginkan terjadi atas kehendak Tuhan dalam hidup kita. Kepasrahan kepada Tuhan itulah yang harus kita lakukan untuk bisa mengalami mujizat dalam hidup kita.

Kiranya kita bisa memiliki iman sebesar biji sesawi untuk mengalami kuasa Allah atas hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati

Sunday, December 16, 2018

Pemberesan

Pemberesan

tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius 5:24)

Jika suatu hari ada yang menjengkelkan hati kita,  maka kita harus menenangkan diri dulu sebelum melakukan doa.  Kondisi perasaan kita sangat mempengaruhi ketenangan kita dalam berkata-kata,  makanya kenapa kita pada saat berdoa kepada Tuhan harus membereskan kondisi batin kita. Dalam ayat diatas dikatakan bahwa sebelum kita mempersembahkan korban kepada Tuhan,  kita harus berdamai atau melakukan pemberesan dulu,  jika ada sesuatu yang membebani pikiran dan hati kita. Dengan hati dan pikiran yang bersih,  maka kita akan bisa menyampaikan perkataan dengan tenang dan jelas. Berdoa tidak harus dengan kata-kata atau kalimat yang bagus dan teratur,  tetapi walau hanya dengan satu kata saja,  atau bahkan hanya dengan air mata, itu sudah cukup,  karena Tuhan melihat hati,  Dia sudah mengetahui apa yang ingin kita sampaikan.

Pemberesan bisa dalam hal pengampunan. Sebab Bapa di sorga akan mengampuni orang yang mau mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Bukan hanya bersih jasmani,  tetapi yang terutama adalah membersihkan hati dan pikiran kita dari segala kemarahan,  benci,  iri, dendam dan lain sebagainya.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. (Matius 6:14)

Pengakuan dosa dan pengampunan tidak hanya membuat hati dan batin kita tenang, tetapi juga bisa menyembuhkan kita dari rasa sakit yang kita derita.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16)

Orang yang benar,  mempunyai arti orang yang sudah melakukan pemberesan sehingga bebas dari kesalahan karena pengampunan dan melakukan hidup yang benar dihadapan Tuhan. Doa akan punya kuasa sangat besar, apabila dilakukan dengan yakin oleh orang yang benar.

Pendamaian atau pemberesan harus dilakukan, jika kita mau mendapatkan jawaban atas doa-doa kita.

Kiranya kita bisa menjadi pelaku firman Tuhan. Tuhan beserta kita.

Saturday, December 8, 2018

Setia bersama Tuhan

Setia

"Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;" (Daniel 3:17)
"tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:18)

Bicara tentang kesetiaan,  kita bisa belajar dari sadrakh, Mesakh dan Abednego. Sekalipun harus dihukum dengan cara dibakar,  karena mereka tidak mau menyembah patung emas yang dibuat oleh raja Nebukadnesar,  mereka lebih memilih dihukum daripada harus mengkhianati Allah. Kesetiaan mereka diuji, tidak hanya yakin Allah akan menyelamatkan mereka (daniel 3:17),  tetapi juga seandainya tidak ditolong mereka tetap tidak mau menyembah patung tersebut(daniel 3:18). Dan Tuhan menyelamatkan mereka dari dapur api.

Dijaman sekarang kesetiaan sangat sulit ditemui,  kesetiaan mudah dipengaruhi dengan harta kekayaan,  pangkat/kedudukan/jabatan, dan pasangan hidup. Kenyamanan hidup membuat orang tidak mau pusing dengan peraturan-peraturan ataupun perintah Tuhan dalam ajaran agama. Memang Tuhan tidak kelihatan tetapi kita bisa merasakannya, seperti angin walau tidak kelihatan tetapi bisa kita rasakan kehadirannya karena Allah kita hidup. Apa yang Sadrakh Mesakh dan Abednego alami,  yaitu tidak terbakar diperapian adalah karena mereka taat pada Allah, hal ini juga akan bisa terjadi pada kita yaitu terbebas dari masalah yang mungkin mustahil, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,  asalkan  kita mau tetap setia mengikut Tuhan, tidak tergoda oleh kenyamanan dunia, dan tidak takut kepada manusia yang hanya bisa membunuh tubuh, tetapi yang tidak punya kuasa atas neraka dan sorga.

Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. (Lukas 12:4)

Daud adalah hamba Tuhan yang setia, dalam mazmurnya dia menuliskan kalau dia akan tetap setia sampai mati. 
"Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. " (Mazmur 73:26)

Tidak hanya para nabi di perjanjian lama yang begitu setia kepada Allah.
Demikian juga diperjanjian baru ada hamba-hamba Tuhan yang begitu setia mengiring Tuhan. Salah satu diantaranya ada Petrus yang dalam tulisannya menasihati kita untuk tetap setia walau harus menderita :
"Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar." (1 Petrus 3:14)

Hendaknya kesetiaan tidak hanya saat doa kita dijawab,  tetapi juga pada saat doa kita tidak dijawab,  bahkan jika kita harus menderita karena melakukan kebenaran. Tidak mudah tetapi jika kita yakin bahwa kita menyembah pada Allah yang benar,  Allah yang hidup, maka kita bisa tetap setia sampai mati.

Kiranya Tuhan memberikan kita kemampuan untuk menjalani hari-hari dengan iman percaya yang tidak berubah, tidak mudah dipengaruhi oleh apapun,  dan tetap setia.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Monday, December 3, 2018

Mimpi

Mimpi

Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." (Lukas 9:60)

Tadi pagi saya membaca kesaksian seorang anak Tuhan yang inti kesaksiannya, Tuhan berkenan jika dia mendoakan temannya yang sudah meninggal bunuh diri,  karena dia bermimpi melihat temannya dalam kesedihan dan penyesalan yang seolah-olah memohon pertolongan dia untuk memohon pengampunan atas perbuatannya dan dia bisa dibersihkan dari dosa sehingga bisa masuk ke taman Firdaus,  dan dia pun melakukan doa itu untuk temannya,  kemudian dia mendapat mimpi lagi kalau temannya sudah berjubah putih didalam suatu taman yang indah.

Kesaksian ini banyak menuai pro kontra ada yang setuju ada yang tidak.  Walaupun dia memakai ayat alkitab tetap saja ditafsirkan menurut pendapat sendiri. Ayat ini yang dia pakai.
"Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? "(1 Korintus 15:29)

Kalau saya boleh ikut berkomentar,  saya hanya mau bilang bahwa masalah orang yang sudah meninggal adalah masalah orang tersebut dengan Tuhan,  kalau kita terbeban agar jiwa yang terhilang bisa diselamatkan sebaiknya kita berkonsentrasi dengan yang nyata didepan mata kita yaitu orang-orang yang masih hidup disekitar kita yang harus kita doakan agar mereka menerima Tuhan Yesus yang adalah juru selamat bagi umat manusia yang mau percaya dan menerimaNya.

Antara manusia yang hidup dan mati sudah tidak bisa berkomunikasi lagi,  sekalipun lewat mimpi.  Hanya Tuhan yang bisa berkomunikasi dengan manusia lewat mimpi. Daniel diberitahu mimpi raja Nebukadnezar sama Allah lewat mimpi dengan penglihatan (baca Daniel 2:28-36). Banyak sekali kejadian di kitab perjanjian lama yang menceritakan bagaimana Allah berbicara kepada orang yang berkenan kepadanya lewat mimpi dan penglihatan.

Di zaman sekarang kita harus berhati-hati dengan mimpi,  dengan penglihatan atau nubuatan,  harus diuji kebenarannya. ("Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik."  (1 Tesalonika 5:21) . Karena Iblis bisa menyamar ("Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.  (2 Korintus 11:14)

Kiranya lewat renungan ini kita bisa lebih mendalami alkitab supaya bisa lebih mengerti akan yang benar yang dari Tuhan Yesus.