Saturday, August 31, 2019

Bergaul dengan Allah

Bergaul dengan Allah

Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.  (Kejadian 5:24)

Seperti suami istri yang sudah lama menikah, maka hanya dengan bahasa tubuh tanpa perkataan mereka bisa saling mengerti kemauan pasangannya.

Hal ini menunjukkan bahwa lamanya kita bergaul bisa membuat kita makin memahami orang yang dekat dengan kita.

Begitu seharusnya yang kita lakukan kepada Tuhan jika kita mau mengenalNya dan mengerti apa yang Tuhan mau bagi kita. Bergaul dengan Allah artinya kita mendekatkan diri kepadaNya dengan rajin membaca alkitab dan berdoa.

Membaca Alkitab tidak hanya sekedar membaca,  tetapi juga merenungkan dan melakukan dalam kehidupan kita. 

Berdoa juga tidak hanya satu arah yang cuma mengutarakan keinginan kita, akan tetapi juga memuji dan memuliakan Tuhan. Membiarkan Tuhan berbicara kepada kita,  lewat renungan atau pujian yang kita lakukan.

Jika kita bergaul akrab dengan Tuhan,  maka kita akan peka suara Tuhan, sehingga mengerti kehendakNya, dan akan menjadi kesayanganNya.

Seperti Henokh yang bergaul dengan Allah, sehingga Allah mengasihinya dan mengangkatnya langsung ke surga.

Jika mau menjadi kesayangan Tuhan,  maka sediakan waktu untuk senantiasa bergaul akrab dengan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

Hidup benar

Hidup benar

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Tuhan Yesus datang ke dunia menjadi manusia supaya banyak orang diselamatkan. Karena hanya oleh darah orang tidak berdosa,  yaitu darah Tuhan Yesus Kristus yang suci, yang lahir oleh roh kudus dari perawan Maria, menjadi manusia,  maka kita bisa diselamatkan dari kematian kekal. Oleh sebab itu, kita yang percaya kepada Tuhan Yesus akan diselamatkan dari maut atau kematian kekal. Kebaikan dan ketaatan akan hukum taurat tidak bisa menyelamatkan.

Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. (Roma 3:20)

Semua manusia telah berdosa dan upah dosa adalah maut,  tetapi bagi yang percaya kepada Kristus Yesus akan beroleh kasih karunia untuk diselamatkan.

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.  (Roma 6:23)

Kita harus menghargai kasih karunia Tuhan bagi hidup kita dengan hidup benar.
Hidup benar bukan berarti membatasi diri dengan hanya bergaul dengan orang yang baik atau benar,  tetapi juga bergaul dengan orang yang tersesat atau yang belum mengenal Yesus,  karena kita punya misi untuk menyelamatkan orang berdosa dari kematian kekal,  dengan membawa mereka mengenal Kristus juru selamat kita.

Aku, Akulah TUHANdan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.  (Yesaya 43:11)

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.  (1 Korintus 15:33)

Ayat tersebut tidak bermaksud untuk membatasi pergaulan kita,  akan tetapi agar kita tidak terseret dalam pergaulan yang buruk,  boleh bergaul dengan siapapun,  tetapi tetap kuat dalam iman dan kebenaran,  bahkan bisa membawa pengaruh yang baik bagi mereka yang tidak benar. Menjadi saksi Tuhan,  menjadi batu penjuru dan bukan batu sandungan.

Sebab sejak dosa terjadi dijaman Adam,  maka kemuliaan Allah hilang. Manusia tidak bisa berhubungan dekat dengan Allah,  dahulu lewat nabi,  tetapi setelah kedatangan Tuhan Yesus,  manusia bisa langsung berhubungan dengan Tuhan lewat Roh Kudus.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3:23)

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.  (Roma 3:25)

Hanya Kristus yang bisa menyelamatkan kita dari dosa, dengan mati disalib.

Hargai keselamatan kita dengan hidup dalam kebenaran. Karena harga keselamatan kita sangat mahal, yaitu dengan darah Kristus.

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1:19)

Hargai hidupmu,  jalani dengan benar, pakai talenta yang Tuhan berikan untuk menjadi berkat bagi orang lain dan untuk memuliakan Allah.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Wednesday, August 28, 2019

Bergantung dan berharap kepadaNya

Bergantung dan berharap kepadaNya

Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.  (Mazmur 19:12)

Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.  (Mazmur 19:13)

Keterbatasan kita sebagai manusia membuat kita memerlukan Tuhan yang maha mengetahui. Manusia hanya bisa menduga dan mengira apa yang akan terjadi,  tetapi Tuhan sudah mengetahui sebelum semuanya terjadi.  Itulah sebabnya kenapa kita harus bergantung dan berharap kepada Tuhan. Manusia diberi Tuhan kebebasan untuk memilih.  Apa yang kita alami adalah pilihan kita. Jika kemudian Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi,  apakah karena kehendak kita atau karena Tuhan mau mendewasakan iman percaya kita kepadaNya. Hendaknya kita bijaksana dalam menghadapinya.

Jangan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi,  karena terkadang kita yang memaksa Tuhan berdasarkan pemikiran kita dan bukan rencana Tuhan yang terjadi.  Kita harus merendahkan diri dihadapan Tuhan,  mohon pengampunan untuk kekerasan hati kita yang lebih suka memaksakan keinginan kita berdasarkan pemikiran kita. 

Kita harus memahami bahwa apa yang kita pikirkan tidak sama dengan apa yang Tuhan pikirkan,  minta Tuhan hikmat untuk mengerti apa yang Tuhan mau dan menyerahkan seluruh kehidupan kita dalan pimpinannya.  Jadikan Tuhan penguasa atas hidup kita, jangan jadikan Tuhan tamu,  yang hanya disaat kita perlu kita datang kepadaNya.

Seperti pemazmur kita mau Tuhan membebaskan kita dari hal yang kita tidak sadari, melindungi kita dari orang yang bermaksud jahat. Kita jangan memaksakan jika apa yang sudah kita rencanakan tidak berjalan,  jika kita sudah berdoa memohon pimpinan Tuhan, dan kita sudah menurut perintahNya dengan melakukan yang benar,  percayalah Tuhan pasti buka jalan dengan caraNya. Hendaknya kita bersabar menunggu waktu Tuhan dengan menahan perasaan emosi kita yang bisa membuat kita berdosa.

Tuhan sangat mengetahui diri kita, apa yang akan terjadi,  sehingga diaturNya sesuai dengan apa yang akan terjadi. Nikmati saja hidup ini tanpa harus memaksakan terjadi seperti yang kita mau.  Bukan berarti kita tidak boleh bermimpi,  tetapi Tuhan tau yang terbaik untuk anak-anakNya. Tuhan tidak pernah mengecewakan kita,  Dia tidak akan membiarkan kita sampai jatuh tergeletak,  kita akan ditinggikan dan dimuliakan,  kita akan menjadi kepala dan bukan ekor,  kita akan terus naik dan tidak pernah turun,  itulah janji Tuhan bagi anak-anakNya. Pegang janji itu dalam setiap doa kita. Percayalah janjiNya ya dan amin.

Tuhan memberkati kita semua.

Monday, August 26, 2019

Berjalan bersama Tuhan

Berjalan bersama Tuhan

Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.  (Mazmur 100:5)

Suatu hari saya memerlukan kendaraan untuk menghadiri suatu acara.  Tidak mudah mendapatkan kendaraan sewaan ditempat asing sebagai pendatang.  Ketika kita berjalan bersama Tuhan,  maka tidak ada yang mustahil, seorang teman memperkenalkan kami pada pemilik kendaraan yang bisa kami pakai tanpa harus membayar terlebih dahulu, bahkan kendaraan kondisinya bagus sudah terisi bensin penuh,  padahal saat itu kami hanya punya uang cukup untuk bayar sewa dan bensin,  tetapi tidak cukup untuk keperluan lainnya diperjalanan pada saat itu,  karena besok kami baru mendapatkan uang lagi. Karena bayar sewanya nanti dan bensin sudah penuh,  jadi kami bisa pakai dulu uang sewa dan bensin untuk keperluan hari itu, kami melihat penyertaan Tuhan dalam hal ini.  Karena biasanya orang akan minta pembayaran dimuka dan kondisi mobil bensinnya tidak full. Tuhan sudah menyediakan yang kami butuhkan diluar pikiran kami.  Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, pada saat kami membutuhkan Tuhan menyediakan.

Pada saat yang tepat Tuhan menyediakan yang kami perlukan dan tidak pernah Tuhan mempermalukan anakNya.  Tuhan hanya ingin kita mengutamakanNya, percaya sepenuhNya dan berserah tidak memaksakan segala sesuatu menurut kehendak kita. Kami merasakan tuntunan Tuhan, memang pada saat menjalaninya ada kekuatiran, tetapi porsinya tidak lebih dari iman  percaya kita akan pertolonganNya dengan hanya berserah bahwa kesusahan sehari cukup untuk sehari,  karena besok ada kesusahan sendiri dan yakin Tuhan pasti buka jalan bagi orang yang berharap kepadaNya.

Jangan kita menjadi orang yang bebal, seperti bangsa Israel, sudah melihat apa yang Tuhan perbuat dalam hidup kita,  masih ada ketakutan atau kekutiran.  Bukan tidak boleh akan tetapi ketakutan atau kekutiran itu jangan sampai menguasai hati dan pikiran kita sehingga tidak bisa berbuat apa-apa,  tetapi tetap bisa menjalani hari-hari kita dengan tenang tidak terbawa emosi sehingga tidak mau berbuat apa-apa dan hanya menunggu, Tuhan ingin kita tetap berusaha dan berdoa.

Menjalani hari-hari kita seperti biasa tanpa terganggu dengan membesarkan masalah yang kita hadapi. Tak ada habisnya kasih dan rahmatNya bagi kita, jika kita berjalan bersama Tuhan. Masalah akan selalu ada selama kita hidup,  akan tetapi masalah jangan menguasai hidup kita sehingga mengganggu hati dan pikiran kita, serta merubah sikap kita. Biarkan masalah itu datang,  jaga hati dan pikiran kita dengan tetap tenang dan yakin kita akan bisa melewatinya bersama Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati

Monday, August 19, 2019

Pelaku Firman

Pelaku Firman

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22)

Bersyukur kalau kita terlahir sebagai orang Kristen. Tidak cukup hanya itu,  tetapi kita harus benar-benar mengerti arti kekristenan dan mencari kebenaran serta mengalami akan iman percaya kita. Supaya kita tidak mudah goyah ketika diperhadapkan oleh pilihan yang melibatkan iman percaya kita.

Banyak dari kita hanya percaya karena nenek moyang kita, tidak salah seandainya benar,  jika salah maka kita akan rugi,  oleh sebab itu kita sendiri harus mengerti dengan benar dan tidak asal ikut,  karena urusan keselamatan kekal atau masuk ke Sorga adalah urusan pribadi masing-masing.

Setelah kita mengetahui kebenarannya,  maka kita harus mengalami secara pribadi dalam kehidupan kita, bahwa Tuhan yang kita sembah adalah benar dan hidup. Mendalami ajaranNya dengan membaca alkitab dan melakukan apa yang diajarkan dalam hidup kita sehari-hari. Melakukan firman tidak hanya berbuat baik,  tetapi juga melakukan kebenaran.  Orang baik belum tentu benar,  tetapi orang benar pasti baik. Semua orang bisa berbuat baik,  tetapi tidak semua orang bisa melakukan kebenaran.  Melakukan firman yaitu berbuat baik dan benar,  tidaklah mudah,  tetapi jika kita mau dan mempunyai tekad yang kuat untuk melakukannya dengan pertolongan Tuhan akan bisa.

Marilah kita menjadi pelaku firman,  walau berat,  Tuhan akan memampukan kita melakukan.
Tuhan Yesus memberkati.

Tuesday, August 13, 2019

Memaafkan

Memaafkan

Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (Matius 18:22)

Suatu saat seorang anak dan ibunya berada di sebuah restoran, ketika pelayan datang membawa pesanan dengan tidak sengaja pelayan itu menumpahkan saos dari piring ke tas si ibu,  pelayan dengan ketakutan meminta maaf sambil menawarkan untuk membersihkan dengan kain lap, tiba-tiba anaknya langsung berdiri menghampiri si pelayan sambil menepuk pundaknya dia mengatakan, "tidak apa nanti saya yang membersihkan di rumah",  Ibunya yang tadi mau memarahi pelayan jadi berbalik ingin memarahi anaknya.  Kemudian si anak bercerita bahwa ketika dia dulu di luar negeri ia mengisi waktu dengan menjadi pelayan pernah melakukan kesalahan dengan memecahkan gelas mahal di restoran itu,  akan tetapi bos nya tidak memerahinya melainkan menguatirkan dirinya,  tidak hanya itu ketika dia disuruh melayani tamu melakukan kesalahan pada saat menuangkan minuman mengenai pakaian tamu,  tetapi tamunya berdiri menepuk pundaknya sambil berkata, "tidak apa saya akan bersihkan" sambil berjalan ke toilet. Apa yang Bosnya lakukan seperti sebuah tamparan yang lebih sakit rasanya daripada kita dimarahi dan harus menyelesaikan kesalahan.
Kemudian anak itu mengatakan kepada ibunya, orang lain bisa memaafkan saya,  apakah Ibu tidak bisa memaafkan orang lain?

Setiap orang tidak lepas dari kesalahan,  semua orang pernah melakukan kesalahan.  Karena kesadaran akan hal ini sehingga kita bisa memaafkan orang yang bersalah.

Tuhan dalam firmannya mengajarkan kita untuk mengampuni tanpa batas.  Tetapi dalam pelaksanaannya sangat susah untuk memaafkan orang yang sudah menyakiti kita. Jika kita mau melakukan firman,  dan mau merendahkan hati dan diri kita, maka kita bisa dengan mudah memaafkan.

Ada orang yang selalu mengungkit kesalahan masa lalu orang lain,  ini adalah dendam atau sakit hati yang belum selesai,  artinya orang tersebut belum memaafkan dengan tulus kesalahan orang lain kepadanya sehingga menjadikan dendam,  yang akan terus diungkit jika teringat.

Memaafkan tidak hanya dimulut,  harus dengan tulus hati,  yaitu dengan tidak mengingat atau melupakan kesalahan tersebut, kalaupun ingat tidak ada sakit hati lagi.

Minta kepada Tuhan untuk kita bisa melupakan hal yang menyakiti kita. Jangan biarkan hal yang buruk memenuhi hati dan pikiran kita, sehingga tidak ada damai sejahtera. Hidup cuma sekali isi hari-hari kita dengan hal-hal positif dan tidak terlalu membesarkan masalah.

Tuhan Yesus memberkati kita.

Saturday, August 10, 2019

Sadar diri

Sadar diri

Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. (1 Korintus 4:4)

Beberapa hari yang lalu saya membaca artikel tentang seorang anak berumur sebelas tahun,  berasal dari Pakistan beragama kristen yang dibunuh hanya karena masalah sepele. Anak tersebut mau berhenti dari pekerjaannya sebagai pemulung,  dia dilecehkan dan dipukul sampai meninggal oleh majikannya yang beragama lain. Membaca ini hati saya sangat sedih, kita yang hidupnya lebih nyaman terkadang kurang bersyukur bahkan cenderung banyak menuntut kepada Tuhan dan malas berdoa atau membaca firman Tuhan disaat banyak masalah yang tidak terselesaikan.

Ada juga artikel tentang pendapat anak-anak siapa Tuhan, menurut mereka yang suka dokter mengatakan bahwa Tuhan seperti dokter penyembuh, ada yang bilang Tuhan seperti hakim mengadili orang,  ada lagi yang mengatakan seperti orang kaya yang mampu memberi apa yang kita butuhkan,  tetapi ada satu anak yang mengatakan Tuhan seperti pemulung,  karena pemulung mengambil sampah lalu dibersihkan sehingga menjadi barang yang bernilai jual, sama seperti Tuhan juga mengangkat kita yang kotor penuh dosa dan tidak berharga menjadi bersih dan bernilai menjadi anak-anak Allah. 

Dari kedua cerita di atas kita seharusnya menyadari siapa kita,  betapa berharganya kita dimata Tuhan,  jangan sia-siakan kesempatan hidup kita, jangan banyak menuntut,  hidup berserah kepada Tuhan, jalani dan terima semua yang ada dengan rasa syukur. Selama di bumi bersabarlah dalam penderitaan yang hanya semrntara.
 
Kiranya lewat renungan ini kita bisa belajar lebih baik dalam kehidupan kita kedepan.

Friday, August 2, 2019

Hikmat Tuhan


Hikmat Tuhan

tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."  (Ayub 28:28)

Dalam doa kita selalu meminta hikmat dari Tuhan agar kita berjalan sesuai dengan kehendakNya.  Dalam alkitab sudah difirmankan bahwa takut akan Tuhan itulah hikmat. Pada saat saya merenungkan ayub 28:28 ini saya mendapatkan rhema, bahwa inti dari hikmat yang kita minta adalah melakukan segala sesuatu dengan prinsip takut Tuhan yaitu tidak melakukan pelanggaran terhadap firman Tuhan,  hidup benar.  Artinya jika jalan yang akan kita tempuh salah jangan lakukan itulah hikmat. Jika kita menjauhi semua yang tidak benar itulah akal budi.

Jadi jika ada yang mengatakan tentang masa depan atau apa yang akan terjadi dimasa depan itu bukan hikmat melainkan ramalan atau pendapat. Karena hikmat bukan berasal dari pikiran tetapi keluar dari dalam hati yaitu rasa ingin melakukan kebenaran. Hikmat Tuhan adalah kebenaran yang harus kita lakukan,  karena takut akan Tuhan.

Jika kita berdoa memohon hikmat Tuhan,sama dengan kita meminta Tuhan membimbing kita melakukan yang benar, karena prinsip hidup takut Tuhan.

Hikmat Salomo pada waktu memecahkan masalah perebutan anak untuk mengetahui kebenaran akan ibu sang anak yaitu atas dasar keadilan,  dengan cara membagi dua. Keadilan adalah salah satu cara melakukan kebenaran karena takut akan Tuhan.

Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan. (1 Raja-raja 3:28)

Hendaknya kita selalu hidup benar,  karena itulah hikmat dari Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati

Thursday, August 1, 2019

Hidup benar

Hidup benar

haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,  (Ulangan 6:18)

Melakukan kebenaran tidaklah mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa.  Ketika kami memutuskan untuk melakukan usaha dengan cara yang benar,  memang tidak mudah dan prosesnya lama.  Bahkan boleh dikatakan sering terjadi kegagalan. Kami tidak pernah memaksakan harus terjadi, jika batalpun kami sudah siap,  karena doa kami agar Tuhan memaksakan kehendakNya yang terjadi. Kalau tidak terjadi transaksi artinya memang Tuhan tidak berkehendak.  Dan puji nama Tuhan walau secara manusia ada kekecewaan,  namun penghiburan dan pengharapan masih lebih besar dari rasa kecewa,  sehingga kami tidak putus asa dan benar Tuhan selalu bukakan jalan lain.

Pada suatu saat kami mau mengirim barang,  rekan bisnis kami biasa tidak pakai dokumen tetapi pakai pengawalan, karena kami mau yang benar, maka harus ada dokumen, karena barang tidak diproses ditempat yang berhak menerbitkan dokumen, maka tidak bisa mendapat dokumen, kebetulan ada kenalan yang mau membuatkan dokumen  (tetapi tetap tidak benar), jadi seolah-olah resmi karena pakai dokumen. Ketika semua sudah dipersiapkan,  malamnya saya berdoa dalam hati Tuhan kalau ini tidak benar tolong beri jalan keluar.  Keesokan harinya kami batal mengirim, karena armada tidak bisa datang, tetapi pemesan tidak kecewa bahkan meminta kami untuk memproses untuk mendapatkan dokumen resmi, puji nama Tuhan akhirnya kami tidak melakukan pelanggaran,  melainkan mendapatkan jalan keluar yang benar.
Kami benar-benar merasakan tuntunan Tuhan.

Dari kesaksian diatas saya bisa katakan,  bahwa jika kita bersungguh-sungguh mau hidup benar,  dengan segenap hati,  maka Tuhan akan menolong kita dalam melakukannya dan memberi jalan keluar yang terbaik.

Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati.  (2 Tawarikh 25:2)

Jadi percayalah jika kita mau melakukan yang benar,  dengan tuntunan Tuhan kita bisa melakukannya.  Mintalah kehendak Tuhan yang terjadi, jangan paksakan kehendak kita.
Tuhan Yesus memberkati

Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.  (Mazmur 5:12)